"Jadi gimana menurut kamu?"Ara menatap penuh harap ke arah Vidia yang sedang sibuk melipat baju-baju Rafael yang bertumpuk di sofa. Bukan, temannya itu tidak mendadak jatuh miskin atau apapun, tapi hari ini baby sitter anaknya sedang mendapat jatah libur mingguannya. Karena itu temannya itu harus melakukan pekerjaan itu sendiri. Tadinya Ara mau membantu tapi sayangnya keterampilannya dalam hal berumah tangga masih sangat kurang dan tidak bisa diandalkan.
"Gimana apanya?"
Ara berdecak kesal mendengar jawaban itu. "Cerita aku tadi. Menurut kamu gimana?"
Vidia berhenti menggerakkan telapak tangannya untuk melipat baju anaknya. Matanya fokus padanya dan tidak lama hembusan napas yang begitu berat keluar dari mulutnya. Wajah menunjukkan ekspresi sulit yang Ara sendiri tidak tahu apa maksudnya.
"Sulit. Situasinya benar-benar nggak bisa ditebak ke depannya gimana."
"Kalau kamu jadi aku .... kamu bakal pilih siapa? Reno atau kakak Kevin?"
Ara sudah terlalu bingung harus membicarakan hal ini dengan siapa. Jadi ia rasa tidak ada salahnya menceritakan hal ini pada Vidia. Lagi pula tidak mungkin juga Ara menceritakan hal ini pada Adit karena dia sedang ingin tahu pendapat seorang perempuan, bukan cara pandang seorang laki-laki.
"Mungkin bisa aja Reno atau bahkan kak Kevin."
Ara sudah sangat bingung dan semakin bingung dengan jawaban yang diberikan Vidia. Demi apa mereka sedang tidak bermain tebak-tebakan bersama raksasa penjaga pulau yang penuh harta karun.
"Maksudnya?"
"Kamu tahu 'kan aku nggak pernah mengalami masalah cinta yang rumitnya ngalahin labirin katak kamu, tapi kalau aku jadi kamu mungkin aku juga akan sama-sama dilema."
Ara memperbaiki duduknya di karpet yang berada di kamar Rafael yang dipenuhi dengan mural hewan yang digambar dengan versi imut. Vidia pun demikian dengan tidak memedulikan lagi baju Rafael yang sedang menumpuk di sofa yang didudukinya.
"Dilema?"
"Iya. Reno jelas tipe cowok yang siap banget buat dinikahin. Dia ganteng, mapan, dan dewasa waktu menghadapi kamu. Singkatnya dia bisa jadi pawang yang hebat buat kamu. Tapi di samping itu semua orang berubah, Ra. Dia mungkin aja memang masih sangat mencintai kamu walau caranya berjalan lagi ke kamu salah."
Ara mengerutkan dahinya tidak mengerti. "Dia meninggalkan Zela dengan cara yang menyakitkan."
"Aku rasa kamu harus tahu kalau tidak pernah ada perpisahan yang nggak menyakitkan. Semua perpisahan itu menyakitkan, bahkan yang sementara," sahut Ara dengan tidak setuju.
Vidia tampak tidak menduga dengan jawaban itu tapi akhirnya membiarkan saja. Tangannya kembali meraih baju bersih putranya dan kembali sibuk. Untungnya hari ini dia mendapat banyak waktu seperti ini karena suaminya sedang tidak kemanapun dan ingin menghabiskan waktu dengan putra mereka. Mereka sekarang ada di halaman belakang dan entah melakukan apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFINISI
RomanceCOMPLETED [SPIN OFF AKU / Ara Story] [Romance] Kehidupan Ara sebagai seorang aktris papan atas nyaris sempurna. Ia memiliki fans yang selalu setia mendukungnya dan film yang hampir keseluruhannya mendapat predikat box office. Semuanya begitu sempurn...