Setelah latihan, gue pulang dianter Rizza."Thnk's, ya, udah anterin gue pulang."
"Sans aja. Lo jangan sedih lagi, ya. Gue nggak tahan liat lo sedih, rasanya pengen gue tabok aja pacar lo!" kata Tika, sedikit emosi.
Cuma gue bales sambil senyum.
"Kita cabut. Elo istirahat aja, nggak usah mikirin masalah tadi lagi." sambung Rizza.
"Iya, iya. Kalian jangan terlalu khawatir. Gue nggak pa-pa, kok." gue bales sambil senyum.
Setelah itu mereka pergi, dan gue masuk ke dalam rumah.
"Kok sering pulang malem nak, kamu main kemana dulu?" itu suara Nyokap setelah jawab salam.
Gue aslinya pulang sekolah sekitar jam 3 sore, tapi tadi sekalian latihan ... jadi gue sampai rumah maghrib.
'Tadi Lily habis latihan di sekolah, Ma." jawab gue apa adanya.
"Latihan apa?"
"Latihan nyanyi. Oh, ya. Lily diikutin lomba nyanyi sekolah antar Kota sama Pak Kepsek, jadi sekarang sering latihan habis pulang sekolah."
"Antar kota?! Wahh hebat, ya! ternyata Lily itu nurun Papanya." itu Bokap yang tiba-tiba dateng dari arah dapur.
"Narsis banget, sih! suara kamu itu bikin telinga budek." balas Nyokap.
"Suaraku itu merdu, buktinya bisa buat kamu mau nikah sama aku."
"Ya, ya merdu. Terserah, deh."
"Bener, kan?! suaraku aja bisa melelehkan hatimu yang dingin kayak es kutub utara dulunya."
Mulai deh keuwuan orang tua gue. Mereka itu uwu nggak inget umur.
"Iyain aja, biar cepet kelar."
"Emang iya, sayangku..." Bokap tiba-tiba nyium kening Nyokap yang duduk di sofa ruang tamu.
Gue jadi laler, gaes! :)
"Ma, Pa. Lily ke kamar dulu, ya."
Nggak tahan! bisa kena uwuphobia gue.
"Iya nak, makan malamnya ada di meja makan, ya. Di panci, Mama barusan buat bubur kacang ijo juga. Kamu kalau mau ambil aja sendiri, ya." kata Nyokap.
Gue ngangguk, terus jalan ke kamar.
Sampainya, gue mandi dulu. Setelah mandi gue pakai baju piyama warna biru tua, ada gambar love-love merah kesukaan gue.
Gue turun lagi ke lantai bawah. Di sana ada keluarga kecil gue. Keluarga yang bahagia.
Terkadang Nyokap sama Bokap juga pernah bertengkar karena perselisihan, tapi itu malah buat mereka tambah sayang dan romantis.
Dari mereka lah gue juga belajar kalo pertengkaran gak harus berakhir dengan perpisahan.
Sama kayak gue yang masih aja betah mertahanin hubungan.
Gue percaya sama istilah pelangi datang setelah hujan badai. Seperti kebahagiaan datang setelah masalah.
🌺🌺🌺
Terlihat Taehyung sedang berbaring di kasurnya sambil bermain game di hp, yaitu freefire. Kesukaannya.
Tapi suara ketukan pintu kamar melerai fokusnya.
"Masuk!" kata Taehyung.
Ceklek.
Yang ternyata adalah Yerin. Cewek itu masuk ke dalam sambil bawa buku. Nggak tau itu buku apaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Taehyung's Lover ✔
FanfictionJangan sampai menjadi budak cinta. Jangan sampai kehilangan baru menyesal. Start : 25 Agustus 2019 Finish : 27 Desember 2019 Start revisi : 04 Agustus 2020 Finish revisi : 17 Oktober 2020 Rank in fallforyou : #1 at 23/11/2019 #2 at 05/08/2020 Rank...