Zahra POV
Sakit
Iya, Mas Yudha sakit
Padahal lusa dia harus berangkat ke Jepang
Entah kenapa pulang dari sholat Isya tadi dia mengeluh lemas sama sakit kepala, pas aku cek dia memang agak demam.
Setelah makan dan minum obat, aku tinggal dia sebentar sembari tunggu obatnya bereaksi. Aku ke bawah buat bersih-bersih bekas makan malam tadi. Dan dari bawah sayup-sayup aku bisa dengar dia batuk-batuk dan bersin-bersin.
Setelah kerjaan aku selesai, aku langsung ke atas lagi sambil bawain dia minuman hangat madu campur lemon. Ini yang Umi selalu buatin kalau aku lagi demam.
Aku simpan minuman itu di meja samping tempat tidur. Aku duduk di samping mas Yudha yang lagi tiduran di kasur sambil nutupin badannya pake selimut.
Aku raba kening dia, ternyata masih panas.
"masih sakit kepalanya?"
Tanyaku dan dia cuma mengangguk pelan dengan mata tertutup.
"aku buatin mas minuman madu campur lemon, diminum ya?"
"masih pusing, entar aja yaa"
Aku menghela nafas pelan, kayaknya di dapur juga gak ada sedotan.
"Syafakallah ya Mas, La baa'sa thohuurun Insyaa Allah"
Ucap ku sambil mengelus rambut dia. Sebenarnya gak tega liat dia lemah kayak gini. Mukanya agak pucat dan sesekali dia meringis karna sakit kepala yang dia rasa, suaranya juga agak sengau.
"Mas gak usah ke Jepang dulu ya? Tunggu mas sembuh dulu"
"Gak apa-apa sayang, paling besok juga sembuh"
"Gak, pokoknya mas gak boleh pergi, badan mas panas banget dan harus banyak istirahat"
"Cuma demam biasa kok, keberangkatan mas juga udah terjadwal, gak enak sama orang-orang di sana kalau mas batalin"
"Mas...
Kesehatan mas lebih penting, aku gak mau kalau mas berangkat malah tambah sakit di sana"
"mas nanti bawa obat"
"Tapi mas-..."
"sayang? Mas gak apa-apa. Mas cuma ke Jepang, bukan mau berperang kayak Rasulullah, banyak orang yang butuh mas di sana, mas bisa tahan ini kok, masih bisa jalan"
"lagian kan ada sekretaris mas di sana yang bantuin, jadi gak kerja sendirian"
Aku cuma diem tatap dia. Ok aku bangga karna dia memikirkan kepentingan orang lain, tapi bagaimanapun aku gak tega liat keadaan di sekarang.
Aku khawatir
"Hmm...yaudah terserah mas aja"
Akhirnya aku mengalah, walaupun gak terima sama keputusan dia. Aku berdiri dari sana berniat keluar dari kamar.
Aku bisa rasain telapak tangan dia yang hangat menahan lengan aku.
"hey, jangan marah dong..."
"gak kok, mas tidur aja, istirahat. Aku mau ke bawah dulu"
Aku lepasin tangan dia di lengan aku, lalu pergi dari sana. Aku gak mau berdebat sama mas Yudha dalam keadaan dia yang kayak gitu. Cuma bisa berdoa, kalau dia memang tetap mau berangkat, semoga besok udah sembuh.
***
Besoknya, aku mulai lega karna demam mas Yudha udah turun, tapi dia masih flu dan keliatan masih agak lemas. Tapi waktu Subuh dia udah bisa jalan ke Mesjid, entah dia emang udah bisa atau cuma karna dipaksain.
![](https://img.wattpad.com/cover/125531351-288-k82502.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hikaya Azzahra
SpiritualDari hal cintaku Ku rangkaikan dalam tulisan penghijraan ini Bagaimana aku mempertahankannya Dan bagaimana aku terlepas darinya Lalu, bagaimana aku kembali menemukan dan menjalaninya Hi, aku Zahra. Selamat datang dalam pesan-pesan dan ceritaku tenta...