Vampire My Pretty. [ TAMAT ]

Vampire My Pretty : 17

[ BUDAYAKAN LIKE & COMEN SETELAH BACA NOVEL GUE!! ]

** HAPPY READING **

Tuan Winter.

Matanya terbelalak melihat ratu dan raja kegelapan menyambut dirinya dan Nia Lee.

Sang ratu dengan gembiranya menyambut kedatangan putra mereka. " Akhirnya kau pulang nak " pelukan hangat kedua orang tua winter.

Nia hanya bisa melihat kasih sayang di depan mata nya kini.

Diliriknya Nia oleh sang ratu " seorang gadis??" Batin sang ratu.

Sang raja berdehem melihat Nia yang menatap heran kejadian aitu.
" Ehmm.. Di luar dingin sebaiknya kita masuk ke dalam " melesat ke dalam rumah.

Nia berjalan mengikuti tuan winter ke dalam istana kegelapan. Pandangan mata Nia menyapu setiap inci dekorasi yang ada di istana kegelapan.

Jika dikelompokkan mungkin hanya ada lukisan asli, patung hewan, dan kursi yang diukir secara detail.

" Bibi..." Teriakan itu menggema dan nyaring di telinga.

Nia hanya diam tak menengok siapa yang berteriak itu, toh para maid disini kebanyakan dipanggil bibi atau bahkan budak darah.

Saat akan menaiki tangga, gerakan Nia seolah terhenti karena beban yang bergelayut di lengannya.

Nia menoleh ke tangan kiri dan mendapati Roberts yang tengah bergelayut manja.

" Bibi dipanggil bahkan sampai teriak kok gak respon " celoteh nya.

" Ka- "

Perkataan Nia terpotong oleh winter.
" Kau jangan mendekati Nia " suara tegasnya.

Roberts menghentakkan kakinya karena kesal oleh sang kakak nya itu.

Tapi detik kemudian nia di rangkul tangannya dan Roberts mengikuti tur-nya mengelilingi istana.

Nia Lee.

Setelah puas berkeliling istana kegelapan, winter mengantar Nia ke kamar tamu untuk beristirahat.

" Aku akan ke ruang keluarga, kamu beristirahatlah " ucap winter berakhir dengan kecupan di kening Nia.

Ditutupnya pintu kamar nya itu, dan tubuh Nia dibaringkan secara kasar di king size itu.

Tubuh Nia seakan remuk. Bagaimana tidak?? Seharian penuh Nia dan winter melesat tanpa beristirahat.

" Istana kegelapan ternyata lebih besar " ucap Nia sambil memukul pelan kedua kakinya.

" Ahh..tapi lebih nyaman dirumah " tangan Nia kini beralih menutupi wajahnya " keadaan rumah gimana yah?? Besok ajalah jenguk keluarga Steve "

Suara nafas Nia teratur dan matanya mulai terpejam dengan sendirinya.

Roberts Jason.

" Bosen main sama budak darah " ucapnya dan melangkah keluar dari kamarnya " bibi Nia lagi apa yah?? Gangguin ah " senyum jahilnya keluar dengan jahatnya.

Tok...tok..

Ketukan pelan serta suara pelan yang nyaris tak terdengar " kakak nia... Roberts masuk yah " ucapnya berbisik sangat pelan dan mulai masuk ke kamar Nia mengendap-endap.

Ditutupnya kembali pintu kamar dan melesat menghampiri Nia yang tengah tertidur pulas.

Roberts perlahan naik ke ranjang king size Nia dan menutupi dirinya dengan selimut bersejajar dengan Nia.