Vampire My Pretty : 28

637 32 0
                                    

Author.

Di dudukannya Nia di tepi ranjang king size tersebut. Dilepasnya pagutan mereka dan berbisik di telinga Nia.
" jangan buka mata " suara yang begitu dingin namun berat karena nafsunya yang tertahan.

Nia mengangguk. Ditutupnya mata Nia menggunakan kain merah sebagai penutup mata Nia. Telinga Nia menangkap suara musik yang sengaja diputar keras dari dalam kamar.
Musik piringan hitam yang sangat Nia kenal, musik yang sering mama dan papa Steve nyalakan saat mereka sedang berdua saja.

Ikatan kain diikat dengan secara perlahan namun kencang, membuat Nia sedikit tersentak saat merasakan hembusan nafasnya melewati telinga Nia. Sesaat telinga Nia memanas dan mungkin kini sudah memerah akibat nafasnya yang memburu itu.

Tubuh Nia memberontak, berusaha melawan lelaki yang sudah menutup matanya. " Akhhh awas saja, akan ku balas nantinya," batin Nia.

Nia belum tau siapa orang yang berani berbuat begitu. Tak ada celah untuk Nia melihat wajahnya. Ikatan yang kencang membuat Nia kesulitan untuk membuka matanya.

Shittt!!! Ini terlalu kencang!!!

Setelah selesai mengikat tali di kepala Nia, tangan tersebut perlahan turun melewati puncak kepala, kening, pipi dan berakhir di bibir ranum milik Nia.

Kepala Nia hanya bergerak ke kanan dan ke kiri mencari bayangan sosok tersebut. Lelaki tersebut duduk di hadapan Nia. Menatap wajah Nia secara intens.

Tangannya bermain-main di tubuh Nia. Yang pasti kini kedua tangan Nia sudah dicium beberapa kali oleh lelaki ini. Tangannya bergerak turun melewati leher jenjang Nia dan wajah lelaki tersebut semakin mendekati leher Nia dan tak lupa meninggalkan kissmark disana. Membuat tanda kepemilikan dengan sedikit menggigit leher Nia.

Nia merintih kesakitan. Lehernya seperti dipermainkan oleh seseorang.
Digigit, dihisap dan tak luput dijilat juga darah yang menetes dari leher Nia.

Nia merasakan sakit yang teramat sangat di leher Nia saat ini. Darahnya seperti terhisap keluar. Kepala Nia mulai berat dan tubuh Nia mulai lemas karena darahnya dihisap oleh seseorang.

Bruuggg....

Nia jatuh pingsan di atas ranjang King size milik Leo. Nia hanya pasrah diperlakukan seperti itu.

Tubuh Nia benar-benar lelah, bahkan sangat lelah.


Nia Lee.

• pukul 7 pagi.

Sakitt...

Kurasakan tubuhku sangat berat dan sakit dimana-mana. Keningku berkerut saat menyadari kedua tangan ku terikat di setiap sisinya.
Ku raba tali yang mengikat tangan kanan ku, tali yang cukup besar dan kasar.

" Kenapa gue diikat gini?? Pakai tambang??" Batin Nia.

Suara langkah kaki terdengar sangat dekat denganku saat kini. Ranjang yang ku tempati pun terasa berat di sisi kanan ranjang, yang ku yakini bahwa dirinya kini sedang duduk di tepi ranjang.

" Sudah bangun?? Bocah kecil?? "
Aku terkejut dan mungkin kalau penutup mata di buka, aku bisa saja menatap tajam ke arahnya.

But... I can't...

Aku coba menerka, siapa pemilik suara tadi " pa..paman leo?? " Satu tetes mata keluar tanpa permisi, membasahi kain merah yang kupakai.

Paman leo selalu memanggilku bocah kecil dulu, meskipun nada suaranya berbeda tapi aku yakin itu adalah paman leo.

5 menit sudah berlalu namun hanya keheningan yang memenuhi ruangan saat ini.
" Tebakanmu selalu tepat honey "

Aku menggeram marah karena perbuatannya padaku semalam.
" Apa mau mu?? Kau sangat berbeda dari paman leo. Kau kejam!!" Bentak ku dengan tangis yang mengucur deras.

Paman leo tertawa dengan ekspresi wajah yang entah bagaimana. Aku sangat percaya padanya, tapi kenapa dia berubah??

" Kau bukan manusia lagi bukan??"
Pernyataan yang ku layangan padanya membuat tawanya yang nyaring, langsung padam seketika.

Aku bisa merasakan bahwa kali ini aku tengah ditatap tajam oleh dirinya.
" Smart girl " ucapan leo bersamaan dengan suara jentikan tangan yang terdengar " Kau memang benar honey. Berubah menjadi Vampire sangatlah menyakitkan tapi aku senang dengan kekuatan yang ku dapat dan kalau kau ingin tau, kekhawatiran mu semalam itu adalah benar. Paman yang merubah kakak Steve dan Kakak ipar juga. Tapi bagian yang menyenangkan adalah kamu bisa takhluk di tanganku "

Tangan ku mengepal erat, emosiku tertahan, ingin sekali ku tebas kepalanya.

" Kau memang iblis leo!!! Kau bukanlah leo yang dulu!!! Aku lebih memilih Leo yang manusia dengan berbagai keisengannya, bukan Leo yang mempunyai hati iblis seperti dirimu!!!"

" Hahaha terserah kau mau bilang apa?? Yang terpenting sekarang adalah tubuhmu sekarang akan jadi milikku " Leo menuangkan sesuatu pada tubuh Nia, basah, lengket, dan bau yang sangat menyengat.

Tubuh Nia memberontak, kaki Nia menendang ke segala arah. Berharap mengenai tubuh Leo dan melepaskan ikatan pada tubuhnya. Pakaian Nia saat ini basah karena wine yang dituangkan Leo pada tubuhnya.

Leo menaiki ranjang dan menindih tubuh Nia. Senyum menyeringai terlihat serta menampilkan gigi bertaring nya yang sangat ia banggakan.

Kurasakan tubuhku tersentuh oleh nya, tanganku berusaha meraih tali yang mengikat pergelangan tangan ku di sisi ranjang saat leo tengah sibuk menyentuh tubuhku.

Nafas Leo bisa kurasakan menyentuh kulit leher ku. " Dasar pengecut, kau lebih dari sampah." Bisik ku ditelinga leo.

Leo terkikik pelan, tangannya mencengkram kuat leherku.
" Kalau kau aakhh berani, kita bertarung saja aakhhh " Nafasku tersengal saat bicara.

" Kau ingin bertarung di ranjang honey??" Tangan leo masih mencengkram kuat leherku.
" Dasar bajing... Uummhh " umpatan ku terpotong karena dicium oleh leo.

Cengkraman tangannya terlepas secara perlahan, kepalaku sedikit terangkat. Ku rasa Leo akan membuka penutup mata di kepalaku.

Dan benar saja, perlahan kain merah itu terlepas dan ciuman Leo makin dalam dan kasar. Bibirku terus saja ia gigit tapi aku masih bungkam, membiarkan Leo bermain sendiri.

Pakaian ku dirobek dengan kasarnya, dibuang ke segala arah. Ku lihat Leo semakin beringas, ciuman kami terlepas, leher jenjang ku digores dengan kuku panjangnya.

Darah segar yang mengalir membuat
Matanya berubah menjadi merah menyala. Seluruh tubuhku ia gigit tak tersisa, mulai dari leher, tangan dan kaki pun tak luput leo mencium, menggigit hingga menghisap meninggalkan bekas di tubuhku.

" Apa sekarang kau puas??"
Suaraku terlalu berat untuk diucapkan tapi itu berhasil membuat Leo berhenti dari aktivitas nya.

Mata Leo menatap Nia dengan tatapan menggoda " Dengar honey, aku tidak akan pernah puas meskipun tubuh kau mengering dan penuh luka " Leo berjalan keluar dari kamarnya, membiarkan Nia tergeletak tak berdaya diatas ranjang king size miliknya.

Vampire My Pretty. [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang