8. A Warn

352 47 2
                                    

Keep the girl for you, 'cause I'll keep mine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keep the girl for you, 'cause I'll keep mine

...

"Kak Dimas udah punya pacar?"

Pertanyaan itu membungkam keduanya dalam posisi yang sama sama terkejut. Dimas terkejut mendapat pertanyaan ini dari orang tak terduga, sedangkan Yundi terkejut karena suaranya ternyata cukup untuk terdengar ditelinga Adimas.

Dimas tiba-tiba bingung harus menjawab apa. Biasanya juga gampang, tinggal bilang 'nggak punya' atau 'belom punya' tapi kenapa tiba-tiba dia merasa harus menjawab hal lain seperti 'iya, aku punya pacar' atau 'belum punya sih, tapi ada yang lagi aku perjuangkan'. Jawabnya bagaimana ya?

Srekk.

Bruk

Suara tarikan kursi dan benda dijatuhkan dimeja membuat keduanya beralih fokus ke samping. Tepat disebelah Dimas datang entah dari mana Ferdian dengan muka masam.

"Anjir. Quiz dadakan. Susah banget. Gua kelar terakhir tau nggak? Sampek dikasih waktu tambahan sepuluh menit. Gila banget.."

Hening. Tidak ada tanggapan.

Ferdian menoleh, mendapati dua orang dimeja itu sama sama menatapnya dengan tatapan yang linglung.

"Heh.. gua manusia. Ganteng. Namanya Ferdian. Masa lupa? Muka gua ada rupa rupa setannya ya?" Celetuknya.

Kali ini Dimas merespon, ia menggeplak belakang kepala Dian.

"Ehh buset kurang ajar. Gua lebih tua setahun anjir.."

"Bodo.. berisik amat dateng-dateng.."

Ferdian mendengus kesal.

"Ah-aku duluan ya kak.." Pamit Yundi tiba-tiba.

"Ehh? Kenapa? Kan Bang Dilan baru dateng Milea.."

Yundi meringis. Selalu saja Dian ini.

"Aku baru inget mau kerkel di perpus.."

Setelahnya Yundi beranjak pergi. Tanpa sempat mendengar jawaban atas pertanyaannya dari Adimas. Dimas lantas menatap punggungnya yang menjauh pergi. Perpus arahnya bukan disana.

"Kenapa si Yundi, tumbenan buru-buru cabut.."

"Kalau orang ngomong didengerin. Tadi mau apa katanya?"

Ferdian mencibir. Ya salahin aja dia, dia terus yang salah. Perasaan dia ini lebih tua setahun tapi kenapa di nista in terus sama Dimas.

"Bodo ah, makan apa ya enaknya?"

"Makan ati enak.."

"He eh, ati kamu.."

Dimas menatapnya jijik. Ferdian mengangkat bahu acuh lantas mulai mengabsen stand penjual dengan matanya.

{✔️Complete} NEURONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang