6. cari tempat ngopi

16.4K 2.2K 435
                                    

Alisnya tebel ngalahin alisnya sinchan😆

Edison POV

"Kamu bisa gak rambutnya di kuncir kalau lagi kerja?"

"Eh? Bapak manggil saya ke sini cuma buat nyuruh saya nguncir rambut doang?" Frada balik bertanya dengan wajah bingung begitu dia masuk dan tepat berdiri di depan mejaku.

"Nggak, saya nyuruh kamu ke sini ada urusan yang lain"

"Saya gak suka liat perempuan berambut panjang terus di gerai gitu, berantakan, kesannya gak rapi" Lanjutku lagi lalu merapikan tumpukan kertas gambar yang belum selesai aku periksa.

"Gak rapi lagi, gak rapi lagi, maunya apa sih"

Masih bisa ku dengar gerutuan pelan yang keluar dari mulutnya walaupun tidak terlalu jelas selagi dia menguncir rambutnya dengan posisi tubuh menghadap ke samping, dengan gerakan luwes Frada menggelung rambutnya ke atas.

"Kamu ngomong apa barusan?" Tanyaku untuk menegaskan pendengaranku.

"Saya gak ngomong, tapi bersenandung, 'anak sapi pergi, anak sapi pergi, pada kemana sih', lirik lagu itu pak, bapak gak tau?" Frada balik bertanya dengan wajah datar setelah kembali menghadap ke arahku lagi.

Aku sangat yakin bukan kalimat itu yang keluar dari mulutnya barusan.
Mataku malah melihat lehernya yang jenjang karena tidak lagi tertutupi rambut panjangnya.

"Bapak ada perlu apa manggil saya?" Lanjutnya kemudian karena aku tidak berminat menjawab pertanyaannya soal lirik lagu yang dia maksud.

Jariku mengetuk-ngetuk meja.

"Sampaikan ke Ardi, nanti sore jangan lupa untuk ikut saya ke JCC Senayan"

"Nyampein itu aja? Kan tadi bisa di sampein lewat telepon pak" Kulihat Frada hampir mendengus.

"Saya belum selesai..."

Suara dengungan handphone milikku yang terletak di atas meja memotong perkataanku.

Mataku melirik nama si penelpon.

Dengan cepat tanganku menggeser tombol merah, menolak panggilan.

Aku mendongak dan melihat Frada langsung membuang muka setelah lehernya memanjang ke arah layar handphoneku dengan mulut mengembung bergerak-gerak

Lagi-lagi handphoneku berdengung.

"Udah kan pak? Saya keluar kalo gak ada urusan lagi" Frada hendak memutar tubuhnya.

"Sebentar" Cegahku sebelum Frada berbalik badan.

"Ada apa?" Tanyaku sedikit ketus setelah memutuskan menerima telepon.

"..."

"Kamu kan bisa nelepon dari telepon internal, Sis" Aku melirik Frada yang terlihat canggung sambil menggaruk-garuk rambut belakangnya.

"..."

"Saya udah ada rencana di jam istirahat" Aku kembali melirik Frada yang lagi-lagi membuang pandangannya karena tertangkap basah melihat ke arahku dengan tatapan ingin tahu.

"..."

"Saya mau keluar ke JCC sama Frada"

Perkataanku membuat Frada menoleh ke arahku dengan mata melebar.

"..."

"Gak, saya keluar kantornya sekarang" Aku langsung memutus hubungan telepon sebelah pihak.

Kulihat Frada masih menatapku dengan mata yang kian melebar.

"Ayo" Kataku lalu bangkit dari duduk dan meraih tas kerjaku.

Opposite Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang