Vampire My Pretty : 38

561 28 0
                                    

Raja Valdes dan ketiga pangeran dibuat terkejut dengan kondisi tubuh Nia. Terlebih lagi Lulu, pelayan pribadinya hanya bisa menangis sesenggukan melihat nonanya kini terbaring lemah di pangkuan nya.

" Apa yang terjadi??" Ucap pangeran Harry, pangeran terkecil di istana Victoria. Lulu menoleh dengan mata merah akibat tangisannya " Aku melihat nona pulang tapi tiba-tiba menjadi seperti ini " dengan tegar, tubuh Nia diangkat oleh Raja Valdes dengan air mata darahnya yang sudah siap menetes.

Ditatapnya sesaat wajah anaknya untuk kesekian kalinya, hati raja Valdes seakan terkikis kembali melihat kondisi anaknya yang bermuntahkan banyak darah dari mulutnya.
Raja Valdes melesat dan diikuti ketiga pangeran. Lulu?? Lulu hanya bisa menangis di lantai, hatinya seakan sulit terbaca. Sakit yang dirasakan bukan hanya khawatir akan nonanya tapi khawatir jika nona yang sudah dianggap sebagai kakak kandungnya itu akan pergi meninggalkan nya.

" Hikss nona aku harap kau baik-baik saja " Ucap Lulu dengan meremas kuat pakaian nya yang membuat hatinya terasa perih itu.

Sudah setengah jam mereka melesat melewati hutan dingin bagian Utara.
Langkah raja Valdes terus melesat, menembus udara yang semakin dingin yang dapat membekukan tubuh dan Jiwanya itu.
Langkahnya terhenti saat berada di depan goa berlapis es dan salju.

Dibaringkannya tubuh Nia di atas meja es yang terdapat di tengah goa.
Kedua tangan Nia diletakkan di atas perut ratanya.
Diusapnya wajah serta leher Nia dari bekas darah segar nya itu. Raja Valdes tak peduli jika jubahnya akan ternodai oleh darah.

Kini raja Valdes hanya akan memfokuskan diri pada kesembuhan anaknya di goa dingin terkutuk itu.
" Ayahanda apa ayah akan menyembuhkan kakak pertama di goa es terkutuk ini?? Bahkan vampire terkuat pun jika tak tahan dengan dingin suhunya akan mati membeku sampai ke dalam jiwanya ayah " ucap Harry.

Raja Valdes menatap Harry dari ujung sudut matanya.
" Lalu apa pangeran ketiga tau cara menyembuhkan lukanya??" Harry langsung terdiam, tak tau harus berkata apa lagi. " Kalian bertiga rahasiakan tempat ini dan jangan sampai orang lain tau. Apalagi Lulu pelayan pribadi anakku " perintah Raja Valdes langsung diangguki oleh ketiga pangeran itu.

" Baik ayahanda, kami akan merahasiakannya " Raja Valdes berdiri dari duduknya.
" Kalian pulanglah, ayah akan berjaga di sini " perkataannya langsung dibantah oleh pangeran Maldev " tapi ayah, kondisi tubuh ayah juga sama menurunnya. Kami akan berjaga bergantian, ayah bisa beristirahat di istana "

" Tak ada tapi-tapian jika kalian terus membantah perkataan ayah. Maka kalian harus bersiap menerima hukuman " ketiga pangeran menunduk " maafkan kami ayahanda tapi biarkan saya membawakan darah segar untuk ayahanda dan juga putri Victoria " Raja Valdes mengangguk setuju. Raja Valdes kembali duduk yang langsung menghadap ke arah Nia yang sedang berbaring lemah.

Pangeran Maldev, pangeran William dan pangeran Harry berpamitan undur diri. Dalam sekejap mata mereka bertiga sudah melesat kembali ke arah hutan dingin.

Raja Valdes bersila, kedua tangannya berada di atas lututnya dan matanya terpejam. Memfokuskan kekuatan nya untuk disalurkan ke tubuh Nia.
Cahaya merah keluar dari dahi raja Valdes, membuat gerakan bersahutan dan dengan cepat menuju ke arah dahi Nia.

Dahi Nia terbentuk gambar api dengan deretan yang lainnya yang membuat dahi Nia seketika terpancar cahaya merah yang hitam pekat.
Pintu goa sendiri sudah diberi sihir oleh Raja Valdes agar dari luar tampak seperti goa pada umumnya yang kosong dan tak berkekuatan.

Akar-akar pohon didalam goa terkutuk mempunyai efek agar bisa menambah kekuatan sihir, menenangkan pikiran dan dapat menyembuhkan berbagai luka dalam hanya dalam sekejap.

Goa dingin terkutuk sendiri mempunyai efek yang sama dengan akar pohon dingin tapi jika ada kesombongan, dendam dan kebencian yang dalam maka akan terasa menyakitkan jika mengenai angin dingin nya. Dan bagi orang yang tak tahan dengan dinginnya maka orang tersebut akan mati dengan tubuh dan jiwa yang sudah membeku.

Akar tersebut terjulur menuju tubuh Raja Valdes dan tubuh Nia yang terbaring disana.
Secercah cahaya biru terlihat terlihat dari akar yang merambat ke tubuh yang mereka rambati.

Kening Raja Valdes berkerut karena menahan sakit yang dua kali lipat dirasakannya. Sedangkan Nia sendiri tak merasakan apapun karena setengah jiwanya seperti hilang entah kemana. Aku harus bertahan disini demi anakku, batin Raja Valdes.

Hari demi hari berlalu begitu cepat,
Janji ketiga pangeran juga telah dipenuhi. Setiap hari mereka akan bergantian membawakan darah segar manusia ataupun hewan menuju hutan dingin terkutuk.

Pangeran William yang mendapat bagian mengantarkan darah kini sudah bersiap-siap.
William melesat melewati hutan-hutan lebat dan gelap itu. Tangannya lepas dari wadah darah yang William bawa.

Nafasnya terdengar lelah saat setibanya di goa dingin terkutuk.
Matanya menatap nanar ke arah Raja Valdes dan ke arah Nia yang semakin hari semakin kurus.
William menatap ke arah kanan meja yang terdapat bungkusan darah yang dibawa oleh saudaranya.

" Ayahanda ini aku pangeran William menghadap kepada ayahanda " William memberi hormat pada Raja Valdes yang sedang duduk diam dengan dirambati akar pohon didalam goa.

" Ayahanda makanlah darah segar yang anakmu bawa ini... Tolong jaga kesehatan ayahanda juga..." William terduduk lesu di lantai yang dingin.
Tangisnya pecah dan terdengar ngilu.
" Mungkin saat ini anak-anak mu tak bisa berbuat apa-apa tapi kami berjanji akan melindungi ayahanda dan juga kakak pertama dengan segenap jiwa... Meskipun nyawa sendiri taruhannya tapi aku mohon ayahanda tolong makanlah..
Sudah tiga hari ayahanda tak makan, jika begini terus maka kesehatan ayahanda akan menurun bukan??"
Raja Valdes hanya diam tak menanggapi penuturan anaknya tersebut.

William menghapus air matanya dan lekas berdiri dari duduknya bersimpuh nya itu.
Diletakkan nya darah tersebut di meja dingin itu. William masih tak tega melihat orang yang dia sayangi begitu menderita.
Tak kuat lagi melihat mereka berdua, William kembali melesat meninggalkan goa dingin terkutuk itu.

.

.

.

Winter sendiri yang tengah menyembuhkan lukanya akibat belati yang Nia bawa hanya bisa memulihkan tenaga nya sebanyak 20% saja. Joy memberi hormat pada winter dan menghampiri tuannya itu.
" Tuan ini darah yang tuan inginkan "
Secangkir darah diberikan kepada winter. Tangan winter menerima gelas tersebut dan langsung ia habiskan hanya dengan beberapa detik saja.

Sedetik kemudian, winter memuntahkan darahnya kembali.
" Tuan tolong jangan paksakan diri anda " Joy menerima gelas yang kosong isinya tersebut.
" Sial!! Kondisi ku belum juga membaik!!" Bentak winter dengan tangan yang meremas dadanya yang terbalut kain tersebut.

Winter menoleh ke arah Joy yang berdiri didepannya.
" Carikan aku darah vampire liar lagi, cari yang banyak!! Jika perlu habisi semua vampire liar itu dan ambilkan darahnya untuk ku minum!! Cepat !!"
Bentak winter. Joy membungkuk
" Baik tuan " Joy pergi dengan tangan yang meremas kuat gelas yang berada ditangannya saat ini.

Vampire My Pretty. [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang