Aku tak sadar kalo ternayta next chepnya ketemu special chap lagi..
kalian nikmati saja dulu ya..
nanti ada bonus lagi untuk kalian
SELAMAT MEMBACA 😊😊😊
#############################################################
.
.
.
.
.
Jiyong baru saja selesai membersihkan diri, mengenakan piyama sutra dan handuk lembab tergantung menutupi rambut basahnya. Jiyong berjalan menuju ranjang, disana ada Seunghyun, sudah dengan piyama tidurnya juga tapi masih sibuk membaca berkas-berkas di tangannya.
"Sudah larut, sudah waktunya beristirahat. Kau bisa melanjutkannya besok pagi" Jiyong mengusap-usap rambutnya yang basah dengan handuk, naik ke atas ranjang.
"hm..." Seunghyun tanpa menoleh dari kertas-kertas yang ada di pangkuannya.
Jiyong menghela nafas, melempar handuk basah asal, menarik selimutnya, memunggungi Seunghyun.
"Jiyong" panggil Seunghyun menghentikan pergerakan Jiyong akan berbaring dan menyelimuti dirinya dengan bedcover.
"hm?" jawabnya asal
"apa yang terjadi denganmu siang tadi?" kini perhatian Seunghyun pada Jiyong
"apa?"
"saat upacara menghormatan Putri Mahkota kau melamun, ada apa?"
Jiyong memperbaiki posisinya, duduk bersandar pada kepala ranjang dengan sebagian tubuh terselimut bedcover.
Ia mengeleng "tidak ada, aku hanya merasa bahagia"
"benarkah? tapi itu tidak terlihat diwajahmu. Wajahmu begitu serius, apa benar kau bahagia?"
"tentu saja, atau mungkin lebih tepatnya bersyukur" kemudian Jiyong menatap suaminya. "orang tua mana yang tak bahagia dan bersyukur bisa menyaksikan anaknya menikah? Terlebih hyung tahu bukan berapa banyak orang yang menolak keberadaan ku disisimu dulu?" Seunghyun mengangguk sepaham dengan istrinya.
Dan orang tua mana yang ga bahagia kalo mantunya itu Kim TAehyung /okemaap
"Saat Jungkook lahir bukan hanya kebahagiaan yang kurasaakan tapi juga ketakutan yang besar. Aku takut kerabat kerajaan menolak keberadaanya, aku takut tak ada yang mengakui dia ada, aku takut orang-orang diluar sana membenci dan ingin mencelakaaanya. Cukup aku yang mereka benci, cukup kita yang tertekan dan sulit bernafas di rumah kita sendiri, tidak untuk Jungkook" Jiyong menatap lurus ke depan, mengungkapkan perasaannya selama ini.
"Bahkan jika memang hal-hal buruk yang ada dibenakku terjadi saat itu, aku sudah siap membawa Jungkook keluar dari istana, melupakan status Pangeran, membiarkannya hidup bebas tanpa ada kebencian dari kerajaan"
"kau berniat meninggalkan aku dan pergi dengan Jungkook, begitu?"
Jiyong hanya mengedikan bahunya "Tapi aku bersyukur, itu tidak terjadi" lanjutnya.
"Jungkook diterima dengan baik, dia belajar banyak hal dengan cepat, tumbuh sehat dan tampan sepertimu. Salah satu hal yang aku syukuri karna aku menikah dengan mu, hyung" dengan kekehan kecil Jiyong menerawang "aku mempunyai seorang anak laki-laki tampan, bijaksana dan selalu memikirkan baik-baik apapun yang akan ia lakukan. tidak seperti ku yang cenderung mengandalkan ego dan pendendam saat muda dulu" Seunghyung juga ikut terkekeh kecil, mengingat bagaimana Jungkook tumbuh didalam istana.
KAMU SEDANG MEMBACA
CROWN PRINCE(SS) [KOOKV]
FanfictionBagaimana jika masih ada keluarga kerajaan di zaman modern ini? Kini sang Pangeran tak lagi menggunakan kuda putihnya, lalu bagaiman dengan kisah cinta? apakah akan sama dengan kisah para pangeran terdahulu? Apa benar ia akan bertemu dengan putri ca...