11. Sweet Pain

9.6K 1K 127
                                    



HAPPY READING


Beberapa menit setelah bel berbunyi, koridor sekolah mulai ramai oleh para siswa yang sudah bosan berada disekolah.

Jeno dan Renjun termasuk dalam golongan siswa santai saat pulang sekolah. Mereka berjalan pelan menuju gerbang. Wonwoo begitu baik dengan mengizinkan mereka berdua libur dua hari di akhir pekan. Jika di lihat dari gaji yang diberi, ini terlihat tidak imbang.

Baik Jeno maupun Renjun begitu senang memiliki boss seperti Wonwoo. Dia baik sekali. Rasanya tidak banyak boss sepertinya.

"Karna besok libur, aku berencana bertemu dengan Doyoung hyung. Kau mau ikut?" Jeno menawari Renjun tentang rencana bertemu kakaknya.

Renjun melipat bibirnya kedalam. Mark memberitahunya jika mereka tidak jadi pergi pada malam ini, tapi besok. Ia tidak enak jika harus membatalkan janjinya dengan pemuda itu. Tapi Renjun juga tidak tau mengapa ia tidak ingin Jeno tau jika ia akan pergi dengan Mark.

"Engg.. sepertinya aku tidak bisa. Hyunjin dan Yeji mengajak mengerjakan tugas kelompok dari pak Nam besok. Padahal aku juga rindu dengan Doyoung hyung." Renjun tersenyum merasa bersalah pada Jeno. Ia memang rindu Doyoung namun ia juga berbohong.

Jeno balas tersenyum, "tak apa, lain kali jika bertemu Doyoung hyung aku akan mengajakmu lagi. Tapi bukankah tugas itu masih dua minggu lagi?"

Renjun mengerjapkan matanya. "Mereka bilang agar tidak memikirkan tugas lagi nanti, jadi dikerjakan sekarang."

Jeno mengangguk, "mereka ada benarnya juga, sih."

Renjun menarik napas lega. Untung saja Jeno tidak mencurigai apapun.

--Sweet Pain--

Pagi-pagi sekali apartmen Jaehyun sudah terlihat rapi sekaligus bersih. Doyoung memang menyelesaikan pekerjaannya secepat mungkin meski di hari minggu. Tentu saja karna ia akan menemui adiknya.

Perasaan Doyoung sangat baik hari ini. Ia merindukan Jeno sebab udah 2 minggu mereka tidak bertemu. Merasa bersalah saat ia beberapa kali mendapati panggilan tidak terjawab dari adiknya itu. Saat ingin menelepon kembali Doyoung hanya memiliki waktu tengah malam dan Jeno pasti sudah tidur.

Setelah semuanya beres Doyoung menuliskan memo jika ia keluar menemui Jeno untuk Jaehyun. Padahal jika Jaehyun sudah bangun Doyoung berencana mengatakan secara lansung.

"Apa yang kau tulis?"

Doyoung terperanjat, sontak ia berbalik dan mendapati Jaehyun berada dibelakangnya.

"Apa yang kau tulis?" tanya Jaehyun lagi.

"Ku pikir kau belum bangun tidur, aku berniat meninggalkan memo. Aku akan keluar menemui Jeno." jelas Doyoung.

Jaehyun menelisik penampilan Doyoung. Ia menarik kursi meja makan lalu duduk disana. "Duduk." titahnya kemudian.

"Ha?"

"Ku bilang duduk!"

Dengan tidak yakin Doyoung ikut duduk dengan posisi di seberang Jaehyun.

SWEET PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang