19. Sweet Pain

10.1K 1K 212
                                    

HAPPY READING


Mark masih di ruang kerja Jaehyun menunggu jam istirahat kakaknya itu tiba. Sok disiplin sekali memang Jaehyun itu. Perusahaan ini miliknya, harusnya mau keluar kapanpun itu terserahnya. Namun dia tetap menunggu jam istirahat untuk mengantar Mark pulang. Mark pulang lebih cepat hari ini dan kebetulan tidak membawa kendaraan.

Mark mengubah posisinya dari duduk menjadi berbaring pada sofa yang tersedia di dalam ruangan tersebut. Ponsel pintar menampilkan permainan untuk melepas jenuh.

'Tok! Tok!'

Memilih tidak peduli saat kakaknya mempersilahkan seseorang masuk kesana. Paling juga salah satu karyawan disana.

"Ada Mark disini?" suaranya terdengar tidak asing. Mengalihkan perhatian dari ponselnya untuk melihat siapa orang yang menyapanya.

"Oh, hai Seokwoo-hyung." sapa Mark balik.

Seokwoo hanya tersenyum tipis lalu melangkah kearah meja Jaehyun. Ia meletakkan map berwarna biru disana.

"Maaf agak lama. Taeil hyung harus mengerjakan yang lain lebih dahulu karna Doyoung tidak datang." ujarnya.

Jaehyun mengangguk maklum. "Baiklah. Tidak masalah."

"Apa Doyoung di apartemenmu?"

Jaehyun memicing heran dengan pertanyaan Seokwoo. "Kenapa memangnya?"

Seokwoo mengangkat bahunya. "Siapa tau kau menyuruhnya kembali ke rumahnya."

"Ku rasa itu bukan urusanmu Seokwoo. Lagipula kau pikir aku akan mengusirnya ketika sakit?"

Seokwoo tersenyum seperti mendapatkan sesuatu. "Ya, aku mengerti. Kalau begitu aku akan kembali ke ruanganku."

Mark memperhatikan Seokwoo yang sudah keluar dari ruangan Jaehyun, lalu beralih menatap kakaknya. "Hyung, apa kau tidak merasa Seokwoo-hyung ada sesuatu?"

"Apa maksudmu?" Jaehyun masih fokus mengetik tanpa memperhatikan adiknya.

"Dia terlihat aneh bagiku. Tapi entahlah, mungkin hanya perasaanku saja."

"Lanjutkan saja bermain game dan jangan pikirkan hal yang bukan seharusnya kau pikirkan."

"Setiap orang perlu hati-hati, hyung. Termasuk pada orang yang dikira paling baik sekalipun. Dalam hati siapa yang tau, kan?"

---Sweet Pain---

Dengan langkah yang masih lemah Doyoung membawa tubuhnya menuju dapur. Ia merasa haus dan air yang tadi Jaehyun bawakan sudah habis. Kedua tangannya membawa mangkuk sup yang sudah habis dan gelas kosong.

Doyoung mendapati ada panci kotor di wastafel. Seingatnya kemarin dapur sudah ia bersihkan sebelum pergi bekerja. Apa Jaehyun memasak?

Didorong rasa penasaran Doyoung membuka tutup panci tersebut untuk melihat apa yang dimasak disana. Ada sisa potongan wortel dan masih meninggalkan aroma. Ini bekas sup.

SWEET PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang