Juli

5.8K 170 4
                                    

Sepasang kaki berlari tunggang langgang di trotoar jalan. Gadis itu sibuk mengelap bulir keringat yg setia menemani paginya. Gerbang sekolah sudah hampir terlihat,namun ternyata bukan pertanda baik. Dengan muka yg memerah, dia menuju gerbang sekolah yang menjulang tinggi itu.

Penjaga gerbang kemudian tersenyum mendapati siswa baru yang terlambat dihari pertama MOS.
Cengiran lebar menghiasi wajah gadis itu,bapak penjaga hanya geleng kepala.

Segala bentuk suap sudah ia lontarkan agar bapak berkumis bisa membantu memperbaiki nasib buruknya. Namun sia-sia, dia malah ditinggal sendiri di sana.

“HELAHHH PAAAKKKK,,, BUKAIINNN INI GERBANGGG. AELAH PAK" Teriaknya.

Selang beberapa menit bapak tadi kembali dengan sebuah kunci. Pintu gerbang terbuka. membuatnya girang dan tanpa aba aba melewati pak satpam. 

Lapangan sekolah sudah dipenuhi kerumunan siswa baru seperti dirinya. Karena tidak tau harus di baris yg mana. Dia asal saja masuk barisan, barisan paling belakang bersama laki laki.

Matahari mulai nampak didaerah bandung,kota hujan ini. Beruntung ini belum memasuki bulan oktober ,jadi dia tidak perlu membawa payung. Tak disangka 2 lelaki di barisan samping menyapa.

" Loh Neira? Lo sekolah disini juga?"

" Oh iya" jawab gadis bernama Neira itu singkat.

" Ngapain?"

" Hah? Ga jelas Lo" dia tak menghiraukan mereka lagi. Kembali mendengarkan ketua OSIS yg entah bicara apa.

Pembagian kelas pun dilakukan. Kelas ini sudah sesuai dengan jurusan dan tidak akan diganti lagi selama 3 tahun sekolah di SMK Bakti.

" LANGSUNG BARIS YG RAPI. IKUTI KAKAK PEMBIMBING KALIAN SELAMA MOS. JANGAN BERDESAKAN. AYOK DARI KIRI  KELAS X RPL 1" 

Neira mendengar itu kaget karena dari tadi ia salah masuk barisan. Mendengar kelasnya disebut,buru buru ia mengikuti beberapa siswa yg sudah berjalan.

Hari pertama,tanpa ada yg ia kenal. Ia kira semuanya begitu. Nyatanya tidak. Banyak diantara siswa2 itu sudah memiliki circle sendiri. Neira benar benar sendiri. Duduk di bangku belakang. Tanpa bicara.

Salahkan Aily,sahabat SMP nya yg entah kenapa tidak datang di hari pertama ini. Neira acuh saja mendengar beberapa siswi yg membicarakan nya.

Tak berselang lama banyak kakak kelas yg mempromosikan ekstrakurikuler mereka. Lalu OSIS lagi. Lalu memainkan game dan semacamnya.

" Kapan pulang sih elah" gumam Neira pada diri sendiri.

Neira sedang menelungkup kan kepalanya ketika tiba tiba," GUBRAKK"

Intinya suara pintu ditendang dari luar. Neira langsung berjengit kaget, " Allahu Akbar"

Menoleh ke arah depan. Melihat banyak sekali anggota OSIS yg masuk dengan tampang tak mengenakan. Ada yg sok cool,sok berandal dan sok kecantikan.

" Ape lagi nih" gumam Neira.

" SEMUA BERDIRI!!! YG SERAGAMNYA GA LENGKAP MAJU!!! SEPATU PUTIH ATAU BERWARNA MAJU!!! CEPAT" Teriak salah satu kakel yg bener tengil banget.

Neira sih santai, melirik sepatunya yg gatau kapan udah jadi sepatu yg ada garis putihnya.

" Alamak mampus" umpatnya mengecil.

Beberapa siswa berdatangan maju ke depan. Ada yg pucat,yg biasa aja,yg tengil, dan yg terpaksa maju. Salah satunya Neira.

" Ini sepatu Lo ada putihnya. Maju!"

Dear, Kakel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang