17. Sweet Pain

10.5K 1.1K 230
                                    

HAPPY READING


"Jadi itu berarti Lee Taeyong sudah kembali ke Korea lebih dari sebulan yang lalu." Wonwoo meletakkan selembar kertas berisi informasi tentang Lee Taeyong.

Dia dan Kun turun dari mobil untul menuju sebuah flat sederhana tidak jauh dari sana. Setelah beberapa kali ketukan pada pintu tetap tidak ada sahutan dari dalam.

"Sepertinya dia tidak disini lagi?" terka Kun.

"Dia mungkin tau jika beberapa orang akan mencarinya." jawab Wonwoo menyetujui.

"Apa kalian mencari seseorang?"

Kun dan Wonwoo berbalik ke arah suara, seorang wanita paruh baya yang terlihat ramah.

"Ya. Apa bibi mengenal orang yang tinggal disini beberapa waktu lalu? Dia teman kami." tanya Wonwoo kemudian.

"Beberapa waktu lalu, maksudmu penghuni yang pindah tiga hari lalu?"

"Apa bibi tau namanya?" giliran Kun yang melemparkan pertanyaan.

Wanita itu menggeleng. "Tapi dia selalu menyapaku setiap bertemu."

"Bagaimana ciri-cirinya?"

"Dia tampan, tampan seperti karakter anime. Badannya agak kurus, rambutnya pirang dan pandangannya tajam." Jelas wanita itu.

"Itu sudah pasti Lee Taeyong." Gumam Wonwoo dan diangguki oleh Kun.

"Dia pernah bercerita pada anda kemana dia akan pindah?"

Wanita itu terlihat berpikir. "Aku mengantarkan kue beras saat dia sedang berkemas waktu itu. Kalau tidaka salah dia sempat menghubungi seseorang dan membahas distrik Itaewon."

"Itaewon?" Kun memastikan.

Wanita itu mengangguk yakin. "Dia memang terlihat seperti orang kaya, ataupun pengusaha muda."

Kun dan Wonwoo saling pandang. Sepertinya informasi yang mereka dapat di rasa sudah cukup.

"Terima kasih sebelumnya, bibi. Sepertinya kami harius pamit sekarang." Wonwoo dan Kun membungkuk berpamitan setelahnya.

*

"Itaewon? Rasanya itu tidak asing." ucap Wonwoo sambil menyetir.

"Tentu saja tidak asing. Itu tempat terkenal, semua orang jelas sering mendengarnya." Kun menjawab.

"Bukan begitu, Kun. Rasanya aku pernah mengenal seseorang yang tinggal disana."

"Mungkin ada temanmu yang tinggal disana."

"Tidak, kurasa bukan."

"Lalu? Oh, atau teman Mingyu."

Wonwoo mencoba mengingat-ingat. "Teman Mingyu-"

SWEET PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang