Aa...Aa..Aa...
Tumpah seaek
Yumus kuraek
Tumpah seaek
Yumus kuraek
Tumne na jane kya sapene dikaye
Ab to meradil jage na sotahe
Kya kado hae
Kuch kuch hota he.....
"PING"
Konser tunggal yang dilakukan Alaika sambil berputar-putar layaknya model di music video lagu tersebut harus terpaksa terhenti karena notafikasi dari BBM.
"Ganggu orang konser aja deh. Pasti nih Abram nih. Hapal aku tuh. Hapal" ucap Alaika mengomel sambil mendekati handphonenya yang terlungkup di tempat tidurnya.
"MasyaAllah...ini nggak salah lihat nama nih. Coba dieja dulu ya. A De Ada M, ADAM. A-D-A-M. ADAM? ADAM? AHHHHHHH......!!!!" teriak Alaika gembira.
"Ya Allah..Ya Allah....Ya Allah...Adam mengirimkan undangan pertemanan ke aku? Adam dapat PIN BBM aku dari siapa coba? Duh duh duh....Adam berusaha untuk dapatin PIN BBM aku? Ya Allah....hamba-Mu baper ya Allah" ucap Alaika terharu.
Oke kalian mungkin menganggap Alaika lebai dan alay, namun percayalah ketika gebetan yang kalian taksir mulai mendekat ke kalian pasti kalian akan merasakan apa yang Alaika rasakan saat ini. Bahagia tak terkira. Senang tak terukur. Lalu senyum-senyum sampai tak terhingga.
Tanpa pikir panjang Alaika menerima undangan Adam. Lagu di HP Alaika berganti, Alaika kembali konser dengan riang.
Koi Mili Gaya...Koi Mili Gaya...
Mera Dili Gaya...Mera Dili Gaya...
Kya Batauunn Nyaro... Kya Batauunnn Nyaro...
Main To Hil Gaya...Main To Hil Gaya...
Koi Mili Gaya....Mili Hi Gaya...
Mili Gaya... Hey Mili Hi Gaya...
Mili Gaya...
Alaika melengkingkan suaranya dengan riang dibagian akhir.
"La, mama panggilkan ustadz dikompleks sini ya?" Mama Alaika langsung memasuki kamarnya mendengar kehebohan dan suara sumbang Alaika yang melengking.
"Mama.....Koi Mili Gaya, Ma" sapa Alaika sambil memeluk mamanya dengan riang gembira. Mama Alaika menatap ngeri pada anaknya.
"Makanya mama bilang kalau mau maghrib tuh, jendela kamar ditutup, dikunci. Biar dedemit nggak bisa masuk, biar nggak kesurupan gini. Kan kan kan nggak dengar omongan orangtua" omel mama Alaika sambil berjalan ke arah jendela kamar Alaika dan mengunci jendela-jendela itu.
"Kenapa nih ribut-ribut?" tanya Azka yang baru pulang dari kegiatan joggingnya diwaktu luang.
"Mas Azka....Koi Mili Gaya, Mas" ucap Alaika dan kembali memeluk Azka.
"Mas lagi keringatan, La" ucap Azka namun tetap pasrah saja dipeluk oleh adiknya tersayang.
"Nggak apa-apa, keringat Mas wangi kok" jawab Alaika santai. Azka melongo.
"Ma, Ala kenapa? Udah gila?" tanya Azka pada mamanya.
"Mau mama panggilkan ustadz, kesurupan kayaknya" jawab mama mereka.
Azka tertawa. "Ustadznya yang go international lah Ma.Kayaknya kesurupan setan india"
"Nanti malam bawa adik kamu jalan ya, Ka. Kayaknya dia setres gara-gara udah hampir 3 minggu kerjaannya dirumah terus-terusan"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE OUR LAST STORY (SELESAI)
RomanceTidak ada yang seabadi aksara dalam menyimpan sebuah cerita. Bahkan ketika ingatan mulai berkarat dihujani sang waktu... Bahkan ketika hati membeku setelah jutaan purnama berlalu... Kisah terakhir kita akan tersimpan dalam untaian kata. Kita kan sel...