Vampire My Pretty : 19

794 42 1
                                    

[ BUDAYAKAN LIKE & COMEN SETELAH BACA NOVEL GUE!! ]

*** HAPPY READING ***

Hutan.

" Hei Jacob kau dari mana saja??" Ucap Lulu yang sedari tadi mencarinya.

" Aku habis berburu " jawab Jacob dengan entengnya. Lalu pergi meninggalkan Lulu sendiri.

Mata Lulu berbinar mendengar sang kakak nya itu mendapat hewan buruan. Lulu mengekor pada Jacob.

" Habis berburu? Mana buruannya??"
Badan Jacob di putar-putar seolah-olah sedang mencari barang buruannya Jacob.

" Hei lepaskan, buruannya terlepas di hutan " jawab Jacob yang risih dengan kelakuan sang adik.

" Jacob kau tak pergi ke hutan perbatasan bukan??" Tanya Winda sang ibu.

" Tidak ibu " jawab Jacob.

" Syukurlah, tadi Zack melihat seorang Vampire masuk ke perbatasan kita " jawab Winda yang sontak membuat Jacob terkejut.

" La-lalu bagaimana??" Jacob memastikan.

" Ya bagaimana apanya? Untung hanya seorang gadis dan tidak masuk lebih dalam ke hutan ini. " Jelasnya Winda.

Jacob mengelus dadanya pelan " untung gadis itu baik-baik saja " batin Jacob.

Memikirkan hal yang terjadi pada Jacob membuat pipi nya merona. Membayangkan belaian tangan yang hangat itu membuat nyaman dirinya.

Walau ada rasa bersalah juga karena Jacob mencakar tangan mungil itu.
" Andai bisa ketemu lagi " lamunan Jacob buyar karena merasakan tatapan tajam mengarah pada dirinya.

" Wahhh " kaget Jacob yang terkejut akibat ulah kedua temannya.

" Rei, Roy kalian mengagetkanku " mengelus dada.

" Hahaha habis lu dipanggil gak nyaut, jadi kita kerjain deh " sahut Roy dibarengi tawaan keduanya.

Nia Lee.

Nia berniat jalan-jalan di sekitar toko swalayan. Dengan memakai mini dress dan sebuah tas di pinggang nya membuat Nia tampak sempurna seperti manusia biasa.

Hiruk pikuk di keramaian membuat suasana sore itu menjadi lebih hangat dari biasanya.

" Aduhh " Isak gadis kecil yang terjatuh.

Nia berlari menghampiri " kau tak apa??" Tanya Nia dan membantu gadis itu untuk berdiri.

" Hikks sakit kak " Nia lantas melihat lutut itu berdarah walaupun sedikit.

Nia mengambil plester yang ada di dalam tas pinggang nya. Ditempel nya plester itu di luka gores tersebut.
" Tak apa nanti juga sembuh " senyum Nia sambil mengusap puncak kepala gadis itu.

" Maaf merepotkan " sahut wanita yang diyakini sebagai sang ibunya.

" Lain kali hati-hati " ucap Nia lalu pergi melangkah lagi.

Tanpa sadar kaki Nia melangkah sampai di depan sebuah rumah mewah milik keluarga Steve.

Tubuhnya mematung saat melihat ibu angkatnya berdiam diri di kursi halaman. Ingin sekali rasanya Nia menghampiri ibu angkatnya dan memeluk ibu nya.

Air mata menetes begitu saja. Melihat keluarga nya berkumpul memperlihatkan keharmonisan sebuah keluarga.

Sebuah tangan mendarat di bahu Nia dan membuat Nia menoleh melihat siapa yang menepuknya itu.

" Masuk saja, tak apa " ucap winter yang tiba-tiba muncul entah dari mana.

" Aku tak yakin " melihat kembali ke keluarga Steve.

" Ayo " ditariknya tangan Nia memasuki halaman keluarga Steve.

Mama, papa dan pamannya itu syok melihat apa yang ada didepan mata mereka ini.

Paman dan papa Steve hanya mematung terkejut sedangkan Mama Steve berdiri menghampiri Nia.

" Mama " suara serak Nia tertahan oleh tangis itu.

Sudah sekian lama mereka merindukan sosok Nia Lee. Dipeluknya Nia erat-erat dan sampai suara isakan terdengar jelas ditelinga nia.

Berulang kali Mama Steve memeluk kemudian melepas pelukannya itu.
Seolah tak percaya, gadis kesayangan itu hidup kembali.
" Ini benar-benar dirimu sayang??"
Sahut mama bersamaan dengan tangis pecahnya.

" Benar mama, ini Nia " Nia ikutan menangis melihat keluarga nya tak melupakan Nia meskipun sudah lama tak jumpa.

" Ayo masuk dulu " Nia digiring masuk ke dalam rumah.

Winter hanya mengekor masuk kedalam rumah yang terbilang lumayan itu.

Di dudukannya Nia di sofa ruang keluarga yang diikuti oleh papa,paman dan juga winter.

" Bibi sajikan makanan yang enak " teriak mama tanpa melepas pandangan nya pada Nia.

" Tak apa ma, jangan repot-repot " sahut Nia.

Mendengar perkataan itu, dipukulnya pelan tangan Nia
" Apa yang kau bicarakan, tunggu sebentar yah " mama dengan semangat berjalan menuju dapur.

" Papa..." Sapa Nia pada papa nya yang melamun sedari tadi.

Papa bangkit dan duduk bersebelahan dengan Nia lalu langsung dipeluknya anak kesayangannya itu
" Selamat datang kembali sayang "

" Jangan menangis papa, nanti tambah jelek " ucap Nia mengusap lembut wajah papa.

" Anak nakal, itu ucapan papa " sebuah senyuman bangkit dari kedua sudut bibirnya.

Dulu kalau Nia menangis pasti papa Steve akan bilang " jangan menangis ntar tambah jelek " dan perkataan itu diulang kembali oleh Nia.

Pertemuan keluarga yang mengharukan sampai-sampai winter dianggap sebagai pajangan di sana.

•••°°°•••

bagaimana ceritanya?? :):)

seru bukan?? ;)

Nah di next part selanjutnya bakal lebih seru lagi dengan ada sedikit pertarungan yang Nia Lee lakukan...

gimana udah gak sabar bukan???
sama dong aku juga gak sabar buat update terus...

sampai jumpa next part yah :*

Vampire My Pretty. [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang