9. Rumor

333 45 1
                                    

Jangan sukai orang yang nggak menyukai kamu, jangan cintai orang yang nggak cinta sama kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan sukai orang yang nggak menyukai kamu, jangan cintai orang yang nggak cinta sama kamu. You would hurt yourself!

-Birgita Adisti-

....

Bangun kesiangan sudah bukan hal yang tak lazim lagi bagi Adimas. Dia memang rajanya, tapi tidak sarapan bukan gayanya. Meski wajahnya masih mengantuk dan jam masuk kuliah pagi tinggal setengah jam lagi, Dimas tetap duduk diam mengisi perut dimeja makan.

Kalau ada Radhitya dirumah dia pasti diceramahi ini itu tapi karena kakak sepupunya sudah berangkat sejak setengah delapan tadi, tidak ada yang merecokinya.

"Adek...adek.. kalau habis subuh jangan tidur lagi napa, tuh kan jadi keburu-buru makannya.."

Adara dengan baik hati menuangkan segelas air putih dan meletakkannya didekat Adimas. Lelaki itu hanya nyengir, masih sambil mengunyah.

"Abis subuh itu olahraga, sarapan terus mandi, kan nggak telat jadinya.."

"Jam olahraga Dimas itu malem mbak.."

Iyowes sak karepmu. Adara geleng-geleng kepala. Kalau Bunda Widara tahu anaknya jadi bandel apa katanya coba?

Setelah meneguk habis air putih dalam gelas, Dimas pamit pada kakak perempuannya itu lalu menyempatkan diri mencuri cium pipi kanan dan kiri ponakannya sebelum akhirnya berangkat. Kalau bukan kelas Pak Darsono, Dimas mah santuy. Telat juga nggak papa, ke skip juga nggak papa, toh kalau diganti tugas dia lebih senang. Ya habisnya sebelum dosen menerangkan, dia sudah membaca habis modulnya. Jadi sudah paham duluan gitu ceritanya.

Maklum anak pinter, mau kelakuan gimana juga IPK tetap tinggi. Kalau sudah begini sih dosen palingan masa bodoh sama kelakuan dia, ya kecuali si Pak Darsono itu.

Dimas tiba dikampus saat jam masuk sudah lewat lima menit. Ia sedikit berlari, mumpung belum ada 15 menit dia terlambat jadi masih ditoleransi kalau dia masuk ke kelas.

Ia tiba sampai ke bangkunya dengan selamat, tanpa diomeli siapa-siapa karena dosennya baik, ia akhirnya duduk disebelah Ferdian dibangku paling belakang.

"Hari ini lu ngerasa beda nggak?" Tanya Dian, sedikit berbisik tentu saja.

"Beda apanya?"

"Peka dong, liat sekitar.."

Dimas melihat kesekitar, melihat suasana kelas yang terisi dengan suara-suara dari Bu Dosen didepan sana tapi tipis-tipis banyak terdengar suara perbincangan lirih penghuni kelas. Yang kemudian dia tangkap ada beberapa pasang mata yang melirik kearahnya.

"Kenapa? Gua salah pake baju?" Bisiknya pada Dian, sedikit menunduk agar tak terlihat oleh dosen kalau ia berbicara.

Dian merogoh ponselnya pada saku celana jeans nya lantas mengutak atiknya sejenak sebelum menyerahkannya pada Adimas.

{✔️Complete} NEURONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang