Menjadi sederhana itu bukan berdasarkan keadaan tapi menjadi sederhana itu pilihan
....Sejak masuk kuliah, tidak ada yang tahu kalau Dimas adalah putra tunggal Directur Executive PT. Harta Gumilang Sanjaya yang baru. Dimas bahkan tidak terlihat seperti anak anak keluarga kaya lainnya, yang setiap hari pulang pergi dengan tunggangan mewah. Hanya sesekali ia terlihat memakai mobil, dan itupun diketahui oleh teman-temannya kalau milik sepupunya. Dimas menggunakannya kala diminta untuk sekalian mengantar istri kakak sepupunya ke suatu tempat, biasanya begitu yang dikatakannya pada teman-temannya kalau mereka menanyakan perihal mobil itu.
Tingkah lakunya juga biasa saja, tidak ada tampang tampang jaim. Makan di kantin, warteg, angkringan pinggir jalan sangat lumrah baginya. Meski barang-barang yang menempel di tubuhnya tergolong branded dan dapat ditaksir harganya pasti mahal, tapi toh banyak anak anak kalangan menengah di masa ini yang juga sering pakai barang branded, jadi masih dianggap lumrah saja.
Sipa, kalau bukan karena tahu sebelum mengenalnya juga mungkin akan tertipu dengan tampang biasanya Adimas, image yang sama sekali berbeda dengan Radhitya. Dilihat sekilas saja kalau Radhi sudah kelihatan berkelas, dari tingkah laku dan cara pandanganya saja berbeda dengan Dimas. Makanya kalau tidak tahu dari awal kalau Adimas ini sepupunya Radhi, salah satu turunan darah Dhanurendra, Sipa juga akan ikut tertipu seperti orang-orang lainnya yang mengenal Dimas.
Awalnya, Sipa mengira ia akan mendapati tatapan mengintimidasi dengan aura dingin yang kuat seperti yang ceritakan Adara saat pertama kali bertemu ibu mertuanya. Kemudian akan ditanyai tentang bobot, bibit, bebetnya seperti di sinetron sinetron. Atau bahkan disambut dengan sangat tidak suka oleh ibu Adimas seperti ketika gadis biasa bertandang kerumah kekasihnya yang super Mansur di drama drama Korea, dan lebih parahnya dilempar segepok uang agar menjauh dari anaknya.
Imajinasinya terlalu liar dan semua terbantahkan.
Nyatanya, yang ditemuinya beberapa saat lalu didepan pintu adalah seorang ibu yang ramah dan hangat. Menyambutnya dengan senyuman bahkan pelukan selamat datang yang membuatnya kikuk dan canggung di awal karena kaget. Berbeda dengan bayangannya, padahal dia sudah membayangkan kalau Widara ini adiknya almarhum Prambudi berarti sifat mereka akan mirip, kaku dan dingin begitu seperti cerita Adara tentang mendiang ayah mertuanya, nyatanya Widara berbeda. Ia seperti dijatuhkan ke bumi tatkala yang hadir dihadapannya hanya seorang ibu biasa yang terlihat sederhana.
Lalu sejenak ia mulai menyadari, dari situlah sifat sederhana Adimas menurun rupanya.
Kalau didalam benaknya, tampilan nyonya kaya raya itu, dirumahpun pakaiannya bagus dan mahal. Tapi setelah melihat Tante Wida ini, ia jadi berpikir ternyata ia salah berspekulasi. Tidak semua orang kaya terlihat angkuh dan sombong. Tante Wida bahkan santai saja memakai daster panjang bertali dibagian belakang dengan motif bunga bunga, mirip baju-baju rumahan ibunya di Semarang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
{✔️Complete} NEURON
FanfictionSel saraf atau neuron merupakan satuan kerja utama dari sistem saraf yang berfungsi menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsang). (Cr. Wikipedia) Mereka sama abu-abunya soal cinta. Tetapi ketika bersama, lambat...