Author POV
"Assalamualaikum, Bang"
Ucap Zahra ketika masuk di dalam mobil sambil mencium tangan Alif, kakaknya."Waalaikumussalam"
"Yuk Bang, jalan"
Ucap Zahra setelah memakai sabuk pengamannya."Habis ngapain, Ra? Tumben ada kegiatan di Mesjid Kampus?"
Tanya Alif sambil fokus menyetir.Zahra yang tadinya sedang fokus bermain handphone kini menoleh ke arah Alif.
"ketemu seseorang"
"siapa?"
Alif menoleh sekilas ke arah Zahra."Abang kepo aja"
Jawab Zahra asal, lalu kembali fokus ke handphonenya."yee orang cuma nanya, kan gak biasanya kamu ketemu sama orang lain selain Nurul sama Iki"
"Kak Haura"
Alif menoleh kaget
"Haura?"
"iya, Abang kenal?"
Tanya Zahra saat melihat wajah kaget Abangnya.Alif terlihat berpikir
"Mm..kayak pernah denger aja"
Zahra hanya beroh ria."Mungkin sama nama aja, nama Haura kan banyak" - batin Alif.
"Kamu udah makan?"
"belum nih, uang jajan yang dikasih Umi kurang"
Ucap Zahra sedikit kesal."yeee itu kamu aja yang boros!"
Cibir Alif sambil mengusap kepala Adiknya."hehehe"
Zahra hanya menunjukkan cengirannya yang lebar."Yaudah, kita makan dulu yaa. Abang juga belum makan"
"Tumben? Habis gajian yaaaa"
Ejek Zahra."idihh mau tau ajak anak kecil, Abang lagi baik nihh, mau gak?"
"Mauuuuuu~"
ucapnya dengan nada yang manja."haha dasar"
***
Zahra POV
Aku sama bang Alif lagi makan di salah satu tempat makan langganan kita yang jaraknya lumayan deket dari rumah.
Sambil nunggu makanan kita datang, aku sama bang Alif ngobrol dulu deh tentang keseharian kita hari ini di kampus dan tempat kerja.
Ohiya, bang Alif kerjanya sebagai Dokter di salah satu Rumah Sakit di sini. Dia juga alumni dari tempat aku kuliah sekarang. Umurnya udah 25 tahun dan sebagai adik dari seorang dokter aku harus dituntut untuk ikut hidup sehat kayak dia.
Kayak sekarang nih, kalau mau pesan makan dia yang lihat dulu makanannya ada apa aja baru deh kalau menurut dia aman buat aku baru dipesen. Terus harus rajin olahraga, di rumah kita ada tempat khusus buat gym sama tiap akhir pekan kita suka ke lapangan deket komplek rumah atau lari muter-muter komplek.
Enaknya punya kakak dokter itu ya gitu, walaupun kadang ada gak enaknya juga, diomelin mulu.
Tapi aku seneng, bagi aku bang Alif itu sosok kakak yang sempurna buat aku yang berbanding terbalik banget dengan dia ini. Aku yang doyan makan apa aja yang penting halal bisa diimbangi dengan adanya bang Alif yang selalu kontrol makanan aku, dan kasi tau aku makanan-makanan yang bergizi dan sehat. Terus bang Alif itu, kalau kata Abi sama Umi orangnya Sholeh, ibadah wajibnya udah dijamin deh gak pernah bolong, ibadah Sunnahnya juga dia rajin, pokoknya kalau aku males sholat sekali aja udah pasti dimarahin banget, mana mukanya serem banget kalau lagi marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hikaya Azzahra
SpiritualDari hal cintaku Ku rangkaikan dalam tulisan penghijraan ini Bagaimana aku mempertahankannya Dan bagaimana aku terlepas darinya Lalu, bagaimana aku kembali menemukan dan menjalaninya Hi, aku Zahra. Selamat datang dalam pesan-pesan dan ceritaku tenta...