DFN 31

892 55 0
                                    

Mama Ara marah besar setelah mengetahui hubungannya dengan Ara di masa lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mama Ara marah besar setelah mengetahui hubungannya dengan Ara di masa lalu. Semua itu terjadi setelah buket bunga yang dikirimkannya pada perempuan itu. Kevin sedikit tidak mengerti apakah masa lalu mereka memang sesalah itu tapi yang mengejutkan ia tahu hal itu melalui Fadil yang tahu itu dari Maya, asisten Ara yang mungkin keberadaannya harus disyukurinya karena informasi penting itu.

Tapi apa yang harus dilakukannya selanjutnya?

"Kak, bengong aja dari tadi. Belom makan, ya?"

Suara Nabil yang membuyarkan lamunannya menggetarkan gendang telinganya. Kevin mendengus namun tidak menolak ketika asistennya itu menyodorkan kotak berisi donat. Hari ini jadwalnya kosong dan sejak pagi ia hanya ditemani oleh Nabil yang sudah bertandang ke apartemennya dengan membawa banyak makanan. Kevin sebenarnya tidak menolak makanannya tapi kalau bisa ingin menolak yang membawanya.

"Duduk sini," suruh Kevin dengan menepuk spot kosong yang ada di sebelahnya.

Mereka berdua sedang berada di balkon saat ini. Memandang langit Jakarta yang penuh dengan kabut polusi dan suara kendaraan yang bisa meresahkan siapapun. Pikirannya masih tertambat pada mantan kekasihnya juga kemarahan orangtua gadis itu.

"Bil, gue boleh tanya nggak?"

Nabil mengerutkan dahinya. "Memang sejak kapan tanya aja nggak boleh? Lagi pula sejak kapan lo minta izin kalau mau nanya?"

Kevin memasang raut wajah kesal namun diam-diam membenarkan apa yang dikatakan asistennya.

"Apa yang harus gue lakuin sekarang?"

"Soal apa?"

"Ara dan ... mamanya."

Nabil tidak langsung menjawab, lebih dulu mengambil satu donat dari kotak yang ada di pangkuannya. Matanya lalu memandang tepat ke arah depan. Tepat pada terali besi yang difungsikan sebagai pengaman pada balkon. Matanya menatap ke arah semrawutnya kota ini lalu memandangnya dengan lelah.

"Kalau aku mungkin juga nggak tahu harus apa."

"Kalau lo jadi gue?" Kevin membalik pertanyaan.

Sebisa mungkin Kevin ingin mendapatkan jawaban dari asistennya. Dia sudah terlalu bingung dengan apa yang harus dilakukannya.

"Kalau aku jadi kakak?"

Kevin mengangguk, lantas memberikan perhatiannya pada asistennya itu. Bahunya terangkat tidak lama kemudian, memberi tanda jika ia tidak tahu. Namun sesaat kemudian suara laki-laki itu masuk ke gendang telinganya.

"Mamanya Araisha Nuansa menganggap hubungan kak Zeron dengan Ara di masa lalu adalah sebuah kesalahan. Aku rasa nggak ada salahnya jika kakak mencoba minta maaf, karena kalau aku jadi kakak mungkin aku akan ngelakuin itu."

Kevin tertawa sinis saat mendengar kata kesalahan terdengar. "Kesalahan, ya?"

"Kayak gue udah jelek banget di mata mamanya Ara. Padahal kenal aja belum. Kayaknya gue bakalan kalah dari cowok yang namanya Reno itu."

DEFINISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang