Terlalu samar utk di terawang wahai kau si kolor merah 😆
Frada POV
"Show time?!" Tanyaku bingung lalu bergerak untuk terlepas dari himpitan tubuh pria yang sekarang sudah menjadi suami sahku.
Edison menatapku bingung karena melihatku kembali duduk dan beringsut menjauhinya.
"Kamu capek, Fra?" Tanyanya lalu mendekatiku lagi.
Kepalaku langsung menggeleng cepat.
"Bukan, bukan capek, tapi emangnya mau langsung begituan?" Aku balik bertanya.
"Langsung?" Tanyaku lagi untuk lebih memastikan.
Edison terkekeh lalu duduk dengan sebelah kaki menyilang dan menampakkan sesuatu yang sudah menegang di pangkal pahanya itu.
Tanpa sadar aku meringis dan mengusap dada karena sesaat tadi sempat kaget melihat suamiku tiba-tiba melepas handuk yang melilit pinggulnya.
"Ya gak langsung, kan fore ply dulu" Jawabnya dengan cengiran lebar sampai memperlihatkan lesung pipinya lebih dalam.
"Tapi tadi langsung main tindih aja" Sahutku cepat sambil bergeser turun dari ranjang.
"Kamu mau kemana?" Edison menarik pergelangan tanganku sebelum kedua kakiku menginjak lantai kamar.
"Mau buka bathrobenya terus mau di lipat dulu, biar rapi" Jawabku secara membuka belitan tali bathrobe.
"Ck, ngapain pake di lipat sih?" Tangannya menarik pinggangku sehingga tubuhku terhempas di atas ranjang.
Tubuhnya yang sudah tidak memakai apa-apa lagi kembali berada di atas tubuhku.
Aku menelan ludah ketika Edison menempelkan tubuhnya di atas tubuhku perlahan-lahan.
"Di lipat biar rapi, kan kamu suka kerapihan" Jawabku pelan dengan tubuh sangat tegang merasakan tubuhnya semakin menempel.
"Untuk saat ini lupakan kerapihan" Sahut Edison, kedua sikunya menumpu di kedua sisi tubuhku.
Bagian tubuh bawahnya menempel sehingga aku merasakan sodokan keras miliknya.
"Kalau kamu ngelipat bathrobenya dulu kelamaan, yang di bawah sana udah gak sabar" Pinggulnya bergerak menekan sampai aku berjengit kaget dan kembali menelan ludah.
Edison tersenyum wajahnya turun dan tidak lama kemudian kurasakan bibirnya melumat lembut bibirku.
Pinggulnya kembali bergerak, satu tangannya menangkup sebelah pipiku dan memperdalam ciuman kami.
Karena menerima gerakan pinggulnya di bawah sana tanpa sadar tubuhku bergerak-gerak sehingga membuat bathrobe yang kukenakan tersingkap, kulitnya kurasakan menggesek kulitku.
Mataku terpejam menikmati lumatan demi lumatan Edison. Lidahnya menyeruak masuk dan menjelajahi mulutku.
Suara erangan nikmat ku dengar keluar dari mulutnya, lalu kurasakan tidak ada lagi beban yang terasa di atas tubuhku.
Mataku terbuka dan melihatnya duduk lalu membuka belitan bathrobe yang masih menutupi tubuhku.
"Ck, kenapa pakai pakaian dalam? Aku pikir kamu udah gak pakai apa-apa lagi di balik bathrobenya" Edison menarik tubuhku sedikit ke atas untuk membuka kaitan bra yang kukenakan dari belakang.
Gerakannya sangat tergesa-gesa lalu berdiri dan menarik celana dalam lolos dari kakiku.
Aku bergeming melihatnya sibuk melempar bra, celana dalam dan bathrobe yang telah dia tanggalkan secara sembarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Opposite
HumorWarning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading 2/6/19 -