Sekarang gue sama Guno masuk lagi ke cafe tadi. Gak ada obrolan sama sekali cuman ada suara helaan nafas. Baik dari gue maupun Guno sendiri.Sampe akhirnya gue yang buka pembicaraan ini.
"Long time no see ya No." Kata gue natap Guno canggung padahal dia pacar gue sendiri.
Guno senyum sampe ngebuat matanya ngebentuk bulan sabit. Masih sama ternyata senyumnya, manis.
"Iya." Jawab dia seadaanya.
"M. . . Kamu tinggal dimana sekarang Sa??" Tanya Guno sambil minum americanonya.
"Di rumah nenek No."
"Kenapa enggak sekolah lagi?" Tanya Guno.
Gue nunduk. Gue enggak mau jawab pertanyaan Guno yang ini.
Gue denger helaan nafasnya lagi. Lalu yang gue rasakan adalah tangannya yang menggengam hangat tangan gue.
"Kalau kamu terus ngehindar dari masalah kamu, gimana kamu bisa nyelesain itu semua Isabella?? Kalau kamu terus nutup diri kamu gimana aku bisa bantu nyelesain masalah kamu?"
Perkataan guno membuat gue tertohok dan ya selanjutnya gue nangis.
Disaat remaja yang lain ngalamin hal yang ngebuat mereka bahagia, punya keluarga tanpa ada drama kepalsuan dan canda tawa dari orang terdekat mereka. Gue malah ngerasaain apa itu hidup dalam sebuah drama yang dinamakan kepalsuan, gue juga udah gak punya temen lagi disekolah kecuali Guno, seungmin sama ika(?)
Detik berikutnya Guno berpindah tempat ke kursi disamping gue dan setelahnya dia meluk gue erat dan hangat. Bener-bener hangat.
Gue yakin banyak pasang mata yang ngeliatin kita. Tapi gue maupun guno enggak peduli sama sekali tentang itu.
"Udah ya?? Jangan nangis terus, akunya sakit hati nih liatnya." Kata Guno setelah melepas pelukannya dan mengusap jejak air mata dipipi gue.
"Pokoknya besok aku mau berangkat bareng kamu lagi kayak biasa. Sekarang kita pulang ya. Diantar sama aku, biar aku ini tahu rumah neneknya mba pacar ." Kata Guno sambil senyum terus nuntun gue buat keluar dari cafe.
Ada satu hal yang gue lupa. Yaitu Bang Gon yang lagi ke minimarket beli bahan makan dan malah gue tinggal. Maaf Bang hari ini aku milih Guno dulu.
Seperti biasa Guno selalu nepatin janjinya. Dia ngejemput gue dan sekarang gue sama guno sampai di parkiran sekolah.
Tentunya banyak pasang mata yang ngeliat gue ditambah nyinyiran netizen yang sok tahu.
Saat sampai koridor gue enggak sengaja papasan sama seungmin. Gue sempet berhenti begitupun dia. Kita sama-sama terpaku beberapa menit sebelum akhirnya suara Guno mengintrupsi pendengaran gue.
Seungmin yang sekarang beda. Dia lebih dingin bahkan tadipun dia gak ngelempar senyuman sama sekali. Pakainnya berantakan, dan badannya yang makin kurus. Walaupun seungmin gak sempet ngelempar sapaan atau senyuman tapi manik mata hazel cokelat itu natap gue sendu. Seakan dia pengen bilang kalau dia rindu(?)
Pas gue sampe kelas, atmosfernya langsung berubah canggung. Dengan langkah pasti gue masuk ke kelas dan semua sorot mata langsung natap gue sebal dan jengkel. Tapi gak ada satu pun yang ngomong cuman natap gue aja.
Gak sengaja gue ngeliat jungmo yang lagi ngeliat gue. Tapi anehnya dia buang muka pas gue liat. Dan yang paling gue sesalkan adalah Ika yang pindah tempat duduk sama Chaewon dan gue duduk sendirian dikelas.
Baru aja mau duduk tapi ada suara bariton milik salah satu siswa yang gak gue kenal langsung mengalaihkan atensi gue.
"Hmm Isabella disuruh keruangan BK." Dan setelahnya sosok itupun hilang dari pandangan.
"Kamu kemana aja ??" Tanya Pak Jinhwan.
"Dirumah pak."
"Kenapa gak sekolah lagi?? Bukannya kamu udah bebas dari masa skors kamu??"
"Pengen aja pak."
Helaan nafas terdengar dari pak Jinhwan.
"Saya tahu. Maaf saya sudah lancang menskors kamu. Harusnya saya lebih teliti dulu. Kalau kamu emang gak mau banyak orang yang ngomongin kamu gak bener. Kamu harus cari bukti bahwa kamu itu bukan dalang dari semuanya."
Gue ngedongkak dan natap pak jinhwan.
"Tapi pak, siapa yang mau bantu saya cari dalangnya. Kalau temen satu kelaspun gak ada yang mau temenan lagi sama saya."
Cklek
"Nah dia mau bantu masalah kamu."
"Seungmin, kemari nak!"
Seungmin anak baik
Tapi Jodoh orangOrang=Author 😊🙏
🤾♀️🤾♀️ -readersnim
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga || Kim Seungmin ✔
Fanfiction[COMPLETED] Tentang Isabella yang harus sabar menghadapi Seungmin si tetangga sebelah yang kelewat overaktif. "SEUNGMIIN JANGAN GIGIT PIPI GUE NANTI RABIES." "Ya maaf Sa, abisnya lo lucu sih." Republish : 15 Juni 2019 End : 29 Januari 2020