24. peka gak peka

12.9K 2.2K 282
                                        

Udah cukup yakk liat udel itemnya, mending skrg fokus liatin lesung pipinya aja 😆

Frada POV

"Menurut lu gimana Yul?"

"Elu kan perempuan, kalo ada lelaki yang bersikap kaya gitu ke elu, menurut lu lelaki itu ada perasaan ke elu apa gimana?"

"Boleh gue balik nanya ke elu mas Ardi?"

Walaupun aku sedang menunduk menekuri layar handphone yang berada di genggaman tangan, pendengaranku mengikuti percakapan antara mas Ardi dan mbak Yuli yang duduk di kursi bar sedangkan aku memisahkan diri duduk di kursi lain.

Kami sedang berada di pantry setelah makan siang. Biasanya kami memang berkumpul di tempat ini sambil minum kopi atau hanya sekedar berbincang-bincang sebelum memulai bekerja kembali pada pukul satu.

"Mau nanya apa?" Terdengar suara mas Ardi.

"Elu kan tadi nanya begitu, nah, elu sendiri kalo suka sama perempuan ngelakuin itu semua gak?" Tanya mbak Yuli.

"Ck, eungg..., gini ya Yul"
Terdengar decitan suara kursi bergerak bersamaan dengan gerakan tubuh mas Ardi ketika aku melirik ke arah mereka.

"Gue akan melakukan hal apa aja ke perempuan yang gue sukai, cuma nih, yang gue gak abis pikir..."
Suara mas Ardi menggantung, aku kembali melirik mereka.

"Pak Edi kenapa bisa suka sama Frada yang lu tau sendiri gak ada cakep-cakepnya jadi perempu..."

"Reseh kan lu mas!" Sungutku sambil menggebrak meja dengan mata memicing ke arah mas Ardi lalu terdiam mematung. Eh, sebentar deh, mas Ardi barusan bilang apa? Pak Edison suka sama aku?

"Si Fra tuh kelamaan pacaran sama Sialan jadi gak peka nerima kode-kode dari lelaki yang suka sama dia mas"

Mataku langsung beralih ke arah mbak Yuli yang sedang menyeruput kopi dari cangkir dengan santainya setelah mengatakan perkataan barusan.

"Iya, gue heran sama si Fra, pacaran lama, gak di kawin-kawinin..."

"Nikah mas nikah, kawin lu pikir gue kucing" Potongku geram.

Mas Ardi terkekeh.

"Waktu pacaran emangnya Sialan gak pernah ngelakuin hal-hal kecil kaya yang di lakuin pak Edi ke elu, Fra?"

Aku terdiam mencerna perkataan mas Ardi. Alan memang tidak pernah melakukan hal-hal seperti yang dilakukan oleh pak Edison kepadaku.

Selama kami pacaran, jangankan membukakan aku pintu mobilnya ketika dia datang menjemput, melihat rambutku yang acak-acakan saja dia tidak perduli, boro-boro mau merapikan rambutku.

Tidak seperti pak Edison yang mau membersihkan lukaku dengan alkohol, dan berniat ingin merapikan rambutku yang berantakan. Memangnya seperti itu ya perlakuan orang yang suka ke kita?

"Tuh, gitu dia Yul, mikir kan dia, gue rasa Sialan emang cuma hobi melorotin uangnya doang tapi gak pernah bikin Fra ngerasa jadi perempuan"

"Ya ampun Fra, gue kalo jadi elu mah udah gue apain itu Sialan, untung suami gue orangnya romantis, dikit-dikit megangin tangan gue, dikit-dikit elusin tangan gue"

"Suami elu sering megangin tangan elu karena mau ngecek mbak, cincin yang dia beliin masih di jari elu apa udah di gadai" Sahutku.

"Siaul lu Fra" Mbak Yuli melempar gulungan tisu tepat ke wajahku, sedangkan mas Ardi tergelak karena mendengar perkataanku.

"Seriusan gue nanya nih Fra, elu gak sadar pak Edi suka sama elu?" Tanya mas Ardi.

Aku menggeleng ragu, jelas saja ragu, memangnya pak Edison suka sama aku?

"Gilak ya, selain jadi perempuan jorok elu tuh gak peka juga" Lanjutnya lagi.

Aku yang tadinya hendak melempar mas Ardi memakai tisu bekas lemparan mbak Yuli mengurungkan niatku.

Emangnya benar pak Edison suka sama aku? Ahh, semua perkataan yang keluar dari mulutnya mas Ardi itu tidak pernah akurat dan tidak dapat di percaya.

Buktinya pak Edison bukan maho seperti yang sering dia bilang.

"Kemarinan tuh gue bilang ke Fra, Yul, dia musti berubah lah dikit, gak usah banyak-banyak, ya at least pake baju yang bisa bikin mata lelaki gak bosen ngeliat dia, bener gak?"

"Kaya yang waktu di pameran kemarin itu, cakep kan dia tuh, keliatan bener perempuannya" Lanjut mas Ardi.

"Iya bener Fra, pake lipstick dikit, cakep deh lu, gue yakin pak Edi langsung nembak lu ke KUA" Mbak Yuli menanggapi.

Aku mendelik.
Mereka berdua kenapa sih?

Gak mungkin juga pak Edison suka sama gue, apa yang di liat dari gue coba?

Kalo pun pak Edison suka sama gue, ya gue bakal mikir seribu kali.
Kenapa? Ya kembali ke prinsip gue sejak dulu, gue gak tertarik sama pria yang perfeksionis, karena gue kan perempuan selebor, bukan perempuan polesan macam Siska maupun mbak Ayu.

"Gak! Ngapain gue berubah-rubah buat orang lain, gue ya gue, kalopun ada orang yang suka sama gue ya karena gue apa adanya" Kataku tiba-tiba sambil berdiri dan membuat mas Ardi dan mbak Yuli kaget menoleh bersamaan ke arahku.

"Ck, terserah elu sih Fra, tapi lu sadar gak selama ini gak ada lelaki yang naksir sama elu selama ini?"

"Jangan bilang karena elu setia sama Sialan itu jadi mata sama hati elu ketutup dia" Lanjut mas Ardi.

Selama berpacaran dengan Alan aku memang tidak pernah berpikiran untuk melihat lelaki lain.

"Gue balik ke ruangan duluan mas" Kataku tidak berniat untuk membalas perkataan mas Ardi.

"Gih sono" Sahut mas Ardi.

Aku melangkah pelan menuju ruangan sambil memikirkan perkataan mas Ardi.

Gak mungkin pak Edison suka sama gue, sangkalku.

Melakukan hal-hal seperti itu bukan berarti suka.

Apa yang di suka dari gue?

Pak Edison perfeksionisnya minta ampun terus suka sama gue yang joroknya minta ampun, gak mungkin banget kan?

Aku menggaruk-garuk rambut.

"Frada"

Terdengar suara dari belakang memanggilku, aku menoleh melewati pundak.

Orang yang katanya suka kepadaku berjalan menghampiriku dan menatapku lekat dari atas sampai bawah.

"Kenapa pak?" Tanyaku, entah kenapa jantungku malah berdebar-debar melihatnya.

Pak Edison berdiri menjulang di depanku.

Pandangan matanya yang semakin lekat menatapku semakin membuat debaran jantungku semakin meningkat.

"Saya perhatiin..."
Perkataan pak Edison menggantung, dia tersenyum memperlihatkan kedua lesung pipinya.

Perhatiin apaan nih? Duh, ngomong kok pake di gantung segala, bikin deg-deg'an gini.

Pak Edison berdeham.

"Saya perhatiin, kamu make jeans yang sama, sama yang kemarin ya?" Tanyanya dengan tersenyum tipis.

Glek!

Tbc

Ziaaa om Son blom tau, si Fra mah bakalan ga ganti jeans klo blom sebulan ommm 😆😂

Maaf yaaa tante baru up jam segini, krn ada suatu hal 😊

Selamat bermalming buat semuanyaaa 😘😘😘

28/9/19

Opposite Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang