Vampire My Pretty : 39

614 30 0
                                    

Sudah ratusan vampire yang Joy bunuh demi memenuhi hasrat tuannya itu. Tapi kondisinya belum membaik sampai sekarang.
Sudah tiga bulan lamanya Joy memaksakan diri dengan berkelahi dengan para vampire liar yang ia temukan di sepanjang jalan.

Jika saja tubuh vampire yang Joy bunuh tak berubah menjadi abu mungkin saat ini akan menumpuk dan menjadi kuburan massal yang Joy buat hanya untuk Tuan winter.
Tuan yang sudah ia abdi selama ratusan tahun ini.

" Aku ingin darah vampire lagi...mana darahnya!!!" Gelas yang winter pegang dilemparkan ke sembarang arah. Melemparkan kekesalannya kepada setiap pembantu nya maupun Joy sendiri.

" Tuan saat ini jumlah vampire liar sangatlah berkurang, terlebih lagi saat mereka menemui ku dijalan. Mereka tak segan akan lari atau bahkan bersembunyi dari saya "

" Bodoh!!! Kau sangatlah bodoh"
Semua barang yang ada dilemparkan ke arah Joy yang sedang berdiri.
Jika saja tuan bisa bersama lagi dengan nona Nia, maka hal ini tak akan terjadi, batin Joy yang khawatir.

Winter seakan menjadi gila setelah kenyataan yang pahit terjadi pada dirinya. Kekasih nya yang setulus hati winter cintai bahkan rela menghidupkan Nia kembali dengan darah vampire nya tapi ini balasan karma yang winter terima.

" Kenapa kau harus mengingat kejadian masa lalu?? Kenapa Nia?? Katakan padaku apa alasannya!!!" Teriakkan winter terdengar kembali.
Barang-barang terdengar pecah akibat amukan winter.

Winter berjalan mendekati meja yang terdapat bingkai foto dirinya bersama Nia. Bukan foto melainkan lukisan yang winter buat sendiri.
Disana winter dan Nia terlihat begitu bahagia. Jika saja itu menjadi kenyataan maka akan sangat beruntung jika itu terjadi.

Digenggamnya erat bingkai foto tersebut, tubuhnya terduduk di lantai yang dingin. Tubuhnya bergetar hebat, suara tangisnya pecah.
Air matanya menetes ke lukisan yang ia pegang. Perlahan cat lukisan tersebut luntur dengan tetesan air mata winter. Lukisan Nia berubah menjadi buram. Bingkai tanpa kaca itu seperti kondisi hatinya saat ini.

Meskipun dari sisi winter dipandang hebat dari semua kalangan tapi hal yang membuat hatinya terasa perih dan hancur berkeping-keping adalah kehilangan kekasih nya itu, Nia.

Yah gadis kecil yang tak sengaja ia jumpai masuk ke dalam rumahnya membuat perasaan hangat tersendiri bagi winter.
Bahagianya adalah bahagia winter, sedihnya adalah sedih bagi winter dan lukanya adalah kebodohan bagi winter.

Dia terlalu bodoh jika tak menyadari perasaannya pada Nia.
Entah kenapa jika winter mengingat kejadian awal pertemuan seperti hal yang konyol. Winter akan terlihat canggung atau bodoh jika bertemu langsung dengan Nia.

Tapi kekasih masa lalunya, Victoria Valbuena kini telah menghancurkan segalanya. Semua kebahagiaan, kehangatan serta keinginan untuk memiliki Nia seutuhnya. Harus pupus di tengah jalan, rasa benci winter terhadap Victoria seketika menyeruak kembali.

Ruangan yang dulu menjadi tempat ternyaman bagi winter kini berubah menjadi tempat yang tak layak ditinggali. Banyak pecahan berceceran di lantai, kain korden jendela rusak akibat amarahnya dan ranjang pun kini dirusak parah.

Seperti kapal pecah jika kamar winter dilihat sekarang ini.
Winter tak peduli dengan barang yang ia pecahkan yang harganya mencapai puluhan miliar itu.

" Tuan, tuan leo datang untuk menemui anda " Joy mengucapkan perkataannya dengan hati-hati.
Diliriknya Joy dengan tatapan mematikannya.
" Saat ini tuan leo berada di ruang tengah " winter langsung melesat ke ruang tengah dimana leo berada sekarang.

Raut wajah winter kembali datar tanpa ekspresi disana. Tatapan dingin dan hawa yang menyelimuti winter kini sangatlah menakutkan.
" Winter aku ingin tau dimana Nia berada sekarang " Pandangan Leo terus mengikuti langkah kaki winter itu. Hingga tiba di sofa kebesarannya dan menduduki nya secara kasar.

" Untuk apa kau kemari lagi??" Leo mendudukkan dirinya di sofa panjang. Kakinya bersila dengan tangan terlipat di depan dadanya.
" Aku mencari Nia. Bukankah bocah kecil berada disini beberapa hari yang lalu??" Pandangannya menelusuri sekeliling ruangan.

" Tapi..." Arah matanya kembali menuju winter dan berkata " aku tak merasakan dirinya disini." Winter tersenyum sinis.
" Kau tak akan tau dimana bocah kecil mu itu tinggal " alis leo berkerut dengan penuturan yang winter berikan.

" Tuan winter, apa maksudnya dengan tak tau??" Leo menatap curiga dengan pesona yang tak luntur dari Leo sendiri.
" Kau sendiri yang mengusirnya, kenapa harus mencari nya kembali??"
Sahut winter dengan santai dan sesekali meneguk isi gelas yang disediakan oleh maid vampire nya itu.

" Apa maksudmu aku mengusirnya?? Bukannya aku bilang dia kabur dari rumah??"

Brakkk

Suara gebrakan gelas winter mengakibatkan kaca meja hiasannya menjadi pecah dan membenamkan gelas tersebut.
" Kau sendiri yang membuat Nia kabur dari rumahnya. Apa kau lupa??" Perkataan winter penuh dengan penekanan.

" Kau sendiri yang memaksa nya, mengurung nya dan bahkan kau tega menyetubuhi keponakan mu sendiri " mata leo terbelalak kaget. Tangannya meremas kulit telapak tangannya sendiri. " Kau sendiri tak becus menjaganya, untuk apa kau mencari nya??" Gigi gemeretak terdengar jelas di telinga winter maupun Joy yang berada disampingnya saat ini.

Winter tersenyum sinis, tubuhnya disandarkan di punggung sofa, kakinya bersila dan kedua tangannya di jadikan satu dengan siku yang bertumpu di tangan sofa disana.
" Kau tak mampu menjaganya maka menyerahlah " tawa renyah Leo keluar begitu saja.

" Kau tak berhak mengatur hidupku dan hidup Nia " telunjuk leo mengacung tegak ke wajah winter.
" Kau juga tak berhak berada disisinya, kau juga tak berhak mengubah kehidupannya!!" Bentak leo.

Joy yang sudah bersiaga pun mengulurkan tangannya untuk dijadikan tameng untuk winter.
Tapi winter menolak halus tanpa berkata. Winter berdiri dan mendorong tubuh Leo dengan kekuatan nya.

Tubuh leo tersentak hingga membentur dinding. Darah segar mengalir dari sudut bibirnya.
" Sial!! Apa yang kau lakukan?!" Ucap leo.

Winter berjongkok di depan Leo yang kini setengah terbaring di lantai.
" Aku memukulmu karena ingin membalaskan dendam nya padamu "
Winter mencengkeram erat leher leo.
Tubuhnya terangkat di udara dengan winter berdiri dan semakin kuat mencengkram lehernya.

Leo berusaha berontak dari genggaman tangan winter, nafasnya terdengar putus-putus dengan wajah yang semakin membiru akibat pasokan udara nya semakin menipis.
" Lebih baik kau tidur untuk selamanya "

Grettt craaassshh

Tubuh leo menjadi kepingan debu di tangan winter. Hatinya seolah-olah lega saat membunuh Leo.
" Kau lebih menjijikkan dibandingkan dengan ku " winter mengumpat dan pergi meninggalkan debu Leo yang berceceran di lantai.

Vampire My Pretty. [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang