Mohon maaf kalau ada typo dan salah kata, minta tolong ditandain aja yaa 😊 syukron~
Selamat membacaaaaaa..
.
.
.
Author POVYudha menutup pintu mobil saat dirinya sudah duduk di bagian kemudi. Di sampingnya sudah ada Zahra yang bersandar lemas, wajahnya pucat dan penuh dengan keringat dingin.
Beberapa menit yang lalu, Zahra menghubungi Yudha untuk segera menjemputnya di tempat kerja karena merasa tidak enak badan. Yudha yang saat itu berada di kantor ayahnya langsung saja menuju ke sana untuk menjemput sang istri.
Saat Yudha sampai dan kini berada di mobil, Zahra tidak banyak bercerita bahkan saat Yudha bertanya ada apa dan kenapa, Zahra hanya mengatakan untuk segera pulang karna sangat ingin istirahat. Tentu saja itu membuat Yudha sangat khawatir.
Seperti saat ini, Yudha tidak hentinya sesekali menoleh ke sebelah kirinya untuk memastikan Zahra baik-baik saja. Dia raih jari jemari Zahra yang sebelah kanan untuk dia tautkan dengan tangan kirinya yang bebas dari kemudi.
Zahra yang menyadari itu langsung membuka mata dan menoleh ke arah Yudha, lalu tersenyum sebisa mungkin. Dengan gerakan yang terkesan dipaksakan, dia menyandarkan kepalanya di bahu Yudha yang sebelah kiri.
"sampai di rumah makan ya? habis itu minum obat"
"Aku gapapa mas, cuma butuh istirahat" jawabannya lemas
"mas udah telfon bang Alif dan kasi tau kalau kamu sakit, bang Alif udah kasih tau obatnya apa, nanti mas cek persediaan obat di rumah kalau ada"
"hm, makasih ya mas"
"iya, udah tidur aja, nanti mas bangunin kalau udah sampai"
Zahra langsung mencari posisi yang nyaman untuk tidur di bahu milik Yudha, lalu tak lama dia benar-benar tertidur. Namun sebelum itu, dia sempat merasakan kecupan kecil di pucuk kepalanya dan bisikan kecil dari Yudha.
"syafakillah, sayang"
***
Saat tiba di rumah, Yudha langsung membawa Zahra ke kamar milik mereka. Setelah itu Yudha turun kembali untuk mengambilkan makanan dan juga obat untuknya.
Baru saja Yudha menuruni tangga, dia langsung bertemu dengan Kania yang juga berada di sana.
"Zahra kenapa Yud?" tanya dia
Sambil berjalan ke arah meja makan, Yudha melirik sebentar ke arah Kania yang kini berdiri menunggu jawaban darinya. Kania hari ini memakai hijab berwarna abu-abu.
Semenjak tinggal di rumah ini, Zahra begitu peduli padanya dan mengajarinya banyak hal, termasuk tentang menutup aurat, sholat, mengaji, dll. Walaupun sekarang dia belum menutup aurat secara sempurna, tapi satu yang Zahra syukuri adalah bahwa dia ingin belajar menjadi lebih baik. Tidak perlu secepat apa proses yang dia miliki, yang terpenting adalah dia mau berusaha.
Yudha pun mengambil piring dan menaruh nasi dan beberapa lauk di sana.
"lagi gak enak badan, tadi gue jemput di tempat kerjanya dia"
"ada yang perlu gue bantu?"
Yudha sudah selesai menyiapkan makanan untuk Zahra.
"minta tolong lu ambilin air ya, gue mau ambil obatnya dulu"
Kania langsung mengangguk setuju.
"mau sekalian gue ambilin buah gak?"
Yudha terlihat berpikir sejenak lalu kemudian mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hikaya Azzahra
SpiritualDari hal cintaku Ku rangkaikan dalam tulisan penghijraan ini Bagaimana aku mempertahankannya Dan bagaimana aku terlepas darinya Lalu, bagaimana aku kembali menemukan dan menjalaninya Hi, aku Zahra. Selamat datang dalam pesan-pesan dan ceritaku tenta...