Vampire My Pretty : 30

672 37 0
                                    

'' Author ''

Setelah membagi kehangatan dan bertukar kerinduan, Raja Valdes membawa Nia ke ruangan yang dipenuhi dengan berbagai foto figur yang tampak tak asing bagi Nia.

Nia berjalan ke arah lukisan besar yang terpajang di antara dua tempat duduk berwarna merah disana.
" Ini..." Belum selesai Nia berbicara, raja Valdes seperti sudah tau apa yang akan Nia katakan itu.

" Ini adalah foto aku, istri kesayangan ku dan putri kecil kita " raja Valdes menjelaskan dengan senyuman diakhir katanya. Mata Nia terpaku pada sosok gadis kecil yang berada di antara kedua orang tersebut.

Wajah, tubuh, mata, hidung dan senyuman nya pun lebih mirip Nia saat waktu kecil. " Tuan besar apakah aku boleh bertemu dengan putri anda??" Perkataan Nia hanya ingin memastikan bahwa putri yang berada di lukisan tersebut bukanlah dirinya.

" Putri kecil ku telah tiada 500 tahun yang lalu, dia dibawa pergi oleh seseorang dan tragisnya ia juga tiada ditangan orang yang sama " penjelasan raja Valdes membuat Nia terdiam seribu bahasa.

" Dibunuh oleh siapa??" Tatapan nya kosong hanya air mata yang terus menerus bergulir ke bawah. Nia menunggu jawaban raja Valdes.
Tak lama kemudian, suara Isak tangis terdengar " dibunuh oleh kekasihnya, Winter " penjelasan raja Valdes berhasil membuat Nia kesulitan mencerna kata-kata tadi.

Raja Valdes memerintahkan anak buahnya untuk mengantarkan Nia menuju ruangan untuk dirinya beristirahat.

'' Nia Lee ''

Sesampainya di depan pintu depan ukiran cantik disana, Edward membuka pintu kamar tersebut.

" Nona silahkan beristirahat "
Edward berpamitan setelah menyerahkan kunci kamar kepada Nia. Nia baru menyadari bahwa ruangan yang ia tempati kini adalah milik putri raja Valdes.

Terdapat beberapa foto figura di dinding dan meja hias disana. Terdapat beberapa boneka di sudut kiri ruangan, dua pintu di sudut berbeda, kaca besar, meja rias serta piano di dekat jendela berukuran besar dengan tirai putih dan beberapa bantal kecil seperti teras buatan.

Srreekkk

Ku buka tirai putih yang langsung mengarah ke arah hutan dingin.
Ku buka separuh pintu kaca jendela, membiarkan hawa dingin dari hutan dingin masuk ke kamar.

Perasaan sedih, bahagia serta amarah dapat kurasakan sekarang ini. Tak tau kenapa tapi saat pikiran ku menuju ke sosok bernama winter, amarahku langsung keluar. Seakan-akan benci serta emosi kurasakan secara bersamaan.

Pandangan mata ku edarkan, menyapu setiap koleksi dan furniture yang ada dalam kamar ini. Di atas piano terdapat sebuah buku yang usang namun itu dapat menarik perhatian ku. Ku langkahkan kakiku dan mengambil buku dengan sampul foto ditengah dan hiasan kecil di setiap sisi nya. Terdapat tempat kunci disana, aku berusaha membuka namun tak bisa karena buku itu terkunci. Hanya sebuah kunci kecil yang dapat membuka buku tersebut.

" Buku diary yah?? Tapi kuncinya dimana?" Dengan semangat aku mencari kunci agar bisa membuka buku diary tersebut.

Sudah 1 jam aku mencari ke seluruh sudut ruangan, meja, laci-laci pun tak luput juga. Tapi aku tak menemukannya, aku kembali duduk di dekat teras jendela.
Mengamati lubang kunci buku tersebut. Saat ingin menaruh kunci kamar, ada 3 kunci dijadikan bersama.

Vampire My Pretty. [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang