Vampire My Pretty : 18

859 43 0
                                    

[ BUDAYAKAN LIKE & COMEN SETELAH BACA NOVEL GUE!! ]

*** HAPPY READING ***

Author.

Raja & ratu Vampire, Roberts, Nia Lee kini berada di halaman depan istana dan menunggu tuan winter selesai akan persiapan nya.

Setelah menunggu beberapa saat.
Winter telah muncul dengan pakaian berburunya itu.

Semua orang hanya menatap biasa ke arah winter kecuali Nia Lee. Yah kini winter semakin tampan jika memakai pakaian berbulu khas vampir itu.

" Ayo pergi " ucap raja vampir dan melesat terlebih dahulu.

Disusul nya Roberts dan ratu melesat.
Dan yang terakhir winter dan Nia melesat mengejar yang lainnya.
Kelima Vampire itu melesat ke arah hutan.

Dalam perjalanan hanya ada keheningan di kelima Vampire ini. Sepanjang perjalanan hanya terlihat hutan yang tertutup salju.

Hening seperti tak ada tanda-tanda kehidupan di hutan tersebut.

Semua orang kini berfokus pada buruannya. Sesampainya di perbatasan, winter memberikan komando untuk mereka berpencar ke segala arah.

" Lebih baik kita berpisah disini " sahut winter menginterupsi sesampainya di perbatasan.

Semua orang hanya mengangguk dan berpencar ke segala penjuru hutan untuk berburu hewan buruan.

Nia Lee.

Dengan lincahnya, Nia berhasil melesat melewati rimbunnya pepohonan hutan itu.

Nia berhenti di pohon Pinus yang menjulang tinggi. Di senderkannya tangan Nia di pohon dan mulai mengatur nafasnya perlahan.

Sejuk dan segar dapat tercium oleh Nia. " Hutan sepi banget? Pada tidur apa gimana??" Gerutu Nia yang mulai kesal akan lapar nya perut nia saat ini.

Pandangan mata Nia menyapu ke segala arah, hening dan sepi. Hanya ada angin yang lalu lalang menyentuh kulit luar Nia.

Sreekkk..sreekk..

Pendengaran Nia menangkap adanya suara langkah kaki yang bergesekan dengan rumput dan tanaman di hutan.

Jelas dan nyaring suaranya.

Nia mulai berjalan secara perlahan mencari sumber suara langkah kaki itu berasal.

Perlahan tapi pasti, suara itu semakin dekat dengan Nia.

" Nggrrrr...rrr " tampaklah seekor anjing yang sedang menggeram ke arah Nia.

" Seekor anjing??" Pikir Nia.
Nia bingung itu sudah pasti karena dihutan lebat ini ada seekor anjing sendirian di semak-semak.

Nia berjongkok dan menatap dengan instens ke arah anjing itu.
" Hei sobat? Jangan takut " tangan Nia terulur untuk membelai kepala sang anjing.

Awalnya sang anjing mencakar dan menggeram ke arah Nia, tapi dengan senyum lembut nia kini sang anjing mulai menurut kepada Nia.

Nia tersenyum dan membelai lembut puncak kepala anjing itu.
" Hei sobat " ucapnya.

Sang anjing hanya menggonggong sambil mengibaskan ekornya.
' imutnya ' batin Nia.

Nia mulai menggendong sang anjing menuju pelukannya " hei dimana pemilikmu sobat?? Kenapa sendirian??" Tanya Nia.

Nia memang tak pernah memelihara hewan saat menjadi manusia tapi Nia berusaha untuk mencari sang pemilik anjing tersebut.

Nia tampak serius saat mengolah otaknya agar dapat berpikir. Nia tampak melamun jika sedang memikirkan sesuatu.

Dilihatnya luka cakar di tangan Nia, sang anjing itu mulai menjilati luka itu dan membuat Nia merinding akan perilaku sang anjing itu.

Sontak Nia terkejut dan nyeri terasa pada daerah lukanya itu.

" Hei tak apa, itu hanya luka kecil " sahutnya. Nia bangkit dan berjalan menyusuri hutan itu berharap ada seseorang yang tengah kehilangan anjing peliharaannya itu.

Tapi nihil. Tak ada pemukiman ataupun seseorang yang lewat di hutan yang rimbun ini.

" Maaf yah sobat, aku tak bisa membawamu pulang saat ini " diturunkannya anjing itu.

Sang anjing hanya menatap sedih saat mengetahui ia akan ditinggal pergi oleh Nia itu.
" Berhati-hatilah disini, oke " Nia melesat meninggalkan sang anjing di hutan sendiri.

Sebenarnya Nia tak tega namun harus bagaimana lagi?? Jika dibawa pulang, hewan imut itu pasti akan disantap oleh keluarga Vampire itu.

Lebih baik meninggalkan nya sementara dari pada dibawa menemui maut penghisap darah yang tak terhitung jumlahnya itu.

Author.

Sesampainya di istana, kelima Vampire itu menikmati buruan yang mereka dapat.

Nia yang hanya membawa tangan kosong itu pun kembali ke kamarnya untuk beristirahat.

" Semoga miky baik-baik saja " nama sang anjing yang dibuat Nia.

Lamunannya buyar saat seorang pelayan mengetuk pintu kamar Nia.

Nia bangkit dan membuka pintu kamar itu " ada apa ya??" Tanya Nia melihat seorang lelaki rapatnya manusia sang budak darah berdiri dihadapannya.

Belum juga Nia memberi ijin untuk lelaki itu masuk, lelaki itu sudah berada didalam kamar Nia dan duduk di sisi ranjang Nia.

Nia hanya memutar bola matanya malas dan ikut duduk di sofa kamar nya itu.

Nia hanya menatap lelaki itu tanpa ada niat membuka percakapan terlebih dahulu.

30 menit keduanya hanya diam membisu. Sedetik kemudian lelaki itu bangkit dan mengeluarkan belati dari kantongnya.

Nia heran pada lelaki itu, Nia juga tak mungkin bisa terluka karena luka yang Nia dapat bisa pulih dengan sendirinya.

Tangannya di gores dengan belati yang ada di tangan kanannya " anda pasti lapar, minumlah darah ku ini " darah segar lelaki itu mulai mengalir dengan deras nya.

Hasrat Vampire bangkit dalam diri Nia dan mulai tergoda dengan darah segar itu.

Jari tangan Nia memanggil lelaki itu untuk duduk bersebelahan dengan Nia.

Dengan langkah yang mantap, lelaki itu mendekat dan menyodorkan tangan kirinya ke mulut Nia.

Bukannya digigit,lengan itu malah ditarik oleh Nia hingga badan mereka sangat dekat.

Wajahnya mendekat ke leher lelaki itu dan taring nya dengan mulus tertancap di leher itu.

Lelaki itu mendesis kesakitan saat darahnya mengalir keluar dan di minum oleh majikannya itu.

Setelah puas minum, lelaki itu pingsan di sofa kamar Nia.

Darah di bibir Nia masih menetes dari sudut bibir nya itu.

• 2 Minggu berlalu.

Akhirnya winter dan Nia memutuskan untuk kembali ke istana tuan winter. Istana yang menyediakan banyak stok darah segar untuk di minum nya.

" Sayang bermainlah kemari lagi dan bawalah Nia kemari juga " ucap sang ratu.

Nia hanya tersenyum " ogah gue kesini lagi, bisa mati kelaparan gue " batin Nia.

" Baiklah, kami pergi dulu "

Setelah berpamitan, winter dan Nia melesat meninggalkan istana terkutuk itu.

Perjalanan kali ini tak selama waktu pertama datang ke istana ratu. Hanya 30 menit kami melesat dan sampailah kami di istana tuan winter.

" Capek juga " sahut winter setelah membanting tubuhnya di sofa kesayangan itu.

Nia hanya ikut duduk merebahkan tubuhnya di sofa itu. Dan kantukpun datang menghampiri mereka berdua.

Vampire My Pretty. [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang