"Lah Gyu, tumben berangkat pagi?" tanya Ayah Jaejoong saat melihat anak bungsu lelakinya sudah rapi menggunakan kemeja.
"Mau anter Ella sekolah hari pertama, Yah..." jelas Mingyu santai, sedangkan Taehyung yang sudah rapi mengenakan Jas, langsung mendelik kepada Mingyu.
"Lo lagi ngedeketin guru di sekolah si Ell ya?" tuduh Taehyung kepada Adiknya, "gue bilangin Chaeyeon mampus lo."
"Gue bukan, Lo. Yang liat cewek bening langsung diminta nomor WA..." sindir Mingyu dan langsung mendapatkan lemparan tomat ceri oleh Taehyung.
"Kamu juga, Jen? Ikut nganterin Ella?"
"Nggak, Yah. Aku mau ketemu klien..." jelas Jennie yang sama sudah rapinya di pagi hari.
"Kak Tetet noh, kok udah rapi pagi-pagi. Tumben. Biasanya juga masih jadi gembel," saut Mingyu karena melihat Kakak keduanya sudah mengenakan pakaian formal.
"Gue mau kerja ye anjir..." bela Taehyung, membuat Jennie dan Mingyu menyemburkan susu mereka masing-masing, "2020. Cari modal nikah."
"Untung aja lagi di meja makan, jadi gue gak bisa ngumpat..." gumam Mingyu sebal.
"SELAMAT PAGI DUUUNIAAAAA..." teriakan Ella yang sudah rapi menggunakan seragam sekolahnya. "Kak Gyu, ayok kita berangkat...."
"Sayang, sarapan dulu..." titah Ayah Jaejoong saat melihat Putri bungsunya yang akan bergegas menuju garasi. Dimana mobil Mingyu berada. "Sandwich kesukaan kamu udah siap nih."
Ella langsung melompat pada kursi Mingyu, duduk di pangkuan sang Kakak, dan langsung melahap sandwichnya.
"Kak Tetet mau kemana?" tanya Ella heran saat melihat Taehyung yang sudah rapi.
"Kerja--"
"Emang punya?" sela Ella cepat dan langsung disusul gelak tawa yang lainnya.
Ayah Jaejoong yang sudah selesai sarapan hanya memperhatikan anak-anaknya saja. Ia menyukai suasana seperti ini di pagi hari. Suasana hangat kekeluargaan di meja makan. Penuh dengan canda dan tawa anak-anaknya.
💸
"Terimakasih ya, Jae ... terimakasih karena sudah mendidik anak-anak kamu dengan baik. Mampu menjadi ayah sekaligus ibu untuk mereka. Mamih bangga."
"Jaejoong tidak seberhasil itu..." gumam Ayah Jaejoong saat tiba-tiba saja teringat perkataan mertuanya saat mereka sedang berbincang di pagi hari pada awal tahun lalu.
Ayah Jajeoong menatap kosong pada pekarangan rumah yang sepi. Anak-anaknya sudah tak ada di rumah. Begitupun dengan ia yang akan berangkat menuju kantor.
"Rangkaian gerbong kereta..." gumam Ayah Jaejoong sembari menatap wallpaper ponselnya yang memperlihatkan foto keluarga terbarunya. Dimana sudah ada Jeongyeon, Ella dan Rohee.
"Kamu berhasil menjadi masinis untuk anak-anakmu. Membawa mereka menuju berbagai stasiun. Memastikan gerbong-gerbong tersebut masih dibelakangmu. Dan dalam keadaan baik-baik saja."
"Masinis tanpa bantuan dari asisten masinis ataupun kondektur kereta," gumam Ayah Jaejoong.
Rangkaian gerbong kereta Kim Jaejoong. Dengan lokomotif Kim Jaejoong. Gerbong pertama Kim Namjoon. Kedua, Kim Taehyung. Lalu Kim Jennie, Dan Kim Mingyu.
Keempat gerbong tersebut dapat berjalan karena tarikan dari lokomotif Kim Jaejoong. Terus berjalan sesuai dengan rel, menuju beberapa stasiun.
Sudah banyak stasiun hidup yang mereka lewati bersama. Saling berpegangan agar tak ada gerbong yang terlepas.
Kini, gerbong pertama sudah berubah menjadi lokomotif. Lokomotif baru, dan memiliki gerbong baru. Dan di pertangahan jalan, ada gerbong baru yang ikut dengan lokomotif Kim Jaejoong. Ella Kim.
Seiring berjalannya waktu, gerbong-gerbong tersebut akan berbuah menjadi lokomotif, atau ikut dengan lokomotif yang lain. Mengarungi stasiun lainnya walau tak bersama lokomotif Kim Jaejoong.
Tak ada stasiun tujuan bagi lokomotif Kim Jaejoong. Karena tujuan sang masinis hanyalah memberikan banyak pembelajaran pada gerbong-gerbongnya. Setiap kali mereka tiba di salah satu staisun.
"Jadi pengen naik kereta..." gumam Ayah Jaejoong tiba-tiba.
"Selamat pagi Pak. Hari ini bapak akan pergi kemana?" seorang supir yang baru saja datang langsung menyapanya.
"Ke stasiun, Pak. Saya mau naik kereta..." jawab Ayah Jaejoong sembari memasuki mobilnya. Sedangkan supirnya tersebut hanya menatap heran kepada sang majikan.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
KIMrich✓
Fanfiction[KIMcheees Series] Uang bukan lagi segalanya Uang terlalu biasa bagi mereka Keluarga bahagia Kekayaan yang mereka inginkan Sesungguhnya