Bonchab ++1

182 43 7
                                    

"ARKA!!!"

"ARKA BERHENTI DULU DONG!!!"

"ARKA!!!"

"Nggak mau, wlekk!" Si Arka kabur terus, ini emaknya capek tau ngejar-ngejar. Apalagi ini gue lagi ngisi.

"ARKA!!!"

Anak limited akhlak. Bikin naik darah banget!

Bruk.

"Nggak mau, Kak, lepasin!"

Nah, untung ada anak gue yang perempuan ini pengertian.

"Arka nggak mau minum obat, Kak, pahit!"

Hyerin berhasil nangkep Arka. Kebetulan dia baru aja pulang dari sekolah.

"Arka, kamu kalau nakal lagi, Mama nggak mau beliin kamu mainan robot lagi, loh."

"Aku bisa minta ke Papa."

"Ya Mama larang, lah! Kan Papa nurut apa kata Mama."

"Ma," Arka merengek. "Arka nggak mau minum obat lagi." Terus natep melas ke arah gue.

Masih aja susah, nih, bocah. Ngotot banget. Susah diatur. Angel wes tuturane.

"Arka, kamu ini masih sakit. Kamu harus minum obat biar sembuh," ujar gue lembut.

Arka menggeleng sambil membungkam mulutnya pakai dua tangan.

"Arka--"

Omongan gue terputus karena Hyerin tiba-tiba menggerakan satu tangannya. Dan satu tangan lagi digunakan untuk mencengkram tangan Arka.

"Sungguh?" tanya gue ke Hyerin. Dan anak gue yang perempuan ini mengangguk.

Hei! Ini gue udah anggep Hyerin anak sendiri, ya. Catat.

"Jadi gitu, eum ..." terjeda. Gue menatap Arka kembali. "Arka, gini deh. Mama janji ke kamu, kalau kamu mau minum obat, nanti malem kita jalan-jalan sekeluarga," lanjut gue.

Arka melepas bungkaman mulutnya.

"Mama janji?"

"Iya." Gue mengangguk.

"Yaudah, tapi Arka minum obatnya sama permen."

Akhirnya.

"Kak, tolong ambilin air putih sama permen di dapur, ya."

Hyerin mengangguk, kemudian langsung menuruti perintah gue.

Ah, iya. Nggak kerasa kalau waktu berlalu begitu cepat. Hari-hari yang gue lalui bareng keluarga kecil ini sungguh menyenangkan.

Sekarang udah berlalu 5 tahun, dan gue lagi mengandung 8 bulan.

Iya, gue hamil lagi. Dan ini adeknya Arka sama Hyerin.

Kalau kalian tanya soal Arka, anak gue satu ini akhlaknya kagak ada. Nakalnya kebangetan.

Gini, loh. Pernah ada kasus yang dibuat Arka. Dan ini nggak sekali doang Arka kelewatan.

Jadi gini, pernah ada tetangga yang ngelabrak Arka. Si tetangga marah banget karena anaknya dicemplungin ke got sama Arka.

Ya orang tua mana, sih, yang nggak marah pas anaknya digituin? Mereka menuntut tanggung jawab ke Arka. Pas itu gue sempet marahin Arka, tapi bukannya takut atau nangis, si Arka malah marahin korbanya.

Dan lagi, Arka pernah buat anak orang patah tulang. Itu keluarga marah banget. Sampai ngelapor ke polisi segala. Sampai gue sama Taehyung minta maaf, dan semua biaya rumah sakit bahkan uang sogokan maaf kami berikan. Dan alhamdulillah, si keluarga itu mau memafkan Arka. Walau tak ada kata maaf keluar dari mulut Arka.

Taehyung's Lover ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang