34. Jawaban Takdir bagian kedua

357 38 4
                                    

Tragedi adalah sebagian dari kehidupan, tragedi adalah bagian dari kisah manusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tragedi adalah sebagian dari kehidupan, tragedi adalah bagian dari kisah manusia..

......

"Radhi, Om dapat telepon dari kepolisian Mertoyudan sama RSU Tidar Magelang. Katanya adekmu kecelakaan, sekarang keadaannya tidak sadarkan diri. Sudah dilakukan penanganan pertama, tapi Dimas butuh operasi besar. Mereka butuh wali untuk tanda tangan surat rujukan. Om meminta penanganan dipindah ke Jogja kalau bisa, pihak rumah sakit bilang itu memungkinkan..."

Radhitya tidak mampu bergerak seinchipun dari posisinya sekarang. Ia baru saja selesai mandi tatkala Adara menggedor pintu kamar mandinya dan menyerahkan ponselnya yang ada dalam mode panggilan dengan nama kontak Om Guntara sebagai pemanggil.

Kakinya mendadak lemas, ia bahkan masih didepan pintu kamar mandi saat memutuskan berjongkok karena tidak kuat berdiri. Kabar itu terlalu mengejutkan dan membuatnya ingin sekali untuk tidak mempercayainya tapi Guntara yang menelponnya, suaranya bergetar tidak setegas biasanya, belum lagi bicaranya sedikit tersendat.

"Lho mas ngapain?" Itu istrinya, Adara keluar dari kamar yang letaknya memang berhadapan langsung dengan kamar mandi.

"Dek, tolong chat Om Guntara, bilang iya om Radhi kesana sekarang. Aku tadi nggak bisa jawab pas Om telpon.."

Tangan Radhitya yang terjulur mengulurkan ponselnya gemetar, Adara tentu saja panik dan langsung ikut berjongkok didepan suaminya.

"Kamu kenapa? Sakit?"

Radhitya menggeleng. Ya tuhan, tolong Radhitya ini panikan kalau dapat kabar seperti itu. Ia kehilangan seluruh tenaganya selama beberapa saat, Adara menatap cemas. Takut suaminya sakit karena kelelahan bekerja atau bagaimana.

Setelah beberapa menit berlalu dengan posisi yang sama, celetukan Stefan dari lantai atas kemudian menjadi hal yang menyadarkan dua manusia itu akan posisi aneh mereka.

"Kakak berdua lagi main apa jongkok didepan kamar mandi?"

Ah sial. Kalau keadaannya beda, Radhi ingin melemparinya sandal. Ia bersyukur ketika berusaha berdiri meski dengan sedikit bantuan Adara ia menemukan kembali tenaganya.

"Ra, panggilin Pak Roji. Suruh siapin mobil sekaligus siap buat nganter. Stefan kamu ikut kakak, ganti celana panjang!"

Daripada mengajak Adara, Radhi lebih memilih mengajak Stefan. Hanya saja ia takut Adara akan ikut panik kalau ikut dengannya, apalagi mendengar penjelasan Guntara, keadaan Adimas cukup serius.

"Mau kemana?" Tanya Stefan. Adara juga menatap Radhi penuh tanya.

Mempertimbangkan banyak hal dengan mengatur napasnya ia kemudian menatap Adara dengan sorot ketakutan.

"Dimas kecelakaan di Magelang.."

Adara tidak bisa untuk tidak syok. Jantungnya seperti berhenti sesaat sebelum kemudian menyadari giliran dia yang hampir roboh kalau tidak ditahan oleh suaminya.

{✔️Complete} NEURONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang