Terlepas dari muka om yg udah di ketok magic, tante sukak sama body goals mu om 😍
Frada POV
Suara pintu terbuka dan menutup terdengar di belakangku, aku tahu siapa yang baru memasuki ruangan pantry menyusulku tanpa perlu mengecek.
Sebelum langkahnya mendekat aku buru-buru berdiri dan memutar tubuh untuk keluar dari pantry tetapi tubuh berotot pak Edison menghalangi aksesku untuk keluar.
Kedua tangannya bergerak mengambil sejumput rambutku dan menyelipkannya ke belakang telinga.
Tubuh ini benar-benar tidak bisa bergerak lagi, diam mematung. Tindakannya sangat manis. Membuat aku bertambah pusing.
Pak Edison maunya apa sih? Dia pasti sudah kehilangan akal sampai mengatakan hal seperti itu kepadaku. Aku meninggalkannya di ruangan tadi karena ingin mendinginkan pikiranku, kenapa dia malah mengejarku sampai ke sini.
"Fra, maaf, kamu pasti kaget" Ucapnya pelan, mataku menangkap sinar lembut ketika bertemu dengan manik matanya.
Wajahnya di hiasi senyuman yang dapat melelehkan hati semua perempuan.
"Saya suka kamu apa adanya Fra...
Iya, saya sangat sadar kita berdua sangat berlawanan, sangat berbeda sifat" Katanya lagi begitu melihat aku hendak memotong perkataannya."Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain, kamu ya kamu, saya suka kamu begini"
Usapan ibu jarinya di pipi membuatku menegang.
"Kayanya saya ngerti kenapa bapak nyuruh saya kerja hari ini" Kataku dengan mendongak, posisi kami sangat dekat berdiri berhadapan, sampai-sampai aku bisa menghirup aroma segar yang menguar dari tubuhnya.
"Bapak bisa bebas megang-megang saya karena gak ada orang di kantor ini, iya kan?" Tanyaku kemudian.
"Saya bisa bebas megang-megang kamu kapan pun saya mau" Pak Edison terkekeh lalu melangkah menghabiskan jarak di antara kami sehinga kami benar-benar terlihat menempel satu sama lainnya.
Tangannya menarik kedua pergelangan tangan mencegahku untuk melangkah mundur.
"Saya gak mau ngasih kamu waktu untuk berpikir" Lanjutnya lagi.
"Kok maksa sih?" Tanyaku dengan mata mendelik.
"Gak maksa, ini perintah" Jawabnya dengan lagi-lagi tersenyum, aku terpaku melihat kedalaman lesung pipi di kedua pipinya.
"Bapak benar-benar aneh bisa suka sama saya yang jor..."
"Udah saya bilang, saya gak perduli, Fra, ada sesuatu hal di dalam diri kamu yang bikin saya jatuh hati" Potongnya, kurasakan ibu jarinya mengusap pergelangan tanganku pelan.
"Siska, mbak Ayu mereka lebih pantas..."
"Ck" Suara decakan terdengar sebelum tubuh pak Edison mundur tetapi wajahnya menunduk dan mendekati wajahku.
Dia pasti mau menciumku lagi, dengan cepat tanganku naik mendorong dadanya walaupun genggaman tangannya di pergelangan tanganku semakin mengerat.
"Pak!!" Bentakku sebelum bibirnya mempertemukan bibir kami.
Tidak berpengaruh karena pak Edison masih melancarkan aksinya. Tubuhnya mendekat dan menghimpit tubuhku di antara meja.
Tangannya terlepas, kurasakan tengkukku tertarik maju dan tak butuh waktu lama lumatan lembut terasa di bibirku.
Ya ampun, pak Edison benar-benar kehilangan akal.
Wajahnya miring ke kanan, lidahnya menyapu bibir dan berusaha menguak mencari celah untuk masuk ke dalam bibirku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Opposite
HumorWarning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading 2/6/19 -