"Jennie?"
Jennie yang sedari-tadi berdiri di depan pintu Taeyong tetapi tak berani mengetuk pintu ruanannya, langsung terkejut saat melihat pintu tersebut terbuka dan berbarengan dengan Taeyong yang tak kalah terkejutnya dengan Jennie.
Seketika suasana diantara keduanya menjadi hening. Jika ini adalah sebuah drama korea, mungkin sudah ada sebuah lagu yang menjadi sound trak agar membuat suasana diantara keduanya menjadi semakin terasa.
"Aa... Jeen-" Perkataan Taeyong langsung terhenti saat tiba-tiba saja Jennie memeluk tubuhnya.
Taeyong bahkan sedikit terdorong ke belakang karena tak siap, untung saja ia mampu menyeimbangkan tubuhnya dengan cepat.
"Kamu ke... kenapa?" tanya Taeyong bingung, sedangkan Jennie masih tetap memeluk tubuh Taeyong.
"Jangan... per... giii..." gumam Jennie yang masih bisa Taeyong dengar dengan jelas.
"Bentar, aku tutup pintu dulu... takut ada karyawan yang lewat." Taeyong bahkan menutup pintunya dengan cara menendang menggunakan kakinya, karean Jennie belum juga bergerak.
"Hei... kamu kenapa?" tanya Taeyong saat keduanya kini berada di dalam ruangan Taeyong "duduk dulu duduk dulu."
Jennie langsung menurut dan ikut berjalan menuju sofa yang tersedia di ruangan Taeyong.
"Kamu kenapa?" tanya Taeyong lagi sembari menghapus air mata di pipi Jennie.
"Kakak jangan pergi..." gumam Jennie disela-sela isakannya, membuat Taeyong merasa bingun karena tak paham maksud dari perkataan Jennie.
"Kakak gak pergi," jawab Taeyong sembari merapikan rambut Jennie "kakak gak kemana-mana."
Jennie memajukan sedikit bibirnya, tanda merajuk. "Dua hari ini kakak kemana?" tanya Jennie dengan tatapan intimidasinya, yang entah mangapa justru terlihat lucu bagi Taeyong.
"Sengaja kok..." jawab Taeyong yang berusaha menahan tawanya. Membuat Jennie yang merengut sebal menjadi semakin kesal "kali ajakan kamu nyariin kakak."
Jennie memukul Taeyong berkali-kali saat mendengar alasan dari Taeyong. Membuat si korban yang dipukuli justru tertawa puas.
"Gak lucu!" sewot Jennie semakin sebal saat melihat Taeyong yang tertawa lepas "Kaaaaak..." rengek Jennie saat melihat Taeyong yang masih terus tertawa.
"Iya... hahaha... Aw... iyaaa ampuuun," ucap Taeyong disela-sela tawanya, dan berusaha menghindar dari pukulan Jennie yang semakin bar-bar. Taeyong langsung memegang kedua tangan Jennie, "Tapi berhasil kaaan?" tanya Taeyong kembali menggoda Jennie.
"Kaaa..."
"Kamu nyariin aku kaaaan?" goda Taeyong semakin menjadi membuat Jennie merengut sebal.
"Iya..." gumam Jennie pelan tetapi masih bisa Taeyong dengar, membuat Taeyong dengan gemas memeluk Jennie yang sedang menyembunyikan wajahnya dibalik Jas yang Taeyong pakai. Membuat Taeyong tertawa lepas dengan Jennie yang terus memukulinya.
"TAETAEEEEEEE...." Suara pintu ruangan Taeyong yang dibuka dan seorang pria paruh baya memasuki ruangan tersebut membuta Taeyong dan Jennie terkejut dan menjauh dengan refleks.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIMrich✓
Fanfiction[KIMcheees Series] Uang bukan lagi segalanya Uang terlalu biasa bagi mereka Keluarga bahagia Kekayaan yang mereka inginkan Sesungguhnya