Cinta dan Benci

199 63 7
                                    

Gue samperin dia sekali lagi. Dan bertanya, "Apa lo bilang?" seakan tadi gue lagi budek.

"Gue mau lo balikan sama gue."

Enteng banget kalau ngomong!

"Kenapa?" tanya gue.

Diam sebentar, Taehyung seolah berpikir. "Gue ... gue cuma mau kita balikan."

Dari tadi hanya itu kata yang gue denger dari mulutnya.

"Cukup, Tae! ada saatnya gue capek. Gue udah capek sama sifat lo, kenapa lo harus gini sih ke gue?!"

Kenapa gue yang harus lo sakitin terus?!

"Karena ..."

Gue natap mata Taehyung dalem.

"Karena apa?!"

"Apa lo udah gak cinta sama gue, Li?"

Ditanya malah tanya balik, fuck. Gue sempat diam, terus terkekeh sebelum menjawab.

"Menurut lo aja gimana? setelah apa yang lo lakuin ke gue? coba lo pikir sendiri."

Taehyung diam.

"Lo nggak bisa jawab, kan? jadi, mending lo jangan ganggu gue la--"

Bukannya balasan mulut yang gue dapat, dia malah meluk gue.

"Please, lo jangan pernah berhenti jatuh cinta ke gue." Taehyung berbisik.

Saat itu juga, tangisan gue mau pecah rasanya. Kedua kalinya Taehyung Rafardhan meluk gue. Gue mau nangis, mata gue panas, hati gue sakit. Pelukan dia terasa dingin.

"Lepasin gue!" gue berontak, ngedorong badan Taehyung yang besar. "Pergi, Tae!" pekik gue.

Persetan sama tetangga.

"Gue nggak mau pergi sebelum lo jawab jujur."

Apa lagi, sih?!

"Bukannya udah jelas banget, ya, jawaban gue?"

Taehyung diam.

"Gue nggak mau balikan sama lo, puas! hubungan kita udah berakhir semenjak lo tinggalin gue."

Dia masih diam.

"Dan sekarang lo bahagiain sana si Yerin! gue tau lo sayang sama dia, siapa yang nggak tau? semua orang ngeliat kalau kalian berdua itu cocok banget, dan sifat lo ke Yerin itu baik banget." tangisan gue tambah deres.  Gue nggak bisa ngontrol perasaan. "Itu bukti kalau Yerin yang pantes jadi pasangan lo, bukan gue."

Taehyung tetap diam. Matanya netep gue dalem banget, tapi pandangan gue udah terlanjur blur. Sial! gue hapus cepat air mata sialan itu.

"Gue harap lo bahagia, Tae. Jangan sakitin Yerin kayak lo nyakitin gue dulu."

Taehyung cuma diem dengerin gue ngomong. Bahkan selesai ngomong, dia nggak bales. Sampai gue masuk ke rumah, dia cuma berdiri natep gue.

Saat gue nutup pager, saat itulah terakhir mata kami bersitatap. Perih, tatapan yang menyakitkan.

Gue masuk ke dalem rumah, terus nangis di kamar.

Gue harus gimana?

Perasaan cinta itu masih ada, tapi sekarang lagi diselimuti oleh kebencian juga.

"Gue masih cinta Taehyung." gue nangis di lantai, menyenden daun pintu kamar, menekuk lutut. "Tapi gue juga nggak kuat sama sifatnya itu."

Coba kita tukeran posisi.

🌺🌺

Sampai di rumahnya, Taehyung masuk. Dia berjalan sempoyongan ke arah kamar, terus nutup pintu kenceng banget.

Taehyung's Lover ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang