6. Sweet Pain

9.6K 1.1K 127
                                    

HAPPY READING

Chaeyeon masih memperhatikan Doyoung yang menata makanan dihadapannya. Ada hal-hal yang ia pikirkan.

"Seingatku kalian berdua berhubungan, kan?" Chaeyeon meletakkan jarinya dibibir mengingat-ingat. "Kalau aku tidak salah." ia dulu tidak terlalu dekat dengan kedua orang ini.

Doyoung tidak ingin merespon, ia tidak suka jika ada yang mempertanyakan hal itu.

"Kau benar Chaeyeon. Kami memang pernah bersama." Jaehyun akhirnya menjawab pertanyaan gadis itu.

Chaeyeon membuka mulutnya lalu mengangguk. Ia benar ternyata. "Boleh aku tau masalah apa yang membuat hubungan kalian berakhir?"

Jaehyun tersenyum miring. "Apa menurutmu kami masih cocok?"

Chaeyeon sedikit tidak percaya dengan jawaban Jaehyun. Ia melihat pada Doyoung. Bagaimanapun itu bisa menyakiti perasaannya. Sedikit merasa bersalah menyampaikan pertanyaan tadi.

"Tuan Jaehyun benar, orang miskin dan rendah sepertiku, tidak pantas bersama dengannya. Masih banyak yang sepadan dengannya yang bisa dia dapatkan." Doyoung membungkuk setelah mengatakannya. "Selamat menikmati hidangan kami." lalu segera berlalu dari sana.

"Dia benar-benar sadar diri." gumam Jaehyun penuh sindiran yang masih terdengar jelas oleh Chaeyeon.

"Aku tidak mengerti, tapi sepertinya masalah kalian tidak hanya soal yang punya dan yang tidak." Chaeyeon lebih memilih menyantap makanannya dan tidak mempedulikan masalah kedua orang tersebut. Lagian bukankah ia ingin bersenang-senang makan malam dengan Jaehyun. Hal yang tidak pernah disangka jika Jaehyun akan mengajaknya makan bersama, hanya berdua.

Chaeyeon tambah tidak menyangka jika Jaehyun yang dikenal dingin bisa melakukan sesuatu yang bisa dikatakan manis. Makan sambil menatapnya lekat dan seperti saat ini, lelaki itu membersihkan sudut bibirnya yang menempel sisa makanan. Alangkah bahagia jika Jaehyun benar-benar jadi kekasihnya.

Hanya yang tidak diketahui Chaeyeon, Jaehyun melirik pada Doyoung yang tengah membersihkan meja disamping mereka.

Tepat karna Doyoung juga berbalik dan melihat apa yang dilakukan Jaehyun. Ia memilih untuk tidak peduli mengalihkan pandangannya kearah lain.

Jaehyun menarik kembali tangannya. Tersenyum lalu perlahan berubah menjadi seringaian samar.


--Sweet Pain--


Doyoung memperhatikan makanan diatas meja makan apartemen Jaehyun. Sayang sekali jika harus dibuang, namun juga tidak akan ada lagi yang akan memakannya.

"Kau memang menyadari sulitnya mendapat makanan semenjak hidup susah?"

Doyoung tidak menyadari jika Jaehyun sudah pulang dan berdiri di belakangnya.

Doyoung memicing melihat Jaehyun. "Kau tau usahaku untuk membuatnya?"

"Usaha? Kau keberatan? Itu memang mau tidak mau harus kau lakukan. Mengikuti kemauanku." Jaehyun mendekat pada meja makan ikut melihat makanan disana.

"Kau memintaku memasaknya lalu memesan makanan yang sama diluar. Kau sengaja, bukan?"

"Aku ingin memang ingin makan makanan itu. Tapi Chaeyeon meminta untuk makan malam bersama. Lagi pula kau tidak seharusnya protes. Tidak diizinkan." Jaehyun menunjuk pada Doyoung mempertegas ucapannya. "Buang saja makanan itu."

SWEET PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang