Taeyong menarik nafasnya dalam-dalam, lelaki berpakaian formal sedang berusaha mengatur degub jantungnya yang berpacu dengan cepat.
Ini adalah pertama kalinya Taeyong melakukan presentasi kerjasama dengan perusahaan lain.
Lelaki tersebut segera berjalan memasuki area kantor partner bisnisnya.
Sebenarnya perusahaan tersebut telah setuju untuk bekerjasama, tetapi ada beberapa hal yang perlu dijelaskan sebelum penandatanganan kontrak.
Dan Taeyong adalah orang yang diutus oleh perusahaan tersebut untuk datang membicarakan hal-hal mengenai kontrak secara lebih mendalam.
"Selamat siang, saya Lee Taeyong dari AndaraLee, Saya sudah memiliki janji dengan bapak Kim Jaejoong. Apakah beliau sedamg berada di ruangan?"
Ya. Bagaimana Taeyong tidak merasa gugup.
Proyek pertamanya dari perusahaan sang Kakek adalah membicarakan tentang kontrak kerjasama dengan perusahaan bernama AntaraKim yang dipimpin langsung oleh Kim Jaejoong. Ayah dari Jennie.
"Bapak Lee Taeyong, anda sudah ditunggu di ruangan Presedir di lantai 7." Taeyong langsung mengangguk, dan setelah mengucapkan terimakasih. Lelaki tersebut segera berjalan menuju lift.
💸
"Selamat siang," ucap Taeyong saat lelaki tersebut telah berada di dalam ruangan ayah Jaejoong, "maaf telah membuat anda menunggu." lanjut Taeyong sembari menjabat tangan ayah Jaejoong.
Ayah Jaejoong langsung tersenyum, ia sedikit merasa terkejut karena perwakilan dari AndaraLee adalah Lee Taeyong.
"Silahkan duduk," kata Ayah Jaejoong dan langsung dituruti oleh Taeyong.
Keduanya langsung mengobrol, berbicara banyak hal mengenai kontrak. Dan untung saja semuanya berjalan dengan lancar.
Selama pembicaraan tentang kontrak berlangsung, Ayah Jaejoong tak banyak memperhatikan isi dari kontrak tersebut. Ia jauh lebih memperhatikan, bagaimana cara Taeyong berbicara dan pofesionalmya dia membuat perhatian ayah Jaejoong teralihkan.
"Tuan Kim?" panggil Taeyong hati-hati karena penjelasannya mengenai kontrak telah selesai, tetapi ia merasa heran karena Ayah dari Kim Jennie itu masih tetap diam, dengan tatapan mata lurus kedepannya, dan jangan lupakan senyuman pria paruh baya itu kepada Taeyong, "Tuan Kim Jaejoong."
Ayah Jaejoong langsung berdeham saat sadar dari lamunannya, "Dimana saya harus mendatanganinya?" tanya ayah Jaejoong to the point sedangkan Taeyong sudah benar-benar terkejut.
Ini pengalaman pertamanya, ia pikir akan ada banyak pertanyaan dari pihak lawan sebelum melakukan tandatangan.
Ternyata, ia salah.
Taeyong langsung menyerahkan kontrak yang akan Ayah Jaejoong tandatangani, dan setelah semuanya selesai. Keduanya langsung berjabat tangan.
"Taeyong abis ini ada janji temu sama yang lain?" tanya ayah Jaejoong saat Taeyong akan segera pamit.
Taeyong langsung tersenyum, "Tidak ada Tuan-"
"Eyy.. Ini jam makan siang, kenapa masih manggil formal." sela ayah Jaejoong pada Taeyong "Biasanya juga Om." lanjutnya dan hanya dijawab anggukan kepala oleh Taeyong.
"Siang ini saya sudah tidak ada janji dengan yang lain." jawab Taeyong langsung.
Ayah Jaejoong mengangguk, "Jadi, Om bisa nebeng kan?" tanyanya pada Taeyong "Om udah ada janji sama anak-anak buat makan siang bareng, tapi sopir Om pergi buat jemput Ella."
KAMU SEDANG MEMBACA
KIMrich✓
Fanfiction[KIMcheees Series] Uang bukan lagi segalanya Uang terlalu biasa bagi mereka Keluarga bahagia Kekayaan yang mereka inginkan Sesungguhnya