EMPAT

3.7K 263 0
                                    

Hari Minggu, hari dimana Alaika bisa bermalas-malasan namun mau tidak mau ia harus terjebak di aula kampusnya dari tadi pagi sampai sore ini dan akan berakhir hingga matahari tenggelam.

"Baiklah...sekarang kita akan masuk ke sesi perkenalan organisasi yang dimiliki oleh kampus kita tercinta ini dan kalian bisa memilih dua organisasi yang ingin kalian ikuti" ucap MC kegiatan tersebut.

Alaika menerima formulir dengan sedikit enggan, kalau bisa ia tidak ingin mengikuti organisasi apapun. Ia lebih suka menjadi mahasiswa kupu-kupu, kuliah-pulang-kuliah-pulang.

Ketidaktertarikan Alaika kian bertambah ketika organisasi HIMAGEO memperkenalkan visi-misi serta ketua dan jajaran kabidnya. Alaika menatap malas pada senior menyebalkan yang paling ia benci yang pada saat ini sedang berbicara didepan sambil memperkenalkan HIMAGEO.  Alaika tau bahwa sorot mata senior itu lebih dominan menatapnya dari pada peserta yang lain.

"Saya Abram Rajaswara, Ketua Umum HIMAGEO" ucap Bram dengan mantap sambil tersenyum. Alaika sadar bahwa suasana menjadi ricuh karena banyak yang terpesona dengan pesona Bram. Sejujurnya tanpa jabatan Ketumnya itu saja, Bram sudah sangat mencolok dan didukung oleh jabatan Ketumnya nampaknya Bram memang menjadi salah satu senior yang sangat populer di kampus ini.

Tatapan Alaika tertuju pada senior disebelah Bram yang bagi Alaika jauh jauh jauh lebih baik dari Bram baik secara sikap maupun fisik. Pokoknya bagi Alaika kalau sifatnya baik maka fisiknya pun baik.

"Perkenalkan, nama saya Adam Alexi Pratama. Posisi saya dalam HIMAGEO adalah Kabid MS PRO (Kepala Bidang Mahasiswa Profesi)" ucap Adam yang tak lupa melemparkan senyumnya.

Alaika menatap Adam dengan tatapan takjub bahkan wanita itu tersenyum namun karena posisi Adam berdekatan dengan Bram, hal tersebut membuat Bram salah tangkap. Bram mengira Alaika tersenyum kepadanya.

"Nis, aku ikut HIMAGEO" ucap Alaika bersemangat.

Kening Nisrina mengerut mendengar cepatnya perubahan keputusan bahkan sikap pada diri Alaika.

"Kenapa? Ahhh...pasti karena Abram ya. Jangan-jangan air mineral waktu itu ada peletnya, La" ucap Nisrina yang membuat Alaika tertawa.

"Enak aja! Maaf maaf kata ya, mana mungkin karena senior nyebelin itu" balas Alaika tidak terima atas tuduhan Nisrina.

"Jangan terlalu benci La, ntar cinta baru galau deh lo. Kata orang batas antara cinta dan benci tipis banget lebih tipis dari tisu wc" ucap Nisrina.

Alaika menatap Nisrina dengan pandangan menyipit. "Jangan suka su'udzon deh. Aku yakin semilyar persen sama perasaanku. Mana mungkin aku jatuh cinta sama yang modelannya begitu. Nggak akan pernah. Aku itu tipe wanita yang mendepankan logika bukan sekedar rasa"

"Kualat ntar baru tau rasa" timpal Nisrina lagi menggoda Alaika. Alaika hanya mengangkat bahunya santai, tak perduli. Bagaimana mungkin ia akan mencintai Abram sementara cintanya saat ini sedang bersemi untuk Adam?

Adam...Adam...Adam...Abram...Abram..Abram...Alaika baru sadar bahwa ternyata kedua orang tersebut memiliki nama yang kurang lebih hampir mirip-mirip dan melihat interaksi Adam dan Abram, Nisrina yakin bahwa kedua orang itu memiliki interaksi yang lebih akrab dibandingkan dengan kabid-kabid atau anggota HIMA yang lain.

"Ck...sulit nih" decak Alaika pelan.

SAVE OUR LAST STORY (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang