3. Secretly

477 51 3
                                    

Kata Mbak Sipa
"Haaaaaaaaaii.......(≧∇≦)/"

(≧∇≦)/"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


...

They secretly falling to each other's heart
They secretly don't understand their feeling
They just secretly in love
...

Adimas masih kesal dengan ibunya yang terang-terangan meminta Radhitya mencarikan tutor Bahasa Inggris.

Sungguh! Dia itu tidak ingin kemanapun, ia ingin tetap berada di Indonesia. Tak apa kalau harus kuliah jauh ke Jakarta asalkan bukan di luar negeri. Dimas itu sangat merasa tidak cocok berada di luar negeri, waktu masih SMP saat berlibur ke Jepang saja ia sangat takut dengan orang-orang Jepang yang menanyainya macam-macam.

Meskipun tergolong periang, ia termasuk kedalam pribadi yang introvert. Ia akan kesulitan berkenalan dengan orang baru, bahkan saat kuliah ia juga lumayan kesulitan, beruntung ia bertemu seorang cowok yang cerewet dan sok akrab saat mengikuti PPSMB UGM dulu. Biasanya ia akan menjadi lebih bisa terbuka dan bisa beradaptasi dengan cepat jika bertemu teman yang memiliki kepribadian yang berbanding terbalik dengan dirinya.

Adimas baru saja masuk kedalam rumah ketika suaranya menangkap gelak tawa Abyan. Rasa lelahnya setelah seharian mendengar ceramah pengantar tidur dosennya serasa menguap. Ia mempercepat langkah keruang tengah.

"BIIIAAAANN..." Teriaknya antusias.

Tanpa tahu kalau disana ada beberapa orang yang duduk di lantai beralaskan karpet yang memang biasa jadi tempat bermain si balita 14 bulan itu. Semua terdiam, kecuali Abyan yang bertepuk tangan sambil berkata "Om-Om-Om" dengan imut ketika melihat muka paman kesayangannya yang sudah ia kenali didalam ingatannya. Wajah Dimas memerah seketika, matanya membulat lucu dengan tangannya yang refleks menutup mulut.

"Hai Dimaaaaass..."

Suara cempreng yang membahana itu siapa lagi kalau bukan suara salah satu teman Adara yang super hiperaktif.

"Nabila Asyifa, dipanggil Sipa. Ehh Mbak Sipa sih kalau kamu eheh"

Begitu sapa Sipa pada Adimas saat pertama kali bertemu di saat hari sidang Adara beberapa tahun silam.

"Jangan diem disitu sih, sini ikutan main sama Byan.." Imbuh Sipa.

Dimas yang kepalang malu akhirnya mendekat dengan canggung. Sebenarnya bukan canggung dengan Sipa yang selalu suka over reacted terhadap sesuatu itu, toh mereka juga sudah kenal dekat tapi pada cewek yang hanya tersenyum saja disebelah Sipa saat melihatnya. Kharisma Nadya Ananta, salah satu teman Adara juga.

"Kak Sipa ngapain kesini?" Tanyanya mengurangi situasi canggung yang dia ciptakan.

"Nengokin ponakan lucu lah, ngapain lagi emang.."

Ye kali kan sapa tau nengokin aku. Hati Adimas berkata.

Adara terkekeh mendengar percakapan mereka yang terbilang cocok. Siapa lagi yang cocok berbincang dengan Adimas yang sedang dalam mode anak-anaknya kalau bukan Sipa, pawangnya orang-orang childish.

{✔️Complete} NEURONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang