4. Sweet Pain

10.1K 1.1K 211
                                    

LoveUwithMax

.

.

.

.

.

HAPPY READING

--Sweet Pain--

Doyoung kembali dari bekerja saat malam sudah larut. Memasukkan angka-angka sandi untuk masuk ke apartemen Jaehyun. Masih sama seperti dulu, gabungan tanggal lahirnya dan Jaehyun.

Ternyata Jaehyun belum merubahnya. Mungkin pria itu terlalu sibuk untuk hal-hal kecil seperti ini.

Kening Doyoung berkerut saat mendengar suara aneh dari kamar tamu. Karna penasaran Doyoung berjalan mendekat ke arah pintu kamar tersebut.

"Menjijikkan.." gumam Doyoung tidak senang dengan suara yang berasal dari dalam sana.

Suara desahan wanita. Pantas saja kemarin ia bertemu wanita bayaran di depan apartemen Jaehyun.

Doyoung mendelik. "Katanya tidak suka sesuatu yang murahan.." sindirnya entah pada siapa.

*

Doyoung benar-benar terganggu dengan suara berisik dari kamar tamu. Jika bukan untuk mengurangi pekerjaannya besok pagi, Doyoung tidak akan mencuci piring bekas makan malam Jaehyun, lebih baik ia tidur dan mendengarkan lagu menyumpal telinga dengan airphone bervolume penuh.

Hingga beberapa saat suara-suara menjijikkan itu tidak terdengar lagi.

"Kuharap mereka benar-benar selesai."

Doyoung semakin lega saat mendengar suara pintu yang dibuka. Ia sedang mengelap meja makan. Jika keluar dari kamar tamu dan ingin menuju ke pintu depan pasti melewati ruang makan.

Doyoung mengalihkan pandangannya pada wanita yang berjalan melewatinya. Mungkin hanya perasaan Doyoung saja jika wanita itu menatapnya dengan pandangan aneh. Seperti tidak suka, tapi memangnya apa yang dia lakukan?

"Kenapa menatapku seperti itu?" Doyoung menyesali ucapannya. Ia memang terbiasa lansung bertanya apa yang salah jika orang lain terlihat tidak menyukainya tanpa alasan yang jelas. Tapi harusnya sekarang tidak perlu.

"Bukan apa-apa." jawab wanita tadi. "Kau bekerja disini?" lanjutnya.

Doyoung mengangguk. "Ya, begitulah."

"Aku iri dengan orang-orang yang masih bisa mencari uang dengan cara yang baik." ujar wanita dengan dress merah tersebut.

Doyoung menelisik. Wanita dihadapannya in terlihat cantik dan lebih berkelas dibanding wanita-wanita bayaran yang biasanya.

"Aku mencari uang dengan cara seperti ini jika ayahku tidak memberi apa yang aku mau." ucap wanita itu lagi.

Doyoung tertegun. Ia merasa tertohok mendengarnya. "Maaf. Jika kau meminta saran, aku tidak tau harus memberi saran tang bagiamana."

SWEET PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang