Hari terakhir dan jadwal terakhir dan kegiatan terakhir Geografi Mengabdi periode ini adalah bersenang-senang.
Alaika berjalan dengan semangat namun tetap berhati-hati pada jalan gunung.Jalanan aspal yang datar saja,ia pernah jatuh apalagi dijalan gunung yang bergelombang dan tanah kuning yang licin dimusim penghujan.
Alaika sibuk menunduk memperhatikan jalannya, hingga ia tidak sadar ia yang berada paling belakang namun juga tidak sadar bahwa Abram selalu menjaganya dari belakang.
Hari ini jadwal mereka mengunjungi air terjun yang terkenal di desa tersebut. Alaika berhati-hati menuruni anak tangga namun tetap saja ia hampir saja terjatuh karena tangga itu sudah ditumbuhi lumut.
"Hati-hati" untung saja Abram memiliki refleks yang bagus untuk menahan Alaika dan menahan tubuhnya sendiri agar tidak jatuh.
Alaika menoleh dan terkejut mendapati Abram berada dibelakangnya. Ia kemudian dengan linglung menoleh kesegala arah.
"Lah kita terakhir bang?" tanya Alaika polos.
"Iya berkat kamu" ucap Abram lalu mendahului Alaika namun tetap memegang tangan Alaika dan menuntunnya.
Alaika hanya diam dan merasa sedikit salah tingkah dengan genggaman tangan Abram yang begitu erat. Suasana dingin kala itu entah mengapa Alaika merasa sedikit demi sedikit tubuhnya merasa hangat. Jantungnya kala itu Alaika merasa pelan-pelan mulai berdetak dalam debarnya.
"Ingat ya, kamu itu nggak boleh jatuh. Sekalinya jatuh cuma boleh jatuh dalam pesona seorang Abram" goda Abram saat mereka sudah sampai didaerah air terjun.
"Jauh-jauh dari air dan dekat-dekat ke Abang. Kamu hanya boleh hanyut dalam pusaran cinta seorang Abram" lanjut Abram lagi.
Alaika tertawa betapa gombalnya Abram hari ini.
"Emangnya abang nggak dengar?" tanya Alaika ingin membalas gombalan Abram.
"Apa?" tanya Abram dengan kening mengernyit.
"Suara air terjun yang jatuh itu. Abang nggak akan sanggup ngitung debit airnya kayak abang yang gak akan sanggup ngitung debit aliran cinta Alaika yang jatuh ke abang sebanyak apa"
SKAKMAT!
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE OUR LAST STORY (SELESAI)
RomanceTidak ada yang seabadi aksara dalam menyimpan sebuah cerita. Bahkan ketika ingatan mulai berkarat dihujani sang waktu... Bahkan ketika hati membeku setelah jutaan purnama berlalu... Kisah terakhir kita akan tersimpan dalam untaian kata. Kita kan sel...