TERIMAKASIH UNTUK READERS YANG SUDAH MEBERIKAN VOTE DAN COMMENT
DAN NUNGGUIN AKU UPDATE..
SEMOGA CERITA INI GA BIKIN KALIAN GELI YAAAAA....
.
.
.
.
.
SELAMAT MEMBACA 😍😍😍
Jungkook berada di studio lukis miliknya sendiri, duduk didepan kanvas yang penuh dengan polesan-polesan kuas. Jungkook hanya mengoleskan kuas-kuas lukisnya asal hingga membentuk objek yang ia kenal. Ia menghentikan aktivitasnya, duduk terdiam menatap lukisan yang belum terselesaian itu. Walau belum semua bagian terlapisi cat, objek dalam lukisan sudah tampak dengan jelas. Lukisan seorang yang akhir-akhir ini terus berada disekitar Jungkook. Bukan, tak hanya disekitarnya tapi juga entah sejak kapan mengambil porsi besar pikirannya.
"Mengapa aku melukisnya?" tanyanya pada diri sendiri saat ia sadar bahwa kanvas dihadapannya telah terlukis wajah Taehyung.
"hah..." Jungkook menghela nafas, mengambil lukisan setengah jadi itu dan menaruhnya pada baris terbelakang tumpukan lukisan yang bersandar di sudut ruangan.
"tak seharusnya aku memikirkan dia" kemudian ia mengambil kanvas kosong pada tumpukan persediaan kanvas disudut ruangan lainnya. "aku harus fokus" dan kembali pada posisi melukisnya semula dengan kanvas baru yang sudah berdiri pada easel lukis.
Jungkook mengulang kembali kegiataanya, kali ini ia berusaha lebih fokus membuat sketsa objek lain yang ia inginkan. Membuang jauh hal-hal lain yang menganggu pikirannya, baik itu tentang Taehyung atau satu lagi, mengenai permintaan ibundanya.
Kuas yang meluncur indah menorehkan cat hitam diatas kanvas putih itu tiba-tiba terhenti. Jungkook terdiam kembali, teringat percakapan dengan Ibundanya kemarin. Permintaan yang wajar memang pada anak yang sudah menikah, bahkan dengan statusnya itu adalah sebuah kewajiban. Keturunan keluarga kerajaan menjadi tanggung jawab mereka berdua tapi tak bisakah ibundanya memberikan sedikit waktu padanya? Tak bisakah mereka mengerti? Jungkook bahkan belum menentukan hatinya.
Tak ada yang Jungkook lakukan untuk permintaan sang ibunda itu walau hanya sekedar membahasnya dengan Taehyung. Ya, hal seperti ini bukan hal yang bisa ia ambil keputusannya sendiri, kan? Bagaimana pun ini juga menyangkut Taehyung.
"sial" umpatnya saat kembali sadar cat pada kuas menetes ke bagian lain kanvas.
Ia berdecak, membuang begitu saja pallet dan kuas yang ada ditangannya ke atas meja. Kini menatap kanvas tanpa minat lalu beranjak pergi membiarkan kanvas dengan tetesan cat hitam itu mengering dengan sendirinya. ia tidak bisa melakukanya lagi, keinginan untuk menangkan diri dengan melukis hilang sudah.
Dengan satu tangan pada saku celana Jungkook berjalan di koridor 'rumah'nya. Memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Tunggu..., apa ini sebuah masalah? Hei! Mereka sudah menikah bukankah pasangan yang sudah menikah baik jika memiliki keturunan? Lalu apa masalahnya? Jungkook hanya perlu membicarakan ini dengan istrinya.
Berbicara dengan Taehyung?
Haruskah?
DUK!
Satu suara menghentikan langkah Jungkook dan menyadarkannya dari lamunan. Jungkook menoleh ke kanan dan kiri mencari sumber suara. Dilihatnya pintu perpustakaan mini di istana itu terbuka. Jungkook menuju pintu, sekedar untuk memastikan ia masuk.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
CROWN PRINCE(SS) [KOOKV]
FanfictionBagaimana jika masih ada keluarga kerajaan di zaman modern ini? Kini sang Pangeran tak lagi menggunakan kuda putihnya, lalu bagaiman dengan kisah cinta? apakah akan sama dengan kisah para pangeran terdahulu? Apa benar ia akan bertemu dengan putri ca...