35. Ini akhir untuk Asyifa

502 38 8
                                    

Sometimes the hardest part isn't letting go but rather learning to start over

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sometimes the hardest part isn't letting go but rather learning to start over.

Nicole Sobon, Program 13 (The Emile Reed Chronicles, #1)

.......


"Saya terima nikah dan kawinnya Nabila Asyifa Syahrudin dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan cincin emas 17 gram, tunai.."

Satu jam yang lalu Asyifa pingsan setelah ijab qobul selesai di ikrarkan. Sesaat setelah Naufal menjawab kalimat ijab bapak, Asyifa menangis histeris sampai terasa sesak dan berakhir kehabisan napas. Kemudian perempuan yang kini sudah sah menjadi istri Naufal itu pingsan dalam dekap suaminya.

Hah. Suami ya?

Sipa memijat pelipisnya yang berdenyut nyeri. Ia masih bersandar pada bed dikamarnya setelah tiduran hampir sejam.

"Sudah enakan? Ada yang sakit nggak?"

Ugh untung ada anaknya Pak dokter disini, yang walaupun tidak sekolah medis tapi mengerti tentang pertolongan pertama. Sipa menggeleng atas jawaban pertanyaan Kharisma.

"Gelengannya buat yang mana?"

"Nggak ada yang sakit Bu.."

"Hmm.. itu tata rias udah nungguin, kamu tuh masih mau temu manten juga kok.."

Sipa meringis. Hari ini terasa berat, sangat berat sampai rasanya bernapas saja sulit. Kemarin ia menunggu Dimas semalaman, menunggu kabar barangkali lelaki itu datang pertengahan malam dan membawanya kabur. Ahh tapi ternyata itu hanya khayalannya saja. Nyatanya dia tidak datang kemarin, pun hari ini seperti janjinya.

Dan ternyata Sipa merasa sesak sendirian.

Bahkan ketika hari beranjak menjadi malam. Ketika hiruk pikuk acara pernikahan ramai disekelilingnya ia merasa sepi sendiri. Senyumnya saat menerima salam dari para tamu undangan hanya bertahan tak lebih lama dari tiga detik, rasanya lelah. Ia sangat lelah secara fisik maupun batin. Naufal pun yang selalu ada disisinya menyadari hal itu.

"Kamu kecapekan banget Syifa. Mau kedalem dulu?" Tanya Naufal.

Saat ini sedang ada pengajian, usai acara temu manten yang ribetnya setengah jagat dengan prosesi adat jawa. Ughh Sipa hampir pingsan lagi rasanya.

Asyifa hanya tersenyum lalu menggeleng. Kemudian kembali menatap kedepan dengan pandangan kosong. Naufal sendiri bingung harus bagaimana, dia ini sudah berstatus suami Syifa sejak siang tadi setelah keduanya menandatangani surat nikah meski dengan Asyifa yang menangis tersedu. Kentara sekali dia tidak bahagia dengan pernikahan. Tapi dia pandai saat ditanyai, ia selalu menjawab kalau dia terlalu senang hingga tidak dapat berhenti menangis.

Naufal juga tidak bodoh untuk sadar kalau Sipa berbohong. Tentu saja berat bagi Syifa, sangat berat sampai ia yang melihatnya merasa tercekik. Karena dia penyebabnya, karena dia memilih egois. Dia memilih untuk menjadi orang jahat disini, dia ingin setidaknya sekali dalam hidupnya memilih hal yang dia inginkan dan jawaban dari itu adalah Asyifa.

{✔️Complete} NEURONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang