Vampire My Pretty : 6

1.1K 53 0
                                    

Leo waldy Steve.

1 jam berlalu dengan cepat...

Jason mempersembahkan lagu yang begitu lembut dan romantis, sebagian tamu yang hadir mulai berdansa dengan pasangan nya mengikuti nada piano yang Jason mainkan.

Suasana begitu romantis dengan beberapa pasangan dansa itu. Nia terhanyut dalam suara merdu itu, tenang dan membuat hati semua orang bahagia.

Nia begitu menikmati setiap nada piano itu, sampai kantuknya datang menghampiri Nia.
Dalam beberapa detik Nia sudah mencapai alam bawah sadar nya. Tidur begitu lelapnya.

Leo dan Mr Edison berjalan menghampiri Nia Lee yang duduk menunggu dirinya. Leo mengamati posisi duduk Nia itu, seperti sedang tidur dengan posisi duduk di kursi itu.

Mr Edison membuka suara setelah melihat keponakan temannya itu tertidur di kursi.
"Dokter seperti nya keponakan mu ini sudah kelelahan ya" melihat Nia yang tertidur karena menunggu.

"Seperti nya begitu"jawab leo dan berjalan menghampiri Nia.
"hei,ayo kita pulang" sahut paman dan sedikit mengguncangkan badan Nia.

Nia sedikit terkejut dan duduk tegak kembali.
"Emm...iya" kondisi setengah sadar akibat kelelahan.

Leo sedikit tersenyum melihat Nia kelelahan karena harus menemani leo menghadiri acara ini.

"Maaf ya harus membuatmu menunggu lama seperti ini,kalo begitu kami pamit untuk pulang terlebih dahulu" sahut paman leo serta membungkukkan badan secara hormat dengan tangan kanan di dada.

Mr.Edison menepuk bahu leo secara perlahan.
"Jangan sungkan begitu,lagi pula acaranya memang sudah mau selesai." sahut Mr.Edison stantam.

Paman Leo pergi meninggalkan acara tersebut, dituntunnya Nia agar tak terjatuh tersungkur ke bawah. Terlihat sekali jalan mereka semakin melambat dan kaki Nia tak sanggup menopang berat tubuhnya sendiri.

Leo tak bisa memapah jalan Nia yang sempoyongan karena kantuknya itu. Dengan cekatan leo mengangkat tubuh Nia ala bridal style " Pegangan yang erat, kau agak berat juga ya " Nia menyembunyikan wajah Nia ditengkuk leher leo.

Tangan Nia melingkar dileher leo agar tak jatuh nantinya. Leo berjalan menuju mobil sport mewah nya yang terparkir sempurna disana.

dibukanya pintu mobil, didudukkan nya tubuh Nia yang tidur terlelap lagi. Setelah memasang kan sabuk pengaman, leo mendudukkan dirinya di sebelah Nia.

Sepanjang perjalanan pulang,paman leo selalu memeluk Nia agar tidak terbentur saat melewati polisi tidur dijalanan.

Sesampainya di hotel, mobilnya terparkir di garasi mobil hotel. Leo kembali menggendong Nia menuju kamar hotelnya itu.

Beberapa orang yang lalu lalang menatap ke arah Leo yang membawa seorang gadis remaja di gendongan itu.

" sweet banget sih, aku juga mau dong digendong " Bisikan dari beberapa wanita yang melihatnya.

Leo hanya memutar bola matanya malas, Leo tak ingin mendengar itu tapi telinganya sangat peka terhadap segala bisikan itu.

Leo menaiki left dan menuju lantai 4 dimana kamarnya itu berada.

Yuancheng segera membuka pintu hotel dan membiarkan majikannya itu masuk dan menutup pintu nya kembali setelah mereka berada didalam kamar hotel itu.

" Kau beristirahat lah, kau juga pasti kelelahan juga seharian penuh ini "

" selamat malam tuan " yuancheng pergi menuju kamarnya sendiri.

Paman leo membawa Nia kekamarnya dan meletakkan nia di ranjangnya. Kening Leo berkerut dan sedikit merasa kesal karena harus tidur disofa lagi.

"Huhh... dasar bocah, ngrepotin aja. Aku terpaksa tidur disofa lagi" leo bergumam tak jelas adanya. Leo menyelimuti tubuh Nia agar merasa hangat.

Nia mengigau karena tubuhnya merasakan panas yang luar biasa didalam tubuhnya. Sebuah tangan terlihat tak jelas didepan mata Nia.

Ingin sekali Nia meminta tolong, tapi suaranya tak mau keluar. Serasa berat tertahan didalam sana. Panas....muka ku memerah menyala dan keringat yang bercucuran mengalir ke sela pelipis wajah Nia Lee. Tubuhku hanya ingin sesuatu yang dingin saat ini.

"Jangan pergi...." Tanganku otomatis menahan paman pergi.

"Hei bocah jangan merepotkan ku lagi, sekarang istirahat lah dengan nyenyak" leo mengerutkan keningnya dan tangan kanannya berpegang di pelipis nya. Bingung harus bersikap bagaimana terhadap keponakan nya sendiri.

"Emm....panas sekali...." Muka nia memerah.

Suhu di ruangan yang seharusnya sudah dingin tapi terasa panas di tubuh Nia.
Nia  merasa seperti terkena semacam obat yang membangunkan gairah atau mungkin badan Nia memang sedang demam.

"Hei kamu demam yah??" leo memegang kening Nia Mengecek suhu badannya.
Badannya demam, mungkin karena pakaian nya gak terlalu hangat ya tadi.

Nia mengigau karena keningnya merasa nyaman " Dingin... Hehe.." Seperti anak kecil yang mendapat kebahagiaan mutlaknya.

Leo tersenyum miring melihat keponakan nya begitu menggoda bagi dirinya. Mungkin karena demam Nia bersikap manja saat ini.

"Humm kamu ini yah,tidurpun masih tetap saja bisa menggoda ku" dipegangnya dagu Nia dan secara otomatis wajah Nia dipalingkan ke arah lainnya.

leo mengambil posisi berada diatas badan Nia. Menindihnya.

"Uhh...." gumam Nia dan kini pipinya Memerah seperti buah ceri.

"Kamu harus terima hukumannya karena menggoda ku"

Paman leo mencium rambut panjang Nia.
Kini bibir leo mencium kening, kedua mata, hidung dan berakhir di bibir ranum nia.

Leo hanya menempelkan bibirnya cukup lama hingga Leo melepaskan bibirnya saat bibir Leo juga merasakan panas yang menjalar disekitar bibirnya.

Leo tak berniat tidur di sofa karena sekarang Leo ingin menemani keponakan nya itu.

Tubuh Nia berada dipelukan leo, menyalurkan rasa hangat pada tubuhnya ke tubuh Leo yang kebetulan dirinya sedang kedinginan.

"Emm...dingin...enak..." gumam Nia sambil menempelkan pipi dan tangan di dada paman leo yang terasa dingin. Kami berdua pun tidur saling memeluk satu sama lain.

Nia Lee.

Keesokan harinya.
Pukul 06:30 wib.

Nia terbangun dengan keadaan yang lebih segar dari sebelumnya. Badannya kembali segar lagi.

"Emm... Badanku terasa sangat segar" Ucap Nia sambil meregangkan otot tubuhnya.

Nia belum menyadari apa-apa karena keadaan baru bangun dan mata belum benar total melihat jelas keadaan sekitar.

Nia baru menyadari nya saat tangan paman tanpa sengaja memeluk pinggangnya dan mengejutkan dirinya.

"Kyaaaaaa...." Kaget setengah mati.

"Umm....berisik sekali" sahutnya paman leo yang masih menutup matanya.

Aku langsung menutup mulutku dan melepaskan tangannya dari pinggang ku secara perlahan. Aku tau ini keadaan darurat ( emergency ) tapi kenapa aku harus tidur di kandang buaya sih cari mati kalo paman bangun nanti.

Perlahan tapi pasti, Nia cepat-cepat melepaskan genggaman tangan yang melingkar di pinggang Nia itu dan langsung menjauh dari dirinya. Aku keluar secara perlahan hingga tidak ada suara langkah kaki yang terdengar.

Kreekkk.....
Suara pintu terbuka.

"Astaga ini pintu ngagetin aja sih bikin jantungan aja." bisik Nia.

Nia langsung terdiam sejenak agar pamannya tidak terbangun saat Nia membuka pintu kamarnya. Nia membuka perlahan pintunya kembali dan keluar dengan kaki menjinjit dari atas lantai.

"Hei....bocah bukannya membangunkan pamanmu ini,malah mau pergi begitu saja??" Ucap paman leo yang masih menguap dan mencoba untuk duduk dengan benar.

Nia terkejut dan punggungnya terasa dingin dan menggigil.
' Mati aku kali ini apa lagi yang akan ia buat padaku. Ya Tuhan tolong selamatkan aku dari paman ini... ' batin Nia.

Vampire My Pretty. [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang