"Kenapa, Ris?"
"Kenapa?" Risya semakin mengernyitkan dahinya. "Harusnya aku yang tanya, Ray. Kenapa kita jadi kayak gini?"
"Kita nggak akan jadi kayak gini kalau kamu nggak kabur-kaburan dari aku."
"Kamu nyalahin aku?"
Mendengarnya, Rayyan sontak menghela napas. "Aku bicara keadaan. Ini bukan waktunya aku nyalahin kamu, atau kamu nyalahin aku. Kamu selalu bilang, semua masalah bisa dibicarakan baik-baik. Tapi kenapa kali ini kamu nggak mau melakukannya buat aku?"
Risya menggeleng dan mengalihkan pandangannya. Kemanapun, asal tidak menatap Rayyan yang terlihat putus asa.
"Kita nggak akan bisa bertemu di satu titik karena selama ini kamu selalu jalan di sampingku."
"Nggak selamanya kita lewat jalan yang sama, Ris. Adakalanya aku dan kamu punya tujuan yang beda. Tapi apa kamu nggak pernah mikir kalau nantinya kita bakal bertemu di satu persimpangan?"
***
October 7, 2019
Taalita

KAMU SEDANG MEMBACA
Intersection ✔
عاطفيةBagi Risya, Rayyan adalah satu-satunya orang yang paling mengerti dirinya, lebih daripada siapa pun. Bagi Risya, segala hal lebih mudah dilakukan ketika Rayyan berada disampingnya. Bagi Rayyan, Risya adalah satu dari segelintir orang yang pendapatny...