30. perhitungan

12.7K 2.3K 206
                                    

Tah kann lain lagi mukanya 😁
Tapi tante malah salfok ma pantat na, jadi peng nabok 🤭😆
Ehh sama salfok bibirnya juga deng, makanya om son, klo makan gorengan itu jgn lupa di lepetin dulu minyaknya ke bibir biar ga kering bin pecah2 gitu 😅😆

Edison POV

"Lu yakin Yul, pak Edi suka sama Fra?"

Terdengar suara Ardi dari balik pintu pantry yang hendak aku buka.
Aku bermaksud mencari keberadaan Frada yang sejak kemarin meeting dengan Ayu, kekasihku itu berubah menjadi sedikit muram dan sepertinya menghindariku.

Tadi pagi saja ketika aku menjemputnya di kosan, aura wajahnya terlihat gelap dengan rambut tergerai tidak tersisir.
Ketika aku hendak merapikan rambutnya, Frada melengos dan mencibir.

Sepanjang perjalanan ke kantor kami lalui dalam keheningan, biasanya suara Frada mengalahkan suara lagu yang terdengar dari iPod.

Entah apa penyebabnya padahal ketika aku menyeretnya masuk ke dalam ruanganku kemarin, aku sudah berusaha menenangkan perasaannya.

"Selama gue kerja di sini ya mas, gue belum pernah liat pak Edi sampe bersikap kaya gitu ke perempuan" Terdengar suara Yuli menjawab.

Tubuhku terutama khususnya telingaku nyaris menempel di daun pintu untuk mempertajam pendengaran mengikuti percakapan mereka yang sepertinya menarik.

"Ck, kita di sini lagi ngomongin perempuan apa dulu nih Yul? Lu tau sendiri kan si Fra itu kaya gimana?" Terdengar lagi suara milik Ardi.

"Kalo ngomong yang jelas mas, gue kaya gimana, hah? Biar enak gue bikin gigi lu rontok kalo alasannya jelas" Kali ini terdengar suara Frada dengan nada tinggi.

Aku meringis mendengar suara kekasihku yang sarat akan emosi lalu punggungku menegak dan mengedarkan pandangan melihat situasi di luat pantry pada jam makan siang hari ini, takut ada karyawan yang mendapatiku sedang berdiri tepat di balik pintu mendengar percakapan para bawahanku.

"Hahaha tuh lu liat sendiri si Fra kan, Yul? Mana ada perempuan yang hobinya ngerontokin gigi orang lain, aww... sakit Fraaa"

"Elu mah suka nyari penyakit sih mas, gue yakin seyakin yakinnya kalo pak Edi suka sama Fra, keliatan banget dari pancaran matanya" Terdengar lagi suara milik Yuli.

Masa sih? Tanganku mengusap rahang dan berpikir.

Apa terlihat sejelas itu?

"Kalo gue gak yakin se gak yakin, gak yakinnya pak Edi suka sama Fra, buktinya nih anak bad mood aja dari kemarin sejak meeting sama mbak Ayu teman sekolahnya pak Edi itu"

"Pasti kemarin ada sesuatu yang terjadi, ahh percuma gue bantuin elu Fra ngolesin lip therapy sampe bikin bibir lu mengkilap"

Mataku melebar mendengar suara Ardi.

Dia bantuin Frada pakai lip therapy yang aku berikan?
Maksudnya bantuin? Jadi jari tangannya menyentuh bibir milik kekasihku itu?

Kepalan tanganku mengerat membayangkan apa yang terjadi kemarin apabila sama dengan yang kupikirkan.

"Gue gak akan lagi ngikutin saran elu, mas"

"Sesat semua!" Lanjut Frada.

"Fra, gue nyaranin juga kan demi kebaikan elu, pak Edi pasti ada hati sama mbak Ayu itu"

"Jangan dengerin mas Ardi, Fra, gue yakin kok pak Edi sukanya sama elu" Suara Yuli terdengar menenangkan Frada.

"Omongan elu gak ada landasannya Yul, coba lu bayangin yah, selama ini emangnya ada customer yang datang dan sebebas mbak Ayu minta ganti ilustrasi sampai berkali-kali kalau bukan ada sesuatu? Pak Edi pasti ada hati sama dia" Terdengar lagi suara Ardi.

"Gue nyaranin Fra pake lip therapy nya banyakan biar pak Edi itu terpikat, tapi nyatanya nggak"

Kepalan tanganku semakin mengerat, rupanya Ardi lah penyebab kenapa Frada bersikap aneh selama meeting.

"Kalo elu pengen pak Edi terpikat, mustinya itu lip therapy nya elu jampi-jampi dulu, hadeh masss, kasian Fra lah, bibir keliatan berminyak gitu nanti di pikir orang dia abis makan gorengan segerobak"

"Gue balik ke ruangan duluan" Tak lama terdengar suara decitan terdengar setelah terdengar suara Frada.

Dengan cepat aku buru-buru memutar tubuh dan melangkah menuju tangga darurat yang tidak jauh dari ruang pantry dengan langkah lebar.

Ekor mataku melihat bayangan tubuh Frada yang melintas melewati pintu tangga darurat, setelah rasanya aman aku keluar dan melirik pintu pantry seperkian detik tetapi tidak ada tanda-tanda Ardi atau Yuli yang keluar dari ruangan itu.

Kakiku kembali melangkah mendekat ke arah pintu pantry.

"Kita taruhan lah Yul, kalo tebakan elu benar, pak Edi suka Fra dan nembak dia, semua saldo-saldo yang ada di aplikasi handphone gue ini bakal gue top-up masing-masing gope dan isinya bisa kalian pakai sepuasnya sampe abis"

"Wuihh beneran nih? Terus kalo tebakan gue salah, gimana?" Suara Yuli terdengar penuh minat.

"Elu gak perlu ngasih apa-apa ke gue, cukup liatin cengiran puas gue aja selama semingguan, yakin deh gue, pak Edi gak suka Frada" Ardi menjawab di iringi kekehan.

Dengusan hampir keluar dari mulutku kalau tidak aku bekap mulut ini.

Ardi sangat yakin sekali dengan dugaannya.

Lihat saja, aku akan membuat perhitungan dengannya karena sudah membuat kekasihku bersikap aneh sejak kemarin.

•••

"Ya, halo?"

"Fra, ada Ardi?" Tanyaku ketika terdengar suara jawaban internal telepon di ujung sana sore harinya.

"Gak ada pak, mungkin lagi ke toilet" Jawab Frada dengan suara nyaris terdengar datar.

"Ohh, nanti kalau dia sampe tolong bilang ke ruangan saya ya"

"Ok"

"Bentar Fra" Telat, Frada sudah menutup sambungan telepon kami.

Dengan cepat aku meraih handphone dan mengetik pesan untuk Frada.

"Kamu kenapa sih? Seharian ini saya ngerasa hampa karena kamu gak senyum dan kayanya menghindari saya dari pagi"

Keningku mengernyit melihat Frada hanya membaca pesanku dan tidak ada tanda dia mengetik balasan.

"Fra, bales dong pesan saya jangan cuma di baca doang, memangnya saya koran atau majalah yang cuma di baca" Ketikku lagi.

Lagi-lagi hanya ceklis dua biru tanda di baca, mataku melihat ke arah tulisan di bawah nama Frada, online, tidak ada tanda-tanda Frada mengetik balasan.

Rahangku mengeras.

Kita lihat saja apa yang akan Ardi terima karena sudah membuat Frada seperti ini kepadaku.

Tanganku mengepal erat.

Tbc

Kok tante yg deg2an ya ardi bakalan di apa2in sama om son 😆😂

Terima kasih atas doa2, support dan bela sungkawanya, semoga kita semua diberikan kesehatan yaaa 🤗
😘
Maaf tante ga balasin satu persatu, love you bunches 😘😘😘
10/11/19

Opposite Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang