2. Such a bad day

575 65 2
                                    

"Kutanya kepada burung berkicau di pagi hari, kenapa Dimas rasanya kayak mau dibuang? Apakah gerangan aku anak pungut? Tapi bunda punya bukti kalau aku anak kandungnya TT. Tolonglah Adimas harus bagaimana?"
-Adimas-

...

Pagi ini Dimas libur kuliah karena jam kosong, padahal sudah lembur mengerjakan revisi makalah yang kemarin dicoret-coret Bu dosen karena banyak typo dan beberapa teori yang menurut beliau terlalu berlebihan, kurang spesifik. Tapi anehnya beliau juga meminta Adimas menambah beberapa teori, aduh maunya bagaimana sih. Tugas ini adalah tugas minggu lalu namun karena bu dosen minggu lalu tidak mengajar karena anaknya sakit, beliau meminta ditemui di kantornya untuk pengumpulan tugas.

Dimas mengumpulkannya tiga hari sebelum deadline, yang mana deadline nya kemarin. Dan kemarin siang si ibuk menitipkan tumpukan makalah anak sekelas pada penanggung jawab mata kuliah untuk dibagikan.

"Ini belum pada jadi gaes, kata beliau disuruh revisi semuanya! Karena kalaupun isinya bener beliau minta di jilid terusan, gak mau pake lakban. Dikumpul besok pagi pada beliau sendiri!"

What the hell?

Memang dosen yang punya anak sering sakit ini suka suka dia kalau mengajar, Dimas jadi kesal. Susah payah dia kerjakan dicoret coret, yah wajar sih itu, hanya saja kenapa si Ibu sekarang gak ngajar lagi coba? Padahal dia sudah mengerjakan revisi semalaman dan akan berangkat pagi-pagi untuk menjilid didekat kampus.

Duh Dimas jadi laper kan ini.

Apa hubungannya ganteng?

Saat sampai dimeja makan dengan pakaian kusut tadi malam, muka beler bangun tidur dan rambut acak-acakan ia menyapa Adara yang sedang menyiapkan sarapan bersama Bu Zaenab.

"Ihh jorok! Sana mandi dulu adek.."

"Mager, habis di php cewek akutu. Cakit ati.."

"Alah, paling juga nonton anime? Hayo ngaku!"

"Apasih mbak! Seriusan ihh.. cewenya beranak satu, anaknya sakit aja terus tiap seminggu sekali, sialnya selalu pas sama jadwal kuliahku.."

Adara terbahak kemudian, ia langsung paham maksud si Adimas.

"Nggak jadi kuliah kamu?"

"Dosennya suka php, minta kumpul tugas ndadak ehh nggak masuk.." Ungkap Adimas dengan mimik kentara kesal.

Mulutnya manyun manyun minta di ikat pakai karet. Duh Adara kan jadi gemas..

"Sarapan nasi buat mas Dimas.."

Bu Zaenab meletakkan satu wadah nasi penuh dengan isinya yang masih mengepul. Menggoda iman seorang Adimas Setya Adhiguna dipagi hari dengan tingkat kegalauan tinggi. Ihh dasar, kalau lihat makanan saja langsung berbinar binar. Juteknya langsung hilang.

{✔️Complete} NEURONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang