Ara kembali menenggak susu yang ada di hadapannya sembari telinganya masih mendengar ocehan mamanya. Pukul empat dini subuh tadi ia baru saja pulang dari syuting di luar kota dan sangat-sangat lelah. Harapannya sebenarnya sangat simpel yaitu bisa tidur lagi setelah selesai sarapan. Sayangnya itu tidak bisa terjadi karena pagi-pagi mamanya sudah heboh sendiri dengan artikel yang dibacanya melalui ponsel. Sebenarnya berita itu bukan apa-apa, hanya berita yang dibuat oleh jurnalis yang sok tahu dengan kehidupannya sebagai aktris papan atas di negeri ini.Araisha Nuansa ketahuan sedang berduaan dengan seorang model berparas tampan, pacaran?
"Mama nggak terima kalau kamu ngebiarin ini terus?! Enak aja ini jurnalis dapet gaji dari berita yang nggak benar! Pokoknya Mama mau kamu nuntut ini jurnalis!"
Ara masih ingat betul dengan model blasteran yang ada di artikel tersebut. Itu adalah model yang beberapa minggu lalu melakukan pemotretan bersama dirinya untuk sebuah proyek. Di dalam artikel itu juga disertakan foto dirinya dengan model itu yang sedang makan di sebuah restoran yang diambil dari kejauhan. Siapapun yang melihat foto itu pasti akan berasumsi jika Ara dan model tampan itu sedang menjalin hubungan, walau kenyataan sebenarnya mereka hanya makan siang biasa antar sesama teman.
"Ma, aku ngantuk banget, nih. Aku naik ke atas, ya?" Ara meletakkan gelas kosong yang tadinya berisi susu vanila buatan mamanya dan hendak bangkit meninggalkan meja makan. Sayangnya sebelum hal itu bisa terwujud mamanya lebih dulu menariknya untuk duduk kembali.
"Ada apa lagi, Ma?"
Mama mendengus kesal mendengar jawabannya, bersamaan dengan itu dari ekor mata Ara bisa melihat adik sepupunya yang beberapa tahun lebih muda darinya bernama Kenzie baru saja masuk ke dalam dapur. Laki-laki itu membuka kulkas lantas mengambil sekaleng soda dan membawanya ke meja makan. Dahi laki-laki itu berkerut kala menyadari wajah lelahnya dan juga wajah marah mamanya.
"Ada apa? Kok pagi-pagi mukanya pada asem semua?"
Mama menoleh ke arah Kenzie masih dengan wajah marahnya, tangannya kemudian perlahan menggeser ponsel canggih miliknya hingga terpampang artikel yang tadi dibacanya. Kenzie menurut membaca artikel itu dengan sesekali meneguk soda yang ada di genggamannya.
"Oh ... ini bukannya teman kak Ara, ya? Iya 'kan, Kak?" Kenzie menoleh ke arahnya seakan ingin memastikan apa yang baru saja diucapkannya.
"Tuh, kan. Kenzie aja tahu kalau itu teman Ara. Udah aku bilang 'kan ini tuh teman aku."
Sesaat mama terlihat lega dengan jawaban yang baru saja diberikannya. Ara sudah sangat mengetahui bagaimana mama sangat tidak menginginkan untuk punya menantu yang bekerja di dunia hiburan, walaupun ia sendiri adalah seorang aktris yang namanya sangat dikenal. Gara-gara maraknya perceraian di antara pasangan selebriti membuat mama jadi parno sendiri kalau Ara sedang dekat dengan seorang selebriti. Wajah lega mamanya itu tidak bertahan lama karena beberapa saat kemudian wajahnya berubah menjadi marah kembali.
"Jadi benar, kan?! Jurnalis itu nulis berita hoax tentang kamu. Mama nggak mau tahu, pokoknya kamu harus tuntut dia?!"
"Nggak perlu lah Tante Linda yang paling cantik. Kalau dilaporin masalahnya malah tambah panjang dan bisa menghambat karir kak Ara."
Kenzie tanpa diduga-duga memberikan bantuan padanya dengan sangat amat heroik. Semoga saja setelah ini mama membiarkan dirinya naik ke lantai dua dan membiarkannya tidur tanpa gangguan sedikitpun.
"Jadi ... gitu, ya?"
"Iya Mama...." Ara membalas dengan suara yang dibuat selembut mungkin, membuat Kenzie yang duduk di seberangnya diam-diam tertawa tanpa suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFINISI
RomanceCOMPLETED [SPIN OFF AKU / Ara Story] [Romance] Kehidupan Ara sebagai seorang aktris papan atas nyaris sempurna. Ia memiliki fans yang selalu setia mendukungnya dan film yang hampir keseluruhannya mendapat predikat box office. Semuanya begitu sempurn...