٤١ (Janji)

574 38 2
                                    

Zahra:
Mas, makan malam di rumah kan?

Mas Yudha:
Iya sayang
Bentar lagi mas pulang

***

Itu chat aku tadi sama mas Yudha, tapi tadi, sejam yang lalu, atau mungkin udah mau dua jam yang lalu. Aku matiin layar hp sekali lagi karna belum ada balasan dari mas Yudha yang aku tanya udah di mana.

Aku tatap sedih makanan di depan aku. Semuanya udah aku siapin dari habis Isya tadi, belum aku sentuh sedikit pun, mungkin semuanya udah jadi dingin.

Aku sedikit kecewa karna mas Yudha belum pulang juga, padahal udah janji mau makan malam hari ini di rumah. Aku menghela nafas pasrah sambil topang dagu di atas meja. Tambah sedih karna suasana rumah sepi banget, Papa lagi ke Jepang urus kerjaan ditemenin Mama, udah seminggu ini. Kania, dia udah balik ke panti, mungkin udah mau dua bulan gak tinggal di sini lagi.

Alhasil, kerjaan di sini mas Yudha yang urus. Jadinya dia selalu pulang telat dan gak sempat makan malam di rumah, pasti dia makan dulu di luar sebelum pulang. Bahkan dua hari yang lalu, aku udah tidur baru dia pulang.

Jadi hari ini aku semangat banget karna dari pagi maksain dia terus pokoknya malam ini harus makan di rumah, dan dia iyain. Sampai aku tanyain terus dari siang buat mastiin dia gak lupa sama janjinya, dan sama dia masih iyain, jadi aku seneng.

Sampai tadi sebelum sholat Isya pun aku tanyain lagi, saking aku gak maunya dia sampai lupa.

Tapi buktinya, udah jam segini tapi mas Yudha belum datang juga, bahkan chat aku gak dibales.

Akhirnya, karna sayang makanannya, aku putusin makan duluan, udah laper juga walaupun selera makan aku udah hilang. Gimanapun, aku gak boleh egois, ada yang harus aku jaga di dalam sana.

Si dede bayi yang udah umur tiga bulan.

Aku maksain senyum sambil elus perutku yang udah mulai menonjol. Walaupun dia gak lihat, tapi semoga dia gak ikut rasain kesedihan ibunya.

Aku makan pelan banget, kayak gak niat gitu. Masih kepikiran mas Yudha. Aku coba buat tetep berpikir positif, mungkin masih sibuk, tapi tetep aja aku sedih.

Setelah makanan aku habis, aku refleks nunduk di meja makan dengan lengan aku sebagai alasnya. Dan gak sadar sampai ketiduran.

***

"Assalamu'alaikum"

Yudha mengucap salam saat membuka pintu rumahnya.

Sepi, tidak ada yang menjawabnya. Saat menyadari itu, dia lagi-lagi merutuki dirinya, pasti Zahra sudah tidur.

Dia berjalan pelan menuju tangga, berniat menuju kamar mereka di atas. Namun, saat ingin baru saja menginjakkan kaki di anak tangga pertama, matanya tidak sengaja menoleh ke arah meja makan.

Seketika dia terdiam dan tidak melanjutkan langkahnya. Zahra masih di sana, tertidur bersama makanan di sekitarnya yang tentu saja dia siapkan untuk mereka.

Yudha tanpa pikir panjang langsung mendekat dan benar saja Zahra sudah tertidur. Dan saat melihat itu rasa bersalah Yudha semakin besar, entah sudah berapa lama Zahra tertidur dengan posisi seperti itu, pasti sangat tidak nyaman, apa lagi sedang hamil.

Hikaya AzzahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang