Taehyung's Lover ✔

Gak Habis Pikir

Setelah sekian lama gue ngerasain sakit hati karena pacar, akhirnya baru kali ini gue ngerasain bahagia sama mantan.

Kedengerannya kok miris, ya?

Tapi ... Dia itu orang yang gue sayang, dan masih gue cinta.

Fix. Gue gagal move on.

Dulu pacar gue cuma satu, makanya mantan gue juga cuma satu. Iya, Taehyung itu cinta pertama gue.

"Makasih ya, malam ini seru banget."

Selesai dari zona permainan, kami mampir ke McD buat makan. Tentu, kali ini pun sama. Taehyung yang neraktir gue.

Boleh nggak sih, kalau gue anggap malam ini sebagai kencan?

Eh?

Padahal cuma temen. Atau ... Lebih tepatnya cuma mantan?

Aduh ... Miris.

"Iya, sama-sama."

Tadi kami main banyak permainan. Dari permainan dance kaki, pentung-pentungan, bola basket, karaoke-karaokean, sampai mobil bom-bom kami coba juga. Dan saat saldo kartu habis, baru kami berhenti. Terus Taehyung ngajak gue makan malem-nya ke McD.

"Tadi lo nggak masuk sekolah?" Taehyung lontarkan pertanyaan di tengah acara makan kami.

Gue mengangguk. "Iya. Tadi itu gue kan, dispen."

"Dispen apaan?"

"Lomba lari mewakili sekolah. Gue sama Jimin yang kepilih." Gue menjawab sambil nyemot paha ayam krispi.

Gue laper.

"Siapa yang milih? Pak kepsek?" Taehyung malah banyak tanya.

"Nggak. Bukan Pak kepsek, tapi Pak Khalis."

Nggak ada respon dari Taehyung, otomatis gue berhenti nguyah. Gue tatap dia. Kok sekarang perasaan gue nggak enak, ya?

Gue ngomong jujur gini bener kan, ya?

"Hei," panggil gue.

Dan Taehyung natap gue juga. "Apa?"

Sebelum menjawab, gue telen ludah bulat-bulat. Takut. "Lo jangan apa-apain Pak Khalis, loh, ya. Gue nggak suka lo main seenaknya sama guru."

Taehyung diam. Matanya natap gue, tapi kenapa susah banget buat dimengerti maksud tatapan itu?

"Maksud gue ... jangan pecat Pak Khalis hanya karena gue diikutin lomba lari bareng Jimin." Ujar gue. Sedikit takut, sih, saat bilang kayak gitu.

Karena gue tau Taehyung. Dia ini posesif, dan suka main pukul orang. Secara kan, gue lagi ngasih dia kesempatan, pasti ...

"Oke."

Eh?!

Kok jawabnya gitu?

"Kenapa lo jawab oke?"