Knp make masker Lan? Nutupin rahangnya yg biru apa lebam abis kena di tonjok Fra, ya? 😆😂
Frada POV
"Tangan lu luka karena abis nonjok Sialan tadi malam, Fra?" Tanya mas Ardi ketika melihatku yang baru datang keesokan harinya.
Arah matanya melihat balutan perban yang melilit tangan kananku.
"Kekencengan gue nonjoknya hehe..." Jawabku dan meringis.
"Sialan gimana tuh abis gue tonjok?" Tanyaku kemudian setelah melesakkan tas selempang ke dalam laci.
Setelah menonjok Alan aku tidak memperdulikan panggilan mas Ardi dan langsung tancap gas motor meninggalkan tempat kejadian perkara.
Begitu sampai di kosan baru menyadari apa yang sudah aku perbuat. Dan menyesali perbuatanku yang sudah kehilangan kontrol tidak bisa mengendalikan emosi.
"Abis elu tonjok dia ambruk, ceweknya teriak-teriak minta tolong"
"Pengunjung ya rada panik apalagi pas liat giginya Sialan rontok satu, kayanya sih geraham kecil kedua tuh, hahaha... gila lu Fra, gahar banget" Mas Ardi tertawa dengan kepala mengeleng-geleng.
Wah, ngerontokin gigi orang lagi, aku meringis.
"Sadisss... Jangan sampe bikin lu marah kalo mau gigi gue utuh sampe tua hahaha..."
Aku tidak mengindahkan mas Ardi yang masih melanjutkan tertawanya, aku tidak bangga dengan perbuatanku semalam, malah malu karena terlihat brutal.
Tanganku mengusap wajah pelan, sedari malam masih saja menyesali perbuatanku.
Tetapi Alan layak menerimanya, perempuan mana yang sudi di selingkuhi setelah bertahun-tahun pacaran.
"Elu kayanya nyesel ya nonjok Sialan? Apa nyesel karena putus sama dia?"
"Jangan nyesel lah, setelah begitu banyak yang elu keluarin selama kalian pacaran, gigi rontok cuma satu mah gak sebanding" Lanjutnya lagi.
Mas Ardi ini sangat bisa sekali mengompori orang lain. Tapi memang omongannya ada benarnya juga, gigi rontok satu memang tidak sebanding, seharusnya semalam aku bikin tulang rusuknya patah atau yang lebih parah memecahkan dua telur miliknya agar dia menyesal seumur hidup telah berurusan denganku.
Yang aku sesali adalah karena tidak bisa mengontrol emosi di depan umum.
Dan tidak pernah terpikir olehku untuk memutuskan hubungan dengan pacar di tempat umum karena sudah pasti menjadi konsumsi orang banyak.
Terlalu drama.
"Gue pesenin kopi ya, mau kopi apa lu? Fore apa Kopi Kenanga... eh jangan Kopi Kenangan deng, hehehe..." Mas Ardi terkekeh dan bergerak canggung di kursinya.
"Gak usah mas, di kosan tadi gue udah ngopi" Tolakku lalu menyalakan iMac.
"Rasanya beda lah kopi instan sama kopi buatan barista, lagian juga gue beliin elu, rasa kopi gratisan kan lebih nikmat" Mas Ardi mencoba berkelakar.
Sudut bibirku menyungging naik sedikit ke atas menanggapinya.
"Elu mau kopi apa? Fore aja ya, promonya gila nih pake ovo"
"Yahh mas, males gue minum kopi lagi, apalagi minum kopi promoan yang harganya malah bisa jadi gratisan karena cashback"
"Hahaha... anjirrrr" Mas Ardi lagi-lagi tertawa.
"Gak mau nih? Apa ntar malam aja kita nongkrong lagi" Mas Ardi masih berusaha.
Bisa kulihat dia sepertinya sedang berusaha untuk menghiburku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Opposite
HumorWarning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading 2/6/19 -