HHwwoohh....
Thanks untuk vote dan commentnyaaaaaa~ 😍
Selamat Membaca 😊😊😊
################################################################
Bagaimana Taehyung bisa berhenti mengaggumi tempat yang hampir 15 menit lalu ia masuki ini? bahkan ia tak tahu kalau tempat yang seperti ini ada di negaranya.
Setelah berpamitan dengan adiknya, Daesung membawanya ke sebuah butik merek ternama. Tempatnya luas jauh lebih luas dari rumahnya, dengan sofa melingkar dibagian tengah ruangan. Disekelilingnya terdapat berbagai macam pilihan pakaian dan aksesorisnya seperti jas, coat, sepatu, dasi, sweater rajut, kemeja yang disusun dan terpajang diseluruh bagian ruangan.
"Ajushi..., apa yang kita lakukan disini? Apa kau ingin membeli pakaian untuk bekerja?" Taehyung menggenggam tali sling bag yang tersangkut menyilang di tubuhnya, mengikuti Daesung berkeliling ruangan.
"tidak, kita akan mencari pakaian yang cocok untuk anda. Permaisuri ingin bertemu dengan anda dan makan malam bersama"
Daesung dengan santai memilih berbagai macam hal dari deretan pakaian yang ada di hadapannya, sedangkan Taehyung kini diam mematung, matanya berkedip berulang kali. Apa dia salah dengar tadi?.
"Taehyung-sii" tak ada jawaban "Kim Taehyung?" Daesung menepuk bahu Taehyung, sedikit tersentak, Taehyung sadar.
"terkejut?" Daesung terkekeh kecil "santai saja, anda hanya perlu bersikap sopan. Permaisuri tak seseram itu"
Taehyung berusaha menarik kedua sudut bibirnya, menghasilkan senyum canggung.
"nah...ini" Taehyung segera menerima setumpuk pakaian yang Daesung serahkan dengan kedua tangannya. "anda bisa mencobanya di kamar ganti dan saya akan melihatnya"
Dengan susah payah Taehyung berjalan menuju kamar ganti, beruntung dua pelayan wanita membantu dengan membawakan tumpukan pakaian dari tangannya.
Mereka menggantungnya di kamar ganti lalu mempersilahkan Taehyung untuk masuk.
Jika dihitung-hitung Taehyung sudah mencoba lima pasang pakaian. Semua tampak bagus menurutnya tapi tidak dengan Daesung. Apa yang sebenarnya Ajushi ini cari?
"Ajushi.. pakaian disini sangat bagus, kurasa memang aku yang tak pantas untuk mengenakannya" Taehyung dengan wajah merengut lelah bergonta-ganti pakaian.
Daesung sekali lagi menatap Taehyung dari ujung kepala hingga kaki. "saya tak pernah bilang pakaian-pakaian itu tak pantas untuk anda" ia berjalan mengeliling Taehyung, menimbang-nimbang kemeja merah biru mengkilap yang kini Taehyung kenakan. Kemudian mengangguk puas.
"Semua pakaian yang anda kenakan tampak cocok dengan anda" Daesung tersenyum hanya menyisakan dua garis melengkung pada matanya.
Tanganya memberi isyarat, memanggil pelayan wanita di depan kamar ganti "kami ambil semua yang telah dicoba dan ini juga." Menujuk pakaian yang Taehyung kenakan "akan langsung dipakai" Daesung pada pelayan wanita. Wanita itu mengangguk paham dan meninggalkan mereka berdua.
"ajushi... a-apa kau membeli semuanya tadi??" Taehyung mengejar Daesung yang sudah melangkah meninggalkan Taehyung.
Daesung kembali menghentikan langkahnya lalu tersenyum ramah "ini adalah hadiah dari Permaisuri" jeda "dan.. adik anda, saya akan meminta beberapa pengawal untuk membelikannya pakaian, juga makan dan mengirimkannya ke rumah anda"
"heh????" kedua mata Taehyung membola sempurna.
"saatnya untuk merias dan menata rambut anda, silahkan" Daesung membukakan pintu kaca dan mempersilahkan Taehyung untuk keluar.
Taehyung membuang nafasnya berat, melangkahkan kaki menuju mobil yang tadi mengantarnya. Daesung diam-diam mengamati dan terkekeh kecil dengan sikap Taehyung.
Pengemudi mobil tersebut berhenti di sebuah salon mewah. Seperti yang sudah dikatakan Daesung, mereka akan pergi untuk menata rambut dan merias wajah Taehyung. Taehyung hanya menurut, duduk diam menatap banyangan dirinya pada cermin besar di hadapannya dan membiarkan pegawai setempat mulai melakukan tugasnya.
"wah, wajah anda sempuna tuan, bahkan sebelum saya meriasnya" itu dia seorang pria yang melayani Taehyung. Ia memperkenalkan diri sebagai Haecul, pemilik tempa ini, orang yang biasa merias wajah dan menata rambut Permaisuri tentunya.
Ia merekatkan beberapa penjepit pada rambut Taehyung, memperlihatkan fitur wajah sempurna Taehyung tanpa sehelai rambut pun yang menghalanginya.
"Apa anda akan bertemu dengan Permaisuri?" Taehyung yang sejak tadi diam hanya mengangguk saja. "baiklah, aku tahu dengan baik bagaimana selera beliau" Haecul mengedarkan pandanganya pada seluruh peralatan make up yang sudah memenuhi meja didepannya, mengambil sebuah brush dan botol kaca berukuran kecil berisi cairan berwarna kulit yang entah Taehyung tak tahu namanya. Kemudian memperhatikan bayang Taehyung pada cermin "anda cukup percaya pada ku"
Dengan kalimat terakhir yang ia ucapkan, tangannya kini sibuk bergerak dengan lihai memoles berbagai sudut permukaan wajah Taehyung.
###################################################################
Biarin bee gantung sampe sini dolooooo~
Biar pada penasaran...
Biar nungguin update
/digebukin
vote and comment pleasee~ ❤️️
KAMU SEDANG MEMBACA
CROWN PRINCE(SS) [KOOKV]
FanfictionBagaimana jika masih ada keluarga kerajaan di zaman modern ini? Kini sang Pangeran tak lagi menggunakan kuda putihnya, lalu bagaiman dengan kisah cinta? apakah akan sama dengan kisah para pangeran terdahulu? Apa benar ia akan bertemu dengan putri ca...