14. Sweet Pain

11.2K 1K 86
                                    

!!!
Sex content
18+
Jadilah pembaca yang bijak

LoveUWithMax

HAPPY READING

Jaehyun membuka pintu kamar membawa serta Doyoung kedalamnya. Melempar tubuh kurus itu hingga hampir tersungkur.

Napas Doyoung memburu, matanya menatap pemuda di hadapannya dengan sorot ketakutan yang begitu kentara. Jaehyun seolah diselimuti kabut hitam dibelakangnya.

Doyoung mundur saat Jaehyun melangkah maju. Namun pergerakan Jaehyun  lebih cepat hingga ia berhasil menarik kembali kedua pergelangan tangan Doyoung. Itu membuat tubuh mereka berhimpitan.

Pandangan Doyoung di alihkan kemana saja agar tidak bertemu dengan mata Jaehyun.

"Lihat aku." titah Jaehyun dingin.

Doyoung memejamkan matanya. Jujur ia tidak berani menatap tepat pada mata lelaki di depannya ini. Namun Jaehyun bukanlah orang penyabar.

Diraihnya sisi wajah Doyoung dengan kasar, hingga sepasang kepingan hitam itu menatapnya.

"Kau ketakutan, hm? Kenapa? Bukannya sudah biasa?"

"Aku tidak murahan seperti yang kau pikirkan." meski dengan suara bergetar Doyoung masih membalas Jaehyun. "Jika aku mendapatkan uang dengan itu, aku tidak akan datang padamu."

Jaehyun menyeringai meremehkan. "Sungguh? Mari kita lihat."

Doyoung tau setelah ini akan terjadi sesuatu yang tidak baik padanya, maka selagi bisa Doyoung terus memberontak berusaha melepaskan diri dari Jaehyun. "Lepasss.."

Tidak semudah itu, Jaehyun tidak akan melepasnya.

Dengan gerakan tiba-tiba Jaehyun menahan dagu Doyoung dan membungkam bibir pemuda itu dengan miliknya sendiri. Doyoung membelalakkan matanya, tubuhnya seolah tidak bisa digerakkan bahkan saat Jaehyun mulai mencium bibirnya dengan bernapsu.

Hingga beberapa saat kesadarannya kembali dan mendorong paksa tubuh Jaehyun. Namun tenaga Jaehyun lebih besar darinya. Dengan sebelah tangan mencengkram kedua pergelangan tangan Doyoung dan sebelah mengeratkan pegangan pada pinggangnya, Jaehyun masih bisa menahan dorongan Doyoung.

"Mmmpphh..." Doyoung menggelengkan kepalanya kasar agar pangutan itu terlepas. Berhasil, namun tatapan penuh amarah Jaehyun mengintimidasinya.

"Kau menolakku?" begitu dingin, membuat Doyoung semakin kehilangan nyalinya.

"Tidakkah kau sadar dengan posisimu sekarang? Kau tidak diizinkan membantahku." Jaehyun mencengkram rahang Doyoung. "Ingat adikmu selamat karna siapa dan keluargaku masih berbaik hati membiarkanmu bebas."

Air matanya Doyoung mengalir ketika ia menutup matanya. Sadar jika dirinya tidak punya kekuatan apapun untuk menolak Jaehyun. Bukan hanya karna tenaganya, tapi keadaan. Doyoung harus tau diri.

SWEET PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang